Berkenalan dengan Fabel, Salah Satu Jenis Cerita Fiksi yang Sering Dijumpai dalam Cerpen

Berkenalan dengan Fabel

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan cerita persaingan antara kura-kura dan kelinci dalam perlombaan lari ‘kan? Kisah ini memberikan pesan moral untuk tidak bersikap sombong kepada orang lain. Namun, cerita ini termasuk jenis cerita fiksi apa ya?

Berkenalan dengan Fabel, Salah Satu Jenis Cerita Fiksi yang Sering Dijumpai dalam Cerpen

Cerita persaingan antara kura-kura dan kelinci itu disebut fabel. Fabel seringkali dijumpai dalam cerpen yang digunakan dalam pembelajaraan di Sekolah Dasar atau dibuku cerita pengantar tidur untuk anak-anak. Menurut kamu, apa itu fabel?

Pengertian Fabel

Fabel berasal dari bahasa Inggris fable, yang berarti cerita kehidupan binatang yang berperilaku seperti manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang.

Menurut Nurgiyantoro, fabel adalah salah satu cerita tradisional yang tokohnya diperankan oleh binatang. Binatang dalam fabel mempunyai pikiran dan perilaku seperti manusia.

Bahasa yang digunakan dalam fabel juga seperti manusia pada umumnya sehingga tidak terasa adanya perbedaan dengan cerita yang tokohnya diperankan manusia.

Sedangkan menurut Sutarmadji, cerita fabel tidak hanya diperankan oleh binatang saja. Namun, bisa saja diperankan oleh benda ataupun tumbuhan yang dibuat seolah-olah berperilaku seperti manusia.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fabel adalah cerita yang diperankan oleh binatang, tumbuhan, atau benda yang dibuat berperilaku seperti manusia dengan menggunakan bahasa manusia. Fabel mempunyai banyak pesan moral yang cocok untuk pembelajaran anak-anak.

Ciri-ciri Fabel

Fabel mempunyai beberapa karakteristik yang membedakan dengan jenis cerita fiksi lainnya. Berikut ini ciri-ciri fabel:

1. Fiksi

Fiksi berarti cerita di dalam fabel adalah rekaan dan tidak nyata.

2. Tidak Diperankan Manusia.

Umumnya fabel diperankan oleh binatang, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk diperankan tumbuhan atau benda lainnya.

3. Watak Seperti Manusia

Watak tokoh fabel akan digambarkan seperti manusia. Ada yang berwatak baik, suka menolong, dan ada pula yang bersifat buruk seperti suka berbohong dan sombong.

4. Berisikan Amanat

Dalam cerita fabel biasanya akan berisikan amanat dan ajaran moral yang bisa diambil oleh pembaca. Oleh sebab itu, cerita ini sering kali terdapat di materi pembelajaran Sekolah Dasar.

Ciri Kebahasaan Fabel
  1. Menggunakan kalimat naratif. Dalam fabel biasanya menggunakan latar di alam, seperti hutan, sungai, atau sawah.
  2. Menggunakan kalimat langsung berupa dialog antar tokoh.
  3. Bahasa yang digunakan dalam percakapan adalah bahasa sehari-hari yang tidak formal.

Jenis-Jenis Fabel

Setelah membahas pengertian dan ciri-ciri fabel, selanjutnya adalah jenis-jenisnya. Fabel terbagi berdasarkan waktu kemunculannya yaitu, fabel klasik dan fabel modern.

1. Fabel Klasik

Fabel klasik adalah cerita fiksi yang diperankan oleh binatang berperilaku seperti manusia dan telah ada sejak zaman dahulu. Penulisnya tidak diketahui siapa dan diwariskan secara turun-temurun pada anak cucu secara lisan.

Fabel klasik mempunyai ciri khas yaitu ceritanya sangat singkat dengan tema yang sederhana. Tidak hanya itu, fabel klasik sangat kental dengan ajaran atau pesan moral yang baik untuk anak-anak.

2. Fabel Modern

Cerita fiksi fabel ini muncul dalam waktu relatif baru. Cerita yang disajikan juga lebih berkembang dengan karakter, latar, dan alur yang lebih rumit. Namun, tetap mengandung ajaran atau pesan moral yang dapat dipetik oleh pembaca.

Dalam fabel modern, penggambaran karakternya dibuat lebih unik. Misalnya dengan memiliki kepala yang besar dengan badan atau kaki kecil.

Struktur Fabel

Sama seperti cerita fiksi lainnya, fabel juga disusun berdasarkan struktur tertentu. Berikut ini adalah strukturnya:

1. Orientasi

Dalam orientasi akan diperkenalkan tokoh, latar tempat dan waktu yang akan terjadi di cerita untuk memudahkan pembaca mengikuti alurnya.

2. Komplikasi

Pada bagian ini tokoh utama akan dihadapkan oleh permasalahan yang menjadi jalan cerita. Permasalahan dalam cerita akan memuncak atau disebut dengan klimaks.

3. Resolusi

Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah yang terjadi dalam cerita. Umumnya, tokoh utama akan menjelaskan pemecahan masalah tersebut.

4. Koda

Koda merupakan bagian akhir dari cerita yang menjelaskan tentang perubahan tokoh. Pada bagian ini pula terdapat pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada para pembaca.

Demikian pembahasan tentang fabel, salah satu jenis cerita fiksi yang sering dijumpai dalam cerpen. Kamu bisa membaca jenis-jenis cerita fiksi di sini. Semoga bermanfaat ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *