Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan sosial peserta didik ialah dengan cara menerapkan model pembelajaran yang tepat serta efektif. Nah model pembelajaran kooperatif bisa menjadi langkah yang efektif untuk diterapkan para guru agar bisa mencapai tujuan tersebut.
Sebab, pendidikan merupakan fondasi untuk membentuk karakter, moral, dan mental anak yang kuat. Dengan demikian, meningkatkan kualitas pendidikan menjadi upaya penting yang perlu dilakukan oleh para tenaga pendidik. Salah satunya melalui pembelajaran kooperatif.
Daftar isi
ToggleModel Pembelajaran Kooperatif: Pengertian, Tipe, dan Penerapannya
Nah, sudahkah kamu tahu apa itu model pembelajaran kooperatif, jenis-jenis, dan bagaimana penerapannya di kelas? Jika kamu seorang pendidik, maka kamu wajib tahu tentang model pembelajaran yang satu ini. Untuk informasi lebih detailnya, yuk simak artikel berikut!
Artikel yang sesuai:
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif atau disebut pula kooperative learning merupakan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi terkait dengan materi yang sedang dibahas.
Pada umumnya, setiap kelompok terdiri dari beberapa peserta didik (4-5 orang) yang bersifat heterogen atau memiliki kemampuan beragam. Misalnya saja ada yang pintar dalam berbahasa, pintar matematika, fisika, dan lain sebagainya.
Tujuannya ialah agar setiap kelompok memiliki siswa yang ahli di bidang yang berbeda-beda sehingga bisa menjelaskan ke teman-teman kelompok yang belum memahami materi.
Pengertian Menurut Ahli
Para ahli juga memiliki pandangan yang tersendiri dalam mendefinisikan apa itu model pembelajaran kooperatif. Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian model pembelajaran kooperatif menurut para ahli:
1. Nurhadi
Menurut Nurhadi, model pembelajaran kooperatif merupakan proses membangun diskusi dalam kelompok kecil dengan tujuan untuk mencapai atau meningkatkan pembelajaran yang lebih kondusif.
2. Usman
Sementara itu menurut Usman, model pembelajaran kooperatif adalah ajang belajar kelompok yang termasuk ke dalam kategori kerjasama yang membangun dalam sebuah kelompok.
3. Burton
Pendapat tentang apa itu metode pembelajaran kooperatif juga disampaikan oleh Burton. Menurutnya, model pembelajaran kooperatif merupakan cara seseorang untuk membangun kerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.
Yang mana menurut Burton, model pembelajaran kooperatif juga menjadi salah satu upaya untuk memperluas atau membangun relasi peserta didik.
4. David dan Roger Johnson
Terakhir, pengertian model pembelajaran kooperatif juga disampaikan oleh David dan Roger Johnson. Menurut keduanya, model pembelajaran kooperatif bukan hanya tentang cara membangun diskusi dalam kelompok kecil, tetapi juga sebuah model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dibahas.
Tipe Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dapat diterapkan dengan berbagai jenis atau tipe yang beragam. Setidaknya, terdapat enam jenis atau tipe model pembelajaran kooperatif yang bisa para guru terapkan, yakni sebagai berikut:
1. Jigsaw
Tipe model pembelajaran kooperatif yang pertama adalah tipe jigsaw. Tipe jigsaw merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang secara tidak langsung mendorong peserta didik untuk memiliki kesadaran dalam membantu dan menguasai materi pembelajaran.
Dalam tipe jigsaw ini, terdapat kelompok ahli yang memiliki tugas untuk membuat materi atau pokok pembahasan. Kemudian, mereka perlu mempelajari topik tersebut dengan baik. Setelah mereka sudah memahami materi, mereka harus menjelaskannya kepada kelompok asal masing-masing.
2. STAD (Student Team Achievement Division)
Tipe model pembelajaran kooperatif yang kedua yaitu STAD (Student Team Achievement Division). Dalam tipe STAD ini guru memberikan dukungan kepada para peserta didik agar mampu mencapai nilai atau prestasi yang maksimal.
Tahapan dalam menerapkan tipe model pembelajaran kooperatif STAD ini dimulai dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru, kemudian dilanjutkan kerja kelompok, tes individu, perhitungan skor atau nilai pengembangan individu, hingga pemberian penghargaan kepada kelompok.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini langkah penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD:
- Pembentukan kelompok kecil oleh guru. Di mana peserta didik dalam satu kelompok memiliki potensi yang berbeda-beda
- Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang dan perlu saling bekerja sama dalam memahami materi untuk diskusikan
- Evaluasi atau penilaian oleh sesama peserta didik
- Penilaian oleh guru berdasarkan pemahaman peserta didik
3. GI (Group Investigation)
Tipe model pembelajaran kooperatif yang ketiga ialah GI atau Group Investigation. Tipe GI ini cenderung lebih kompleks dibandingkan tipe yang lainnya karena menggabungkan metode pembelajaran kooperatif dan konstruktivisme.
Ini artinya, tipe model pembelajaran GI memerlukan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam diskusi. Tujuannya untuk memperkuat atau mempertajam gagasan mereka serta bisa menjadi peserta didik yang berkarakter kritis, analitis, dan produktif
4. TGT (Team Game Tournament)
Selain tips Jigsaw, STAD, dan GI, ada pula tipe model pembelajaran kooperatif TGT (Team Game Tournament). Dalam tipe ini, guru membentuk kelompok belajar kecil yang terdiri dari beberapa siswa.
Kemudian, setiap kelompok akan diberikan permainan atau game yang berisikan tentang soal-soal terkait mata pelajaran tertentu beserta kunci jawabannya.
Permainan akan diawali dengan pembagian kartu yang memuat soal atau pertanyaan kepada pembaca soal. Kemudian, para pemain perlu menjawab soal yang disampaikan oleh pembaca soal.
5. TPS (Think Pair Share)
Tipe model pembelajaran kooperatif yang selanjutnya adalah TPS atau Think Pair Share. Model TPS ini pertama kali diperkenalkan oleh Frank T. Lyman pada tahun 1981.
Tipe TPS ini mendorong peserta didik untuk berdiskusi atau berpikir secara berpasangan mengenai pertanyaan yang guru berikan. Setelah menemukan jawabannya, mereka menyampaikan kepada rekan-rekan kelompok untuk berdiskusi kembali dan mengumpulkan jawaban atau tanggapan mereka atas pertanyaan tersebut.
6. NHT (Number Head Together)
Tipe model pembelajaran kooperatif yang terakhir ada NHT atau kependekan dari Number Head Together. dalam tipe ini peserta didik berbagi ide satu sama lain untuk menyelesaikan tugas dalam satu kelompok.
Nantinya, bagi peserta didik yang sudah memahami materi yang dibahas memiliki kewajiban atau tanggung jawab untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik lain dalam kelompoknya yang masih belum memahami materi.
Bagaimana Cara Menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif di Kelas?
Untuk memperdalam pemahamanmu terkait pembahasan dalam artikel kali ini, berikut ini cara menerapkan metode pembelajaran kooperatif di kelas yang penting untuk kamu ketahui, terutama bagi para pendidik atau guru:
- Persiapan: Langkah yang pertama perlu dilakukan ialah persiapan. Pada tahap ini, guru perlu menentukan tujuan pembelajaran dan memilih model pembelajaran kooperatif yang sesuai.
- Pembentukan kelompok: Guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan kemampuan siswa yang beragam dalam setiap kelompoknya.
- Penyampaian materi: Guru menyampaikan materi dasar kepada para peserta didik sebelum mereka mulai berdiskusi atau bekerja dalam kelompok.
- Diskusi: Melangsungkan diskusi kelompok sesuai materi yang sudah disusun
- Presentasi hasil: Setiap kelompok memaparkan hasil diskusinya ke depan kelas. Selain secara lisan, bisa pula disertakan catatan di papan tulis atau menggunakan perangkat pendukung seperti LCD dan powerpoint jika ada untuk memperkuat pemahaman peserta didik.
- Evaluasi: Evaluasi atau penilaian atas pembelajaran yang berlangsung oleh guru.
Nah, itulah tadi pembahasan tentang model pembelajaran kooperatif, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga cara penerapannya di dalam kelas.
Metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu langkah efektif untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan, menciptakan karakter dan mental yang positif, hingga mampu meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Semoga artikel ini bermanfaat!