Mengenal Pengertian Interaksi Sosial, Ciri-Ciri, Syarat, hingga Bentuknya

Mengenal Pengertian Interaksi Sosial, Ciri-Ciri, Syarat, hingga Bentuknya

Pernahkah kamu melewatkan waktu sehari saja tanpa berinteraksi atau berkomunikasi dengan keluarga sendiri, teman, tetangga, atau orang lain?

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tentu tidak lepas dari kegiatan komunikasi atau interaksi sosial dengan orang lain. Sebab, melakukan interaksi sosial sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang untuk mencapai tujuannya masing-masing.

Mengenal Pengertian Interaksi Sosial, Ciri-Ciri, Syarat, hingga Bentuknya

Nah dalam artikel ini, kamu akan fokus mempelajari hal-hal terkait interaksi sosial. Mulai dari pengertian interaksi sosial, ciri-ciri, syarat, hingga bentuk dari interaksi sosial. Agar tidak ada informasi penting yang kamu lewatkan, yuk simak pembahasan berikut sampai akhir!

Pengertian Interaksi Sosial

Secara umum, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai dorongan individu untuk mencapai keinginan tertentu.

Melakukan interaksi sosial merupakan bagian dari kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Yang mana, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendirian atau membutuhkan bantuan dari orang lain.

Misalnya saja, kelak jika meninggal dunia. Seseorang membutuhkan bantuan orang lain untuk memandikan, menyolatkan, mengkafani, hingga menguburkannya. Itulah mengapa, penting agar kita memiliki hubungan yang baik dengan sesama sebab kita ini makhluk yang saling bergantung satu sama lain.

Pendapat Para Ahli Tentang Pengertian Interaksi Sosial

Selain pengertian secara umum, para ahli juga membagikan pandangannya mengenai pengertian interaksi sosial. Berikut beberapa ahli yang menyampaikan pendapatnya:

1. Gillin

Menurut Gillin, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang bersifat dinamis antara individu dengan individu lain atau antara kelompok dengan kelompok lainnya.

2. Bonner

Selain Gillin, ada pula pendapat dari Bonner tentang pengertian interaksi sosial. Menurutnya, interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih. Yang mana, aksi dari individu yang satu bisa memengaruhi kehidupan individu yang lain.

3. Walgito

Pendapat tentang pengertian interaksi sosial juga datang dari Walgito. Menurut Walgito, hubungan timbal balik dalam interaksi sosial bisa berpengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Selain itu, interaksi sosial juga bisa memengaruhi kelompok satu dengan kelompok lainnya yang saling berhubungan.

4. Murdiyatmo dan Handayani

Sementara itu menurut Murdiyatmo dan Handayani, interaksi sosial adalah hubungan yang dibangun oleh seseorang dengan orang lain dan dalam prosesnya akan terbangun struktur sosial. Kemudian dalam struktur sosial tersebut juga bisa terbangun ikatan yang saling memengaruhi satu sama lain.

5. Soerjono Soekanto

Terakhir, Soerjono Soekanto juga menyatakan pandangannya mengenai pengertian interaksi sosial. Menurut beliau, interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membentuk sistem dalam hubungan sosial.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Nah, setelah memahami pengertian interaksi sosial, tidak lupa ciri-ciri interaksi sosial juga penting untuk kamu pelajari. Berikut ini ciri-ciri dari interaksi sosial:

1. Terjadi komunikasi

Ciri interaksi sosial yang pertama ialah adanya komunikasi. Komunikasi yang dimaksud tidak hanya secara langsung atau tatap muka saja, melainkan juga komunikasi verbal dan nonverbal.

Misalnya saja tersenyum, melambaikan tangan, berjabat tangan, menganggukkan kepala, menggelengkan kepala, dan lain sebagainya juga termasuk ke dalam bentuk komunikasi.

2. Terdapat dua orang atau lebih yang menjalin komunikasi

Ciri interaksi sosial yang kedua yakni terdapat komunikasi antara dua orang atau lebih. Ini artinya, komunikasi harus terjadi minimal antara dua orang, ya.

Tidak bisa disebut komunikasi jika dilakukan hanya oleh satu orang. Yang ada, seseorang bisa dianggap tidak waras jika berbicara sendirian. Itulah mengapa harus ada orang lain baik perorangan maupun kelompok agar bisa disebut komunikasi.

3. Memiliki tujuan

Berikutnya, interaksi sosial juga mempunyai ciri memiliki tujuan. Dengan kata lain, setiap interaksi sosial yang dilakukan pasti memiliki tujuan tertentu dibaliknya.

Sebagai contoh, interaksi dengan petugas perpustakaan bertujuan untuk meminjam atau mengembalikan buku yang dipinjam, interaksi dengan pedagang buah bertujuan untuk membeli buah, dan lain-lainnya.

4. Mempunyai dimensi waktu

Selain memiliki tujuan, ciri interaksi sosial juga memiliki dimensi waktu. Artinya, terdapat keterangan waktu dalam melakukan interaksi sosial. Misalnya, masa saat ini, masa lalu, atau di masa yang akan datang. Yang mana, keterangan waktu ini bisa memengaruhi sifat dari aksi yang sedang dilakukan.

5. Adanya komunikasi menggunakan simbol

Selain keempat ciri sebelumnya, terdapat ciri lain dari interaksi sosial yaitu terjadi komunikasi menggunakan simbol. Hal ini dikarenakan tidak semua orang bisa berkomunikasi secara lisan atau verbal.

Sebagai contoh, para penyandang tuna rungu yang mengandalkan komunikasi menggunakan simbol berupa bahasa isyarat.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Mengenal Pengertian Interaksi Sosial, Ciri-Ciri, Syarat, hingga Bentuknya

Sebuah situasi dapat disebut sebagai interaksi sosial jika memenuhi beberapa syarat. Sedikitnya, terdapatnya dua syarat agar sebuah tindakan dapat dikatakan sebagai interaksi sosial:

1. Terdapat kontak sosial

Kontak sosial merupakan proses terjadinya kontak atau hubungan antar individu maupun kelompok. Bukan hanya berarti kontak fisik saja, tetapi berbicara dengan orang lain juga termasuk menjalin kontak.

Terlebih lagi di era digital seperti saat ini, kontak sosial dapat dilakukan dengan lebih mudah meski dari jarak jauh. Yakni, dengan cara berkomunikasi secara virtual menggunakan gadget.

Berkomunikasi secara virtual tentu tidak melibatkan sentuhan fisik, namun tetap bisa disebut kontak sosial. Ini artinya, kontak sosial yang terjadi tidak harus melibatkan fisik. Kontak sosial terbagi menjadi tiga, antara lain:

  • Individu dengan individu: Kontak sosial yang terjadi antara individu dengan individu.
  • Individu dengan kelompok: Kontak sosial yang terjadi antara individu atau perorangan dengan kelompok.
  • Kelompok dengan kelompok: Kontak sosial yang terjadi antara kelompok dengan kelompok.
Sifat kontak sosial

Kontak sosial juga terbagi menjadi dua sifat, antara lain sebagai berikut:

Kontak sosial bersifat positif

Kontak sosial positif merupakan sifat kontak sosial yang mampu menghasilkan interaksi sosial yang membawa perubahan positif atau mengarah kepada hal-hal baik dan menguntungkan.

Kontak sosial bersifat negatif

Kontak sosial negatif adalah kontak sosial yang menyebabkan adanya interaksi sosial yang mengarah pada hal-hal kurang baik atau merugikan bagi individu maupun kelompok yang terlibat.

Selain kedua sifat kontak sosial di atas, kontak sosial juga memiliki sifat primer dan sekunder. Di mana, disebut sebagai kontak sosial primer jika terjadi komunikasi secara langsung atau tatap muka.

Sementara itu, disebut kontak sosial sekunder jika kontak dilakukan menggunakan media penghubung seperti telepon, radio atau media penghubung lainnya sehingga tidak terjadi kontak secara langsung.

2. Wajib ada komunikasi

Syarat terjadinya interaksi juga wajib ada komunikasi. Komunikasi merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk menunjukkan atau menyampaikan informasi kepada orang lain dan orang lain akan menanggapi atau meresponsnya sesuai dengan pengalaman, perasaan, atau keadaan mereka pada saat itu.

Komunikasi yang dimaksud bisa berupa komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Itulah mengapa kadang kala dalam berkomunikasi bisa terjadi kesalahpahaman. Yakni, karena tipe komunikasi yang hadir dalam bentuk berbeda-beda.

Bentuk Interaksi Sosial

Perlu kamu tahu bahwa ada dua jenis bentuk interaksi sosial, yang mana setiap jenis terbagi kembali menjadi beberapa bentuk. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini kami bahas selengkapnya:

1. Interaksi sosial asosiatif

Interaksi sosial asosiatif merupakan proses interaksi sosial yang menyatukan atau mendekatkan. Berikut ini contoh-contoh interaksi sosial asosiatif:

Kerjasama

Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Setidaknya, ada empat faktor yang mendukung terjadinya kerjasama antara lain motivasi, tuntutan situasi, kepentingan pribadi, dan kepentingan umum.

Contoh dari kerjasama misalnya, kerja bakti untuk membersihkan desa dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan. Para warga bahu membahu membersihkan setiap sudut jalanan di desa hingga membersihkan saluran air atau selokan.

Akomodasi

Akomodasi merupakan upaya komunikasi yang dilakukan untuk mendamaikan kedua belah pihak yang saling berseteru, baik secara sementara maupun permanen. Contoh bentuk akomodasi antara lain mediasi, kompromi, pemaksaan, toleransi, dan konsiliasi.

Asimilasi

Asimilasi merupakan bentuk interaksi sosial yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi perbedaan yang ada di antara perorangan maupun kelompok manusia.

Upaya yang dilakukan dalam asimilasi ini di antaranya ialah menjunjung tinggi kesatuan. Yakni dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

2. Interaksi sosial disosiatif

Selain interaksi sosial asosiatif, ada pula interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial disosiatif terbagi kembali menjadi empat kategori, antara lain:

Pertikaian

Pertikaian merupakan bentuk interaksi sosial yang mana suatu pihak baik individu maupun kelompok berupaya untuk melawan pihak lain dengan cara mengancam atau menyakiti agar tujuannya bisa tercapai.

Persaingan atau kompetisi

Persaingan merupakan bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam rangka mendapatkan keuntungan tanpa melalui cara menyakiti atau yang merugikan pihak lain.

Kontravensi

Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang mana di dalamnya terdapat perasaan benci atau tidak suka yang disembunyikan kepada pihak lain. Umumnya, bentuk interaksi sosial ini ada di antara konflik dan persaingan sehingga bisa menimbulkan perasaan tidak suka.

Konflik atau masalah

Konflik ialah bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan cara saling menyingkirkan satu sama lain menggunakan kekerasan.

Nah, itulah tadi sedikit pembahasan tentang interaksi sosial. Mulai dari pengertian interaksi sosial, ciri-ciri, syarat, hingga bentuknya. Sebagai makhluk sosial, sudah sepatutnya kita mengenal dan memahami perihal interaksi sosial agar bisa menjadi panduan untuk belajar membangun hubungan yang sehat serta positif dengan orang lain.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn