3 Macam Gaya Membaca Puisi dan Tipsnya

3 Macam Gaya Membaca Puisi dan Tipsnya

Membaca puisi adalah seni yang memadukan ekspresi, suara, dan interpretasi. Ketika kita membaca puisi, kita tidak sekedar mengucapkan kata-kata, tetapi juga menghidupkan makna yang terkandung di dalamnya. Nah, gaya membaca puisi memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana audiens merasakan dan memahami karya sastra ini.

Setiap orang tentunya memiliki pendekatan yang berbeda dalam membaca puisi, tergantung pada tujuan dan konteks pembacaan. Beberapa mungkin lebih fokus pada teks, sementara yang lain lebih menonjolkan emosi atau visualisasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenal berbagai gaya membaca puisi yang dapat diterapkan.

3 Macam Gaya Membaca Puisi dan Tipsnya

Secara umum, ada tiga macam gaya membaca puisi yang sering digunakan, yaitu pembacaan tekstual, pembacaan deklamasi, dan pembacaan teatrikal. Pada kesempatan kali ini ketiga gaya membaca puisi tersebut akan kami jabarkan dengan detail tipsnya. Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini:

Jenis-Jenis Gaya Membaca Puisi

Berikut ialah detail dari tiga macam atau jenis gaya membaca puisi yang perlu kamu ketahui:

1. Pembacaan Tekstual

Pembacaan tekstual adalah gaya membaca puisi yang berfokus pada penyampaian teks sebagaimana adanya. Dengan gaya ini, ketika kita membaca puisi, akan lebih mengutamakan keakuratan pengucapan dan intonasi yang sesuai dengan struktur puisi.

Ciri-ciri gaya membaca tekstual

Nah, jenis gaya membaca puisi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Penekanan pada tata bahasa dan diksi

Fokus utama adalah menjaga keaslian kata-kata puisi. Puisi dibaca sesuai dengan diksi yang ada di teks puisi. Oleh karena itu, memahami dengan baik setiap makna yang tersaji melalui diksi yang tersaji sangatlah diperlukan.

2. Tidak banyak menggunakan gerakan tubuh

Baik ekspresi wajah maupun gerakan tubuh minim sekali digunakan pada saat membaca puisi dengan gaya tekstual. Jadi, seni yang dinikmati audience ialah isi atau teks atau kata-kata atau diksi dari puisinya itu sendiri. Nah, karena fokus utama ialah pembacaan diksi, maka jenis gaya membaca puisi ini sangat cocok untuk audiens yang lebih tertarik pada interpretasi literal dari teks puisi.

Kapan digunakannya?

Sebenarnya, gaya membaca puisi ini beraneka ragam karena penggunaannya pun beragam. Seperti gaya pembacaan tekstual ini, yang lebih sering digunakan dalam lingkungan akademik atau diskusi sastra, di mana fokus utama adalah analisis isi dan bentuk puisi.

Gaya ini juga sesuai untuk pembacaan di perpustakaan atau forum kecil yang menghargai keaslian teks. Jadi proses pembacaannya sederhana, walaupun demikian makna tetap tersampaikan dengan baik.

Tips membaca dengan gaya pembacaan tekstual

Nah, jika kamu hendak membaca puisi dengan gaya ini ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan, yaitu:

  • Bacalah puisi secara perlahan untuk memastikan setiap kata terdengar jelas, jadi jangan tergesa-gesa.
  • Perhatikan jeda sesuai tanda baca untuk menjaga alur pembacaan, sehingga pesan lebih mudah diterima.
  • Gunakan intonasi yang sesuai dengan ritme puisi tanpa berlebihan tanpa merusak keaslian teks.

2. Pembacaan Deklamasi

Sekarang kita akan membahas gaya membaca puisi yang kedua yaitu pembacaan deklamasi. Deklamasi adalah gaya membaca puisi yang mengutamakan kekuatan vokal dan intonasi.

Gaya ini lebih ekspresif dibandingkan pembacaan tekstual, dengan penekanan pada emosi yang ingin disampaikan oleh puisi.

Ciri-ciri gaya membaca puisi deklamasi

Nah, untuk ciri-cirinya sendiri yaitu:

1. Intonasi suara yang variatif

Ciri pertama dari gaya membaca puisi deklamasi yaitu intonasi suara yang variatif. Gunanya untuk menggambarkan emosi agar lebih hidup. Jadi, dengan gaya membaca puisi ini kita hendaknya menggunakan nada suara yang berbeda-beda untuk menunjukkan perasaan dalam puisi, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau amarah.

2. Adanya penekanan pada kata-kata kunci yang penting

Fokus pada kata-kata atau frasa yang memiliki makna mendalam yang lebih ditekankan ketika membacanya. Sehingga audiens dapat menangkap pesan utama puisi.

3. Dapat disertai gerakan tangan sederhana

Agar emosi lebih hidup maka gaya membaca puisi deklamasi ini juga menggunakan gerakan tangan walaupun sederhana. Meski tidak dominan dan sesederhana, gerakan tangan bisa menambah kekuatan pesan.

Kapan digunakan?

Gaya deklamasi biasanya digunakan dalam lomba baca puisi atau acara formal, seperti peringatan hari nasional, yang memerlukan daya tarik vokal untuk menyentuh hati audiens. Nah, gaya ini efektif untuk membangkitkan rasa kagum dan empati.

Tips membaca puisi dengan gaya deklamasi

Ada beberapa tips yang bisa kamu pakai ketika membawakan puisi dengan gaya deklamasi yaitu:

Latih artikulasi dan intonasi

Agar pesan puisi bisa lebih sampai kepada audiens pastikan untuk kamu latihan artikulasi dan intonasi, ya! Hasil pelafalan yang jelas dan nada yang tepat sangat penting untuk menyampaikan emosi dengan akurat.

Pahami setiap bagian puisi dengan tepat

Tidak semua bagian puisi cocok dibawakan dengan gaya deklamasi. Jadi, pilih bagian puisi yang membutuhkan penekanan emosional dan sesuaikan dengan volume suara. Variasi volume suara dapat menekankan bagian yang lebih emosional atau dramatis.

Jaga kontak mata dengan audiens

Agar pesan lebih mudah tersampaikan dan untuk meningkatkan keterhubungan maka jangan lupa untuk jaga kontak mata dengan audiens, ya! Kontak mata ini juga membantumu untuk menciptakan hubungan emosional yang lebih kuat.

3. Pembacaan Teatrikal

3 Macam Gaya Membaca Puisi dan Tipsnya

Jenis gaya membaca puisi yang ketiga yaitu Pembacaan teatrikal. Sesuai dengan namanya, gaya ini sangat menekankan ekspresi dan gerak tubuh layaknya pertunjukan teater atau drama.

Dengan adanya pengabungan antara membaca puisi dengan elemen sebuah drama, maka dalam gaya ini, pembaca menggunakan gerakan tubuh, mimik wajah, dan bahkan juga properti untuk menghidupkan puisi.

Ciri-ciri gaya membaca puisi teatrikal

Nah, ciri-ciri lebih detail terkait jenis gaya membaca puisi ini, yaitu:

1. Melibatkan akting dan penghayatan mendalam

Pembaca harus benar-benar memahami karakter atau suasana dalam puisi dan mengekspresikannya melalui akting. Sebab, elemen drama juga kental dalam jenis gaya membaca puisi ini.

2. Properti yang lengkap

Ciri pembacaan puisi teatrikal berikutnya yaitu digunakannya properti yang lengkap. Mulai dari penggunaan panggung, pencahayaan, atau musik untuk mendukung penampilan. Dengan adanya elemen-elemen tambahan ini akan memberikan pengalaman visual dan auditory yang lebih kaya.

3. Visualisasi dan ekspresi yang kuat

Puisi yang dibacakan dengan metode pembacaan teatrikal akan membawa audiens masuk ke dalam dunia puisi melalui visualisasi dan ekspresi yang kuat. Dengan cara ini, audiens tidak hanya mendengar tetapi juga merasakan dan membayangkan isi puisi.

Kapan digunakan?

Gaya teatrikal cocok untuk pertunjukan seni atau festival puisi di mana tujuan utamanya adalah menghibur dan memukau penonton. Gaya ini sangat cocok untuk puisi naratif yang memiliki alur cerita jelas.

Tips membaca puisi dengan gaya pembacaan teatrikal

Ada beberapa tips yang bisa kamu pakai ketika membaca puisi dengan gaya teatrikal, yaitu:

  • Gunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang selaras dengan tema puisi.
  • Manfaatkan properti atau kostum untuk memperkuat visualisasi agar penampilan lebih menarik.
  • Berlatih dengan musik atau pencahayaan agar performa lebih dramatis.

Tips Memilih Gaya yang Tepat

Setelah kamu memahami apa saja gaya membaca puisi, sekarang, mari cari tahu bagaimana tips memilih gaya membaca puisi yang tepat. Uraian lengkapnya sebagai berikut ini, ya!

Pahami konteks acara

Dalam memilih gaya yang tepat hal pertama yang harus kamu lakukan ialah pahami konteks acara. Pertimbangkan jenis acara dan audiens yang akan hadir.

Untuk acara formal, gaya deklamasi biasanya lebih sesuai. Sedangkan acara seni lebih cocok dengan gaya teatrikal agar penampilan atau acara jadi lebih hidup.

Kenali puisi yang dibaca

Selain mengenal konteks acara, kita juga harus bisa mengenali puisi yang akan dibacakan. Analisis isi dan pesan dari puisi, apabila puisi memiliki makna mendalam, gaya tekstual bisa menjadi pilihan tepat.

Latihan yang konsisten

Apapun gaya yang dipilih, latihan adalah kunci untuk menyampaikan puisi dengan baik. Agar ketika tampil hasilnya memuaskan.

Nah, itulah uraian lengkap terkait gaya membaca puisi. Bagaimana, kamu akan membacakan puisi dengan gaya yang mana nih? Sebelum tampil, jangan lupa latihan dulu, ya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn