Dalam menulis cerita misalnya cerpen atau novel, pasti terdapat alur atau plot cerita. Melalui plot cerita tersebut pembaca akan memahami bagaimana cerita itu dikisahkan. Tentunya juga menggunakan narasi dalam mengisahkan plot cerita.
Mengapa sebuah cerita memerlukan plot? Karena cerita tersebut harus mampu bergerak, tidak stuck di tempat yang sama. Oleh karena itu untuk menggerakkan sebuah cerita, plot memiliki unsur pembentuknya atau disebut juga dengan alur perkembangan cerita.
Klimaks Cerita: Pengertian dan 2 Contoh Cuplikan Klimaks di Cerpen
Alur perkembangan cerita terdiri dari:
- Orientasi atau pengenalan tokoh
- Mulai muncul konflik
- Klimaks
- Konflik mereda atau anti klimaks
- Penyelesaian atau resolusi
Klimaks cerita disebut juga dengan puncak konflik. Untuk lebih detail terkait dengan klimaks cerita dan contohnya di cerpen silakan menyimak uraian di bawah ini.
Pengertian Klimaks Cerita
Klimaks cerita atau turning point atau puncak masalah dalam sebuah cerita adalah titik di mana terjadi ketegangan tertinggi dalam sebuah plot cerita. Biasanya digambarkan dengan konfrontasi antara tokoh protagonis dan antagonis.
Pada bagian ini menjadi penentu perubahan nasib tokoh, maksudnya adalah bagaimana karakter utama mengambil keputusan dan menghadapi rintangan yang menentukan siapa mereka dan apa yang mereka perjuangkan.
Keputusan tersebut yang akan menentukan bagaimana ending atau resolusi dari sebuah cerita. Dari proses membuat klimaks tersebut memungkinkan cerita berkembang menjadi resolusi yang memuaskan atau justru akhir yang tragis (sad ending). Ini adalah contoh bukti yang menegaskan bahwa klimaks cerita berada dekat dengan akhir cerita (biasanya terletak di akhir babak ketiga)
2 Cuplikan Klimaks dari Cerpen
Berikut kami merangkum dua contoh klimaks dari cerita, khususnya cerpen. Silakan menyimaknya!
Klimaks cerita pada cerpen berjudul kutukan rumah ketiga belas by Latatu Nandemar
Cerpen ini memiliki cuplikan klimaks sebagai berikut:
… Ketika gelap subuh masih belum luruh secara utuh. Seluruh warga kampung Pasir Angin baru saja hendak melakukan rutinitas menyambut gigil pagi. Tiba-tiba mereka dikejutkan bunyi kentongan bambu.
Semua penduduk tahu, jika kentongan bambu dibunyikan dengan irama cepat tanpa henti, artinya ada sebuah bahaya yang terjadi. Benar saja. Bunyi retih kayu yang terbakar terdengar. Kulit mereka merasakan hawa panas. Mereka berhamburan. Tampak terlihat di mata mereka rumah Mak Yam tengah dilalap api dengan lahap.
“Lihat! Kutukan itu jatuh ke rumah ibunya sendiri!” Seorang warga berteriak setengah mensyukuri kejadian itu.
Tampak di dekat rumah tersebut, siluet Sobar mencoba memadamkan api menggunakan alat seadanya. Namun, sia-sia. Rumah Mak Yam tetap mengikuti takdirnya. Runtuh menjadi abu dan arang yang menghitam. Menyisakan bau hangus yang menusuk hidung.
Puncak dari konflik cerita adalah ketika Mak Yam membakar rumahnya sendiri. Dengan tujuan agar kutukan rumah ketiga belas tidak menimpa tetangga yang lainnya. Pada akhirnya (resolusi), Mak Yam meninggalkan desa tempatnya bertumbuh sekaligus tanah kelahirannya. Apabila kamu ingin membaca cerita lengkapnya, silakan klik di sini.
Klimaks cerita pada cerpen berjudul Tentang Kertas Sontekan dan Karla by Tiana Rayunda
Cerpen ini memiliki cuplikan klimaks sebagai berikut:
… “Okay, mari ke ruang CCTV. Kita cek bersama.”
Bu Dian telah beranjak dari duduk, begitu pula aku. Namun, suara Karla mengintrupsi kami.
“Saya!” Ia berteriak lantang, mengambil atensi pak Dan—guru BK kelas sepuluh—yang sejak tadi sibuk dengan telepon.
Puncak cerita atau klimaks cerita terjadi ketika Bu Dian mengajak kedua muridnya untuk menuju ruang CCTV. Guna mengetahui siapa sebenarnya pemilik kertas contekan tersebut.
Di mana pada puncak cerita tersebut Karla mengakui bahwa dirinyalah pemilik kertas contekan. Semua itu dilakukan agar peringkat paralelnya tidak bergeser dan tidak membuat orang tuanya kecewa.
Pada bagian resolusi dijelaskan di mana Karla mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada semua temannya. Dan dia juga minta maaf secara langsung dengan Dira.
Setelah masalah tersebut membuat Karla semakin dekat Teri untuk berdiskusi dan belajar bersama. Jika kamu ingin tahu cerita lengkapnya silakan klik di sini.
Nah, itulah pengertian dari klimaks cerita dan dua contohnya khususnya di cerpen. Dapat kita lihat bahwa klimaks adalah puncak dari masalah di sebuah cerita.
Melalui klimaks tersebut akan kita ketahui bagaimana akhir dari cerita. Dan klimaks merupakan bagian dari cerita yang paling dinantikan oleh pembaca. Karena di sana akan bisa dilihat hal atau keputusan apa yang akan diambil oleh tokohnya. Juga terkait dengan bagaimana masalah tersebut akhirnya sampai pada puncaknya.