Pernah atau tidak kamu membaca cerpen milik seorang penulis, lalu kamu bisa menikmati cerita di dalamnya? Kamu seakan-akan berada di dalam situasi yang dirancang oleh penulis di dalam cerpen tersebut? Lalu, kamu pun jadi tertarik untuk menulis cerpen.
Akan tetapi, cerpen yang kamu buat hasilnya terasa membosankan untuk diikuti. Bahkan ketika proses menulisnya pun kamu masih mengalami kebingungan. Misalnya mengenai peristiwa apa yang seharusnya dimasukkan lagi dalam cerita cerpen tersebut.
9+ Kesalahan ketika Menulis Cerpen yang Umumnya Dilakukan oleh Penulis Pemula
Kesulitan kamu dalam menulis cerpen dan hasil cerita yang tidak maksimal kemungkinan besar terjadi karena kamu melakukan kesalahan ketika menulis cerpen. Jika kamu pemula mungkin sulit untuk mendeteksi kesalahan apa yang terjadi.
Nah, oleh karena itu saya akan membagikan beberapa hal yang sering menjadi kesalahan ketika menulis cerpen terutama yang sering dilakukan oleh penulis pemula. Silakan kamu menyimak daftar kesalahan ketika menulis cerpen di bawah ini dan pastikan kamu tidak melakukan kesalahan-kesalahan tersebut ya!
1. Ide Cerita yang Tidak Jelas
Kesalahan ketika menulis cerpen yang pertama yaitu ide cerita yang tidak jelas. Memulai menulis tanpa ide yang jelas dapat membuat kamu mudah tersesat dan menghasilkan cerita yang tidak fokus.
Saya tidak mengatakan ide cerita yang buruk, sebab pada dasarnya tidak ada ide yang jelek tinggal bagaimana kamu mengeksekusinya sehingga tercipta cerpen yang baik dan benar.
2. Tidak Membuat Kerangka Cerita Terlebih Dahulu
Kesalahan kedua ketika menulis cerpen yang sering dilakukan oleh penulis pemula ialah tidak membuat outline atau kerangka cerita. Padahal kerangka cerita akan membantu cerpen yang kamu tulis memiliki cerita yang fokus dan terstruktur, tidak keluar dari jalurnya.
Terlebih lagi dengan adanya kerangka cerpen yang kamu buat akan memiliki struktur sebagaimana sebuah cerpen yang baik dan benar. Nah, untuk outline cerpen sendiri terdiri dari:
- Abstrak
- Orientasi
- Komplikasi
- Evaluasi
- Resolusi
- Koda
3. Kurang dalam Melakukan Riset
Ketahuilah bahwa menulis cerpen juga memerlukan sebuah riset untuk membuat cerita fiksi tampak nyata. Terutama jika kamu menulis cerpen yang melibatkan unsur sejarah, misalnya cerpenmu memiliki setting waktu di masa sebelum kemerdekaan.
Atau kamu hendak menulis cerpen yang karakternya memiliki penyakit tertentu, hal-hal terkait penyakit tersebut perlu untuk kamu ulik lebih mendalam yaitu dengan riset.
4. Plot Cerita yang Kurang Menarik
Plot ialah hubungan sebab-akibat dari setiap peristiwa yang ada dalam cerpen, plot ini harus kamu buat selogis mungkin. Tanpa adanya hubungan sebab-akibat yang logis cerita akan seperti dipaksakan akibatnya pembaca akan cepat bosan bahkan sebelum cerpen terselesaikan.
5. Tokoh yang Tidak Berkembang
Kamu tahu kan bahwa tokoh yang terlibat dalam cerpen itu tidak banyak, tidak sebanyak novel? Dan biasanya cerpen hanya fokus pada satu tokoh utama yaitu protagonisnya dan sedikit didukung oleh tokoh lainnya tapi peranannya dalam cerpen tidak sebesar tokoh utama protagonisnya.
Karena cerpen tidak terdiri dari banyak tokoh utama, kamu sebagai penulis harus bisa menciptakan tokoh yang menarik. Nah, tokoh yang menarik ini ialah tokoh yang memiliki tujuan yang jelas dan pada dirinya terjadi perkembangan karakter menjadi sosok yang lebih baik daripada di awal cerpen.
6. Penggunaan Sudut Pandang yang Tidak Konsisten
Kesalahan ketika menulis cerpen berikutnya yaitu dalam hal penggunaan sudut pandang. Semisal awalnya menggunakan sudut pandang orang pertama, lalu di tengah-tengah cerita berganti menjadi sudut pandang orang ketiga serba tahu. Bukankah jadi aneh?
8. Dialog yang Berlebihan
Dialog yang terlalu banyak akan membuat cerpen yang kamu tulis nampak aneh. Apalagi jika dialog tersebut tidak mendukung jalannya cerita yang mana hanya menyajikan sebuah informasi tapi tidak digunakan untuk memajukan plot cerita. Padahal dialog yang baik itu ialah dialog yang bisa mengungkapkan karakter tokoh dan juga memajukan plot cerita.
9. Lebih Banyak Menceritakan daripada Memperlihatkan atau Menunjukkan
Cerpen yang baik itu harus mampu menyampaikan suatu hal melalui tindakan yang ditunjukkan bukan diceritakan. Jadi ada adegan yang mewakili tidak hanya dijelaskan apa yang sedang terjadi.
Nah, daripada menceritakan perasaan dan pikiran tokoh lebih baik menunjukkannya melalui tindakan dan dialog. Serta manfaatkanlah detail sensorik untuk membuat adegan lebih hidup dan menarik.
10. Resolusi yang Tidak Realistis
Kesalahan berikutnya yaitu resolusi yang tidak realistis. Tidak realistis ini bisa karena terlalu dipaksakan untuk permasalahan dalam cerpen diselesaikan maupun karena membiarkan konflik atau masalah yang signifikan tidak terselesaikan dengan cara yang tidak memuaskan. Akhir cerita yang demikian akan mengecewakan pembaca.
Nah, itulah beberapa kesalahan dalam menulis cerpen yang patut untuk kamu hindari serta solusi yang bisa kamu terapkan. Selain sepuhan hal di atas, pastikan ketika kamu menulis cerpen telah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta hindari terjadinya typo.
Intinya dari segi kepenulisan, kamu harus bisa menyajikan bacaan yang nyaman di mata untuk dibaca juga. Okay! Sekarang yuk latihan lagi menulis cerpen yang lebih bagus lagi.