Ada beberapa tips mengikuti lomba menulis cerita anak yang perlu kamu perhatikan. Karena menulis cerita anak tidaklah sama dengan menulis cerita pada umumnya. Pada bidang menulis kali ini, kamu perlu memperhtatikan banyak hal yang hanya ada pada ketentuan menulis cerita anak.
Cerita anak, membutuhkan pendekatan yang khusus untuk menghubungkan anak dengan imajinasi mereka. Selain itu, kamu perlu memperhatikan konteks muatan yang akan kamu usung menjadi sebuah karya. Karena, juri tidak luput dengan penilaian-penilaian dasar semacam itu, maka kamu tidak boleh menyepelekannya.
11 Tips Mengikuti Lomba Menulis Cerita Anak, Auto Juara!
Jika kamu tengah bersiap untuk mengikuti lomba menulis cerita anak, berikut adalah sejumlah tips untuk kamu agar bisa meraih perhatian para juri dan, yang lebih penting membawa senyuman pada wajah pembaca cilik. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Target Usia Pembaca
Sebelum memulai menulis cerita anak, kamu perlu memperhatikan usia pembaca terlebih dahulu. Artinya, kamu harus menetapkan kategori usia yang cocok untuk menjadi pembaca bukumu nanti. Hal ini bisa kamu mulai dengan mengenali kelompok usia anak-anak yang menjadi target cerita kamu.
Ini bertujuan sebagai tolak ukur atau pembatas saat kamu sedang menulis cerita anak. Tolak ukur dan pembatas ini berguna untuk menjaga alur cerita kamu, dan kredibilitas cerita kamu sesuai atau tidak dengan taerget usia yang kamu pilih. Maka, mengenali target usia merupakan tahapan pertama yang harus kamu perhatikan.
2. Ciptakan Karakter yang Menarik
Selanjutnya, kamu perlu menciptakan karakter yang menarik bagi kalangan anak-anak. Kamu perlu tahu, bahwa karakter yang menarik versi anak-anak tidak akan sama dengan menarik versi orang dewasa. Maka, kamu perlu memfokuskan pada membangun karakter utama yang dapat dicintai oleh anak-anak.
Karakter yang berwarna dan unik akan membuat cerita lebih hidup dan merangsang imajinasi mereka. Karena tujuan dari adanya buku bacaan untuk anak, salah satunya yaitu untuk merangsang imajinasi mereka agar tumbuh menjadi imajinasi yang baik untuk ke depannya. Imajinasi yang baik, akan menentukan tumbuh kembang karakter seorang anak.
3. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Ramah Anak
Menulis cerita anak perlu kemampuan untuk menyederhanakan bahasa yang dipakai saat menulis. Ini karena keterbatasan seorang anak untuk memahami bahasa-bahasa baru bagi mereka. Maka, sederhanakan bahasa kamu agar sesuai dengan pemahaman anak-anak.
Gunakan kata-kata yang mudah dipahami dan hindari istilah atau frasa yang terlalu rumit. Ini akan menyebabkan anak menjadi bingung dan malah berakhir dengan putusnya imajinasi dan keseruan saat membaca. Maka, tulislah dengan menyesuaikan bahasa anak-anak.
4. Pendekatan Edukatif dengan Kelembutan
Dalam dunia anak, mengenalkan buku bacaan bertujuan untuk merangsang tumbuh kembang mental, karakter dan pola pikir bagi seorang anak. Maka, ciptakanlah alur cerita yang mengandung unsur pendidikan dan kelembutan. Agar tidak begitu terlihat menggurui, kamu hanya perlu menyisipkan unsur pendidikan pada kisah yang inspiratif.
Sehingga, anak akan merasa tidak digurui, tetapi merasa diberikan contoh hingga terinspirasi untuk mengikuti perilaku tokoh utama yang baik. Kebanyakan, anak-anak menyukai cerita yang memberikan pesan moral tanpa kehilangan keasikan dan petualangan.
5. Jaga Ritme dan ALur
Tips mengikuti lomba menulis cerita anak yang ke lima adalah, menjaga ritme dalam cerita. Kamu perlu mempertimbangkan ritme cerita yang sesuai dengan energi anak-anak. Cerita yang dinamis dan mengalir dengan baik akan lebih memikat dan menjaga ketertarikan pembaca kecil.
Dengan begitu imajinasi anak tidak mudah goyah dan terputus karena cerita yang terlalu kompleks. Karena tidak semua anak dapat memahami alur cerita yang kompleks, maka buatlah alur cerita yang dinamis dan nyambung dengan dunia anak.
6. Berikan Ruang untuk Imajinasi
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa buku anak ada karena untuk merangsang imajinasi baik untuk anak ke depannya. Maka cerita anak tidak akan lepas ruang imajinasi yang menarik dan khas bagi masing-masing pembaca.
Sebenarnya, para anak-anak sebagai pembaca akan menciptakan imajinasi yang berbeda di setiap benaknya. Namun, untuk imajinasi yang baik atau buruk itu bisa kita atur dan ciptakan. Maka tugas kita sebagai penulis hanyalah menyajikan cerita yang imajinatif dan inspiratif.
Dengan sendirinya, seorang anak akan mengikuti dan meniru tokoh yang kita tulis dalam buku cerita anak. Biarkan imajinasi anak-anak berkembang dengan merinci adegan dan karakter dengan cukup deskripsi. Mereka akan lebih terlibat jika dapat membayangkan cerita dalam pikiran mereka sendiri.
7. Unsur Kejutan dan Kreativitas
Selain cerita yang imajinatif, kamu juga bisa menambahkan unsur kejutan dan kreativitas dalam plot cerita. anak-anak akan senang dengan cerita yang yang penuh kejutan dan tak terduga. Ini memberikan kesan yang seru bagi dunia anak-anak.
Mengingat anak-anak merupakan makhluk yang suka berpetualang dan dipenuhi dengan semangat. Maka memberikan unsur kejutan kan membuat rasa semangat dan petualang mereka terpancing. Ini juga guna untuk tidak menjadikan anak tidak mudah bosan dengan alur cerita.
8. Uji Cerita pada Anak-anak
Tips mengikuti lomba menulis cerita anak selanjutnya adalah melakukan uji coba cerita pada anak-anak. Tips ini biasanya jarang dilakukan oleh para penulis. Padahal bagian menceritakan karyamu pada anak-anak sebagai uji coba, merupakan langkah yang tepat untuk menerima penilaian langsung oleh pembaca.
Tidak hanya juri yang perlu dibuat terkesan dan tertarik oleh karyamu, tetapi anak-anak sebagai audiens tujuanmu, maka kamu perlu mengetahui reaksi mereka saat membaca atau dibacakan cerita yang kamu tulis. Dengan begitu, kamu bisa mendapat penilaian secara langsung oleh anak-anak.
Meski biasanya anak-anak tidak menilainya secara langsung atau menilai karyamu dengan objektif, tetapi kamu bisa melihat ekspresi mereka. apakah mencerminkan ketertarikan atau malah kebosanan. Dengan begitu, kamu bisa merevisi ulang sebelum mengirim naskah kepada penyelenggara.
9. Gunakan Ilustrasi yang Menarik
Selanjutnya, gunakan ilustrasi yang menarik. Sebenarnya penggunaan ilustrasi pada buku anak merupakan pilihan yang disesuaikan dengan target usia audiens. Maksudnya adalah, penggunaan ilustrasi ini kondisional saja, tidak harus menyertakan atau juga bisa menyertakan.
menambahkan ilustrasi pada buku cerita anak akan memiliki nilai tambah untuk penulis. Ini menunjukkan sikap totalitas saat berkarya. Mengingat anak adalah makhluk yang visualis, maka ilustrasi menjadi pilihan terbaik untuk membantu membangun imajinasi mereka.
Lagi pula, anak yang belum bisa membaca maka membutuhkan peran orang dewasa untuk membacakan buku cerita mereka. Sehingga, ilustrasi yang disertakan, akan berperan penting untuk anak yang belum bisa membaca. Karena dengan melihat ilustrasi pada buku, akan membantu pemahaman anak terhadap alur cerita.
10. Perhatikan Panjang Cerita
Tips mengikuti lomba menulis cerita anak selanjutnya adalah memperhatikan panjang cerita. Tidak melulu cerita yang panjang merupakan karya terbaik atau dapat menambah nilai dari juri atau penyelenggara lomba. Cerita yang memiliki alur terlalu pendek juga tidaklah bagus untuk ditampilkan.
Buatlah cerita sesuai dengan usia target audiens yang kamu inginkan. Karena, usia anak mempengaruhi seberapa kata yang kamu butuh kan dalam menulis cerita anak. Maka, kamu perlu betul-betul mengetahui katergori usia anak dan peraturan lomba, untuk menentukan panjang atau pendeknya cerita yang akan kamu tulis.
11. Penuhi Aturan dan Tema Lomba
Tips mengikuti lomba menulis cerita anak yang bisa dikatakan juga sangat penting untuk diperhatikan, yaitu ketentuan, aturan dan tema lomba yang diberikan oleh penyelenggara. Dengan mengikuti aturan lomba, ini akan menjadi penentuan naskahmu akan berlanjut atau tidak.
Selain itu, kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, itu akan mencerminkan kedisiplinan kita sebagai peserta. Tidak hanya itu, kamu juga perlu memperhatikan tenggat waktu yang disediakan. Biasanya, banyak diantara penulis yang terlalu asik menuliskan sebuah karya, justru lupa dengan tenggat waktu yang diberikan.
Menulis cerita anak membutuhkan kombinasi kelembutan, imajinasi, dan ketertarikan terhadap dunia anak-anak. Dengan menerapkan tips di atas, kamu dapat menciptakan karya yang tidak hanya memenuhi kriteria lomba tetapi juga meraih hati para pembaca. Jadikan setiap kata sebagai jendela petualangan ke dunia yang penuh warna dan menyenangkan bagi anak-anak.
Sekian artikel tentang tips mengikuti lomba menulis cerita anak yang bisa saya sampaikan. Masih banyak hal lainnya yang harus kamu perhatikan. Namun, saya tetap berharap dengan adanya tulisan ini akan banyak membantu kamu untuk berkarya lebih baik lagi. Terima kasih dan semoga bermanfaat untuk ke depannya.