6 Jenis Konflik Cerpen yang Bisa Kamu Gunakan

6 Jenis Konflik Cerpen yang Bisa Kamu Gunakan

Pada setiap cerita pasti akan terdapat konflik yang disajikan. Dalam novel, konflik yang terjadi bisa lebih dari satu. Namun, dalam cerpen yang mempunyai batasan jumlah kata, konflik yang terjadi biasanya hanya satu jenis saja.

6 Jenis Konflik Cerpen yang Bisa Kamu Gunakan untuk Menulis Cerpen

Konflik menjadi hal yang penting untuk keberlangsungan cerita. Konflik ini berguna untuk menghubungkan antara karakter dengan alur cerita. Kamu bisa membaca tentang karakter di sini. Setidaknya, terdapat 6 jenis konflik cerpen yang bisa kamu gunakan. Apa saja itu?

Pengertian Konflik

Sebelum membahas tentang jenis konflik cerpen, perlu diketahui terlebih dulu apa itu konflik. Menurut Nurgiyanto, konflik adalah sebuah peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra dan bisa memicu peristiwa lainnya.

Suyati menyebutkan bahwa konflik adalah bagian cerita yang bersumber pada kehidupan yang kemudian bisa membawa perasaan emosional kepada pembaca. Penulis biasanya menggunakan konflik untuk menyampaikan motivasi dan pesan dari cerita.

Jenis-jenis Konflik

Pada dasarnya jenis konflik cerpen terbagi menjadi dua yaitu, konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal biasanya tentang isu-isu di dalam diri karakter. Konflik internal bisa berupa ketika tokoh berjuang dengan keinginan atau keyakinan yang berlawanan.

Konflik eksternal adalah konflik yang datang dari luar kendali tokoh. Bisa disebabkan oleh tokoh lain, kejadian alam, masyarakat, dan lainnya. Konflik eksternal bisa mempengaruhi motivasi tokoh atau membuat ketegangan saat tokoh mengejar tujuannya.

Untuk lebih detailnya, berikut ini adalah 6 jenis konflik dalam cerita yang bisa kamu gunakan untuk menulis cerpen:

1. Tokoh versus Diri Sendiri

Jenis konflik cerpen yang pertama adalah konflik tokoh versus dirinya sendiri. Konflik ini tergolong konflik internal. Dalam konflik ini, tokoh akan dihadapkan dengan berbagai pilihan moral yang harus ia ikuti. Konflik yang satu ini juga bisa membawa ke perubahan karakter tokoh dalam cerpen.

Misalnya, cerpen yang mengangkat tema tentang perjuangan kesehatan mental. Selain itu melawan trauma, keragu-raguan, dan menyelesaikan masalah pribadi adalah contoh dari jenis konflik ini.

2. Tokoh versus Tokoh Lain

Konflik ini adalah jenis konflik yang paling sering digunakan penulis. Dalam konflik ini, tokoh protagonis akan dibuat bertentangan dengan keinginan tokoh antagonis. Secara dramatis, konflik dengan tokoh lain bisa disamakan dengan sebuah perkelahian.

Penulis akan mengadu tokoh protagonis dengan tokoh antagonis dan menjadikannya konflik. Contoh lainnya adalah persaingan antar teman atau saudara.

3. Tokoh versus Masyarakat

Dalam konflik ini akan menceritakan tokoh yang melawan masyarakat. Konflik ini termasuk jenis konflik eksternal. Tokoh akan dibuat menjadi oposisi masyarakat, pemerinta, atau kebudayaan suatu masyarakat dengan alasan-alasan tertentu.

Misalnya, cerita Robin Hood yang merupakan seorang perampok masyarakat kaya untuk diberikan kepada masyarakat miskin.

4. Tokoh versus Alam

Dalam konflik tokoh versus alam diceritakan bahwa tokoh menjadi entitas yang menjadi oposisi terhadap alam. Tokoh cerita akan berjuang melawan kekuatan alam seperti, cuaca atau bencana alam. Konflik ini sering kali terdapat di cerita-cerita petualangan.

Contoh lainnya adalah konflik tokoh melawan binatang buas, badai salju, atau virus. Inti dari konflik ini adalah manusia akan berkonflik dengan emosi manusia sementara alam tetap bergerak semestinya.

5. Tokoh versus Teknologi

Konflik ini akan menceritakan tokoh yang mempunyai pandangan atau kepentingan yang tidak sejalan dengan teknologi. Biasanya jenis konflik ini dijumpai dalam cerpen yang mengusung tema sains fiksi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat konflik adalah tokoh yang akan melawan suatu teknologi haruslah mempunyai alasan yang kuat dan bagaimana ia dapat mempertahankan pandangannya.

6. Tokoh versus Kekuatan Supranatural

Kekuatan supranatural dapat diartikan sebagai hantu atau dewa. Tokoh protagonis akan melawan kekuatan supranatural. Ciri khasnya adalah pertarungan antara tokoh utama dengan kekuatan supranatural yang tidak sebanding. Misalnya dalam cerita Timun Emas, sang gadis harus melawan raksasa jahat.

Cara Menuliskan Konflik

Konflik tercipta karena ada pengaruh dari tokoh antagonis. Tokoh antagonis tidak selalu dalam wujud manusia. Seperti yang telah dijelaskan di atas, tokoh antagonis adalah apapun yang menjadi oposisi dari tokoh protagonis dalam mencapai tujuannya.

Berikut ini prinsip dasar yang bisa kamu gunakan untuk membuat tokoh antagonis:

  • Buatlah tokoh antagonis yang kuat. Semakin kuat tokoh antagonis, maka akan semakin berkembang cerita dari tokoh protagonis.
  • Harus relevan. Konflik dan tokoh antagonis yang akan kamu ciptakan haruslah relevan dengan tujuan utama tokoh protagonis.
  • Tokoh antagonis harus meningkat seiring berjalannya waktu agar tensi cerita semakin meningkat.

Nah, itu tadi penjelasan 6 jenis konflik cerpen yang bisa kamu gunakan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *