Ada masa di mana seorang penulis pernah dibanjiri banyak ide-ide brilian secara acak. Sayangnya, terkadang ide-ide tersebut kerap kali sulit disusun dengan rapi sehingga pengembangan ide menjadi terhambat. Keterhambatan ini bisa terjadi karena adanya kesulitan penulis dalam menemukan metode mengembangkan ide yang tepat.
Metode mind mapping tidak hanya dapat diterapkan ketika belajar, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam dunia kepenulisan sehingga metode ini menjadi pilihan tepat untuk penulis. Nah, artikel kali ini sangat cocok untuk kamu yang ingin tahu langkah ampuh mengembangkan ide dengan mind mapping untuk tulisanmu!
7 Langkah Ampuh Mengembangkan Ide dengan Mind Mapping
Mengembangkan ide dengan mind mapping terbukti ampuh mengatasi stagnasi sementara yang terjadi dalam kegiatan menulis. Selain penerapannya yang mudah, metode ini juga dapat mengasah kreativitas seseorang. Untuk penjelasan lebih lanjut, baca uraian di bawah ini, yuk!
Sekilas Tentang Mind Mapping
Mind mapping atau pemetaan pikiran merupakan metode mengelompokkan gagasan dalam rancangan yang teratur dengan tujuan untuk mengingat atau memecahkan suatu masalah. Metode ini dapat membantu memperjelas arah berpikir seseorang dan mengarahkan ide yang semula sepintas lalu menjadi lebih luas dan terperinci.
Mengembangkan ide dengan mind mapping dapat membantu seorang penulis memahami ide yang telah dituangkan dan menentukan rumusan masalahnya dengan mudah. Karena metode ini terbilang kreatif, maka tidak menutup kemungkinan bahwa seorang penulis akan menemukan lebih banyak ide-ide kreatif lain ketika sudah menerapkannya.
Tak hanya itu, ketika ide-ide sudah tersusun rapi, waktu yang digunakan untuk mengeksekusinya dalam tulisan juga semakin efisien. Seorang penulis tidak akan merasa kelabakan karena ide yang mendadak buntu atau rasa tidak percaya diri akan ide yang muncul.
Beragam Jenis Mind Mapping
Mind mapping yang dibuat sendiri dengan ditulis di atas kertas atau dirancang melalui aplikasi tertentu sama-sama perlu mengerahkan daya cipta berdasarkan versi pribadi. Maka dari itu, ada banyak jenis dalam mengembangkan ide dengan mind mapping untuk menulis yang bisa kamu lakukan. Simak ya!
Flow Mind Map
Jenis mind mapping ini tersusun atas kolom-kolom hasil penjabaran dari topik utama yang dihubungkan dengan garis atau panah. Jenis ini terbilang fleksibel dan cukup simpel dalam membuatnya. Flow mind map dapat diterapkan oleh penulis yang fokus dalam menulis artikel atau sejenisnya.
Section Mind Map
Section mind map dapat membantu seorang penulis dalam menguraikan daftar bab sebagai topik-topik penjelas di mana seluruhnya diletakkan mengitari satu topik utama. Jenis mind mapping ini cocok untuk penulis fiksi yang fokus pada alur cerita.
Paragraph Mind map
Paragraph mind map sejatinya dapat diterapkan oleh penulis fiksi maupun nonfiksi. Implementasinya juga dapat dikolaborasikan dengan jenis yang lain. Mind mapping ini berisi penjelasan dalam bentuk paragraf yang lebih singkat dari section mind map.
Syllabus Mind Map
Syllabus mind map juga cocok untuk seorang penulis fiksi karena jenis ini memiliki cara penjabaran yang lebih detail. Karena jenis ini terbilang kompleks, maka dalam membuatnya pun memakan waktu yang tidak sebentar. Namun, sisi baiknya adalah kamu tidak merasa kesulitan ketika mengeksekusi karya.
Langkah-langkah Mengembangkan Ide Menulis dengan Mind Mapping
Setelah mengetahui selayang pandang dan jenis-jenisnya, kali ini kamu dapat menerapkan tiap langkah berikut untuk mengembangkan ide dengan mind mapping ke dalam tulisanmu.
1. Ketahui ide pokok yang akan menjadi topik utama
Dalam membuat karya, kira-kira topik apa yang ingin diangkat? Topik utama ini dapat berisikan satu hingga tiga kata dan bersifat luas. Contohnya, frasa “tokoh fiksi” untuk topik tulisan nonfiksi dan “time traveler” untuk topik tulisan fiksi.
Khusus fiksi, alangkah lebih baik jika mind mappping dibedakan atas tiga bagian, yaitu untuk tokoh, riset, dan alur. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerancuan. Satu tokoh dapat memiliki satu mind mapping agar penjabarannya jelas dan tidak bercampur dengan hal lain.
2. Jabarkan topik utama ke dalam beberapa topik penjelas
Setelah mendapatkan topik utama, selanjutnya adalah membuat topik penjelas. Ketika kamu menginginkan frasa “tokoh fiksi” untuk tulisan nonfiksimu, maka kamu dapat menjabarkannya ke dalam beberapa bagian yakni tokoh bulat, tokoh statis, tokoh dinamis, dan lain-lain.
Sementara itu, topik utama “time traveler” dapat kamu buat risetnya dengan mind mapping. Misalnya, alasan seseorang bisa melakukan perjalanan waktu, wujud mesin waktu, seseorang dari tahun berapa yang dapat melakukan perjalanan waktu, dan sebagainya.
Untuk tokoh, kamu dapat menentukan beragam hal mulai dari kepribadian, latar belakangnya, perawakan tokoh, dan seterusnya. Semakin banyak topik penjelas, kamu akan semakin memahami riser, alur, dan tokoh untuk tulisan fiksi dan nonfiksimu sehingga kamu lebih mudah melangkah tahap selanjutnya.
3. Uraikan tiap topik penjelas dengan penjelasan yang dibutuhkan
Topik penjelas membutuhkan uraian yang lebih spesifik agar hasilnya lebih konkret. Seperti yang disebutkan di atas, topik utama “tokoh fiksi” terdiri dari beberapa jenis yang menjadi topik penjelas. Apa hal spesifik dari masing-masing tokoh? Kamu bisa menjelaskan ciri-ciri dan hal menonjol dari setiap jenis tokoh tersebut.
Untuk fiksi dengan contoh topik utama seperti di atas, uraikan topik penjelasnya secara detail dan terarah. Misalnya, untuk wujud mesin waktu, kamu bisa menarasikan bentuk, material dan ukurannya.
Tokoh fiksi yang ingin kamu kembangkan juga perlu dieksekusi seperti demikian. Seperti, dalam topik penjelas kepribadian tokoh, kamu harus menjelaskannya dengan ringkas namun jelas.
4. Tambahkan catatan opsional
Catatan opsional ini dibutuhkan jika uraian dari topik penjelas dirasa kurang spesifik. Tak heran jika mind mapping yang dibuat nantinya akan memiliki cabang yang banyak. Catatan tambahan perlu kamu buat untuk menerangkan hal yang rumit dengan jabaran yang mudah dipahami.
5. Hubungkan topik penjelas dan uraiannya dengan garis
Jangan lupa menambahkan garis untuk menghubungkan topik utama ke beberapa topik penjelas, dan setiap topik penjelas ke masing-masing uraian. Visual yang teratur akan memudahkan mata merekam dan membantu memudahkan otak untuk mengingat.
6. Samakan kode warna untuk setiap topik penjelas
Karena mata kita lebih mudah membedakan hal dengan warna-warna berbeda yang disertai gambar-gambar menarik, maka penggunaan warna cukup disarankan.
Kamu dapat menetapkan satu warna untuk satu topik penjelas hingga ke bagian uraiannya untuk memudahkan kamu dalam mengingat dan memahami. Penggunan warna akan membuatnya lebih identik dan mudah dibaca.
7. Tambahkan gambar-gambar kecil sebagai pemanis
Selain meningkatkan mood ketika dibaca, penggunaan gambar-gambar kecil dalam mind mapping akan meningkatkan sisi kreatifmu. Gambar-gambar kecil bisa kamu buat sesuka hati, dan akan lebih baik jika sesuai tema.
Mind mapping untuk topik utama “time traveler” dapat kamu beri gambar yang sesuai dengan hal itu, misalnya, gambar mesin waktu, jam, dan lain-lain.
Itulah uraian mengenai serba-serbi mind mapping dan langkah-langkahnya. Dengan membaca artikel ini, semoga kamu dapat lebih mudah mengekspresikan ide-ide brilianmu dan menghasilkan karya yang otentik.