Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa teknik pengambilan sampel yang bisa kamu pilih. Salah satunya ialah teknik accidental sampling atau teknik pengambilan sampel secara acak.
Pada umumnya, accidental sampling sering digunakan dalam penelitian kuantitatif. Yang mana, dalam penelitian kuantitatif ini memerlukan banyak sampel agar memperoleh data yang cukup untuk dianalisis dan diperoleh hasil kesimpulan penelitian.
Daftar isi
ToggleTeknik Accidental Sampling: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Dengan menggunakan teknik accidental sampling, penelitian bisa dilakukan lebih cepat meski membutuhkan banyak sampel. Itulah mengapa teknik ini sering kali menjadi pilihan para peneliti khususnya mahasiswa akhir dalam mengumpulkan data penelitian.
Artikel yang sesuai:
Untuk memahami lebih lanjut, artikel kali akan membahas pengertian, kelebihan, cara menentukan, hingga contoh teknik accidental sampling. Simak uraian informasi lebih lengkapnya berikut ini!
Pengertian Accidental Sampling
Accidental sampling atau sering disebut convenience sampling adalah teknik penentuan sampel penelitian yang dilakukan secara acak atau tanpa kriteria tertentu. Artinya, siapapun yang peneliti temui di lokasi penelitian, maka mereka bisa dijadikan sampel penelitian.
Accidental sampling termasuk ke dalam salah satu jenis teknik pengambilan sampel non probability sampling. Dalam teknik ini, pemilihan sampel dilakukan secara acak, tidak ada standar atau kriteria tertentu, dan tidak memberikan kesempatan yang sama kepada semua populasi untuk menjadi sampel penelitian.
Pengertian Accidental Sampling Menurut Ahli
Para ahli juga memiliki pandangannya masing-masing mengenai apa itu teknik accidental sampling. Berikut ini beberapa ahli yang memberikan pendapatnya:
1. Sugiyono
Menurut Sugiyono, teknik accidental sampling adalah proses pengambilan responden berdasarkan sampel yang kebetulan dijumpai oleh peneliti di lokasi penelitian. Tentunya, sampel yang ditentukan adalah yang sekiranya cocok untuk menjadi sumber data.
2. Nawawi
Nawawi berpendapat bahwa teknik accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu. Ketika jumlah sampel sudah memenuhi jumlah yang ditentukan, maka pencarian sampel penelitian dapat dihentikan.
3. Notoatmodjo
Notoatmodjo juga turut memberikan pandangannya mengenai apa itu teknik accidental sampling. Menurutnya, accidental sampling adalah teknik penentuan responden secara kebetulan terhadap siapapun sampel yang ditemui di tempat dan waktu pengambilan data berlangsung. Dengan kata lain, teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara aksidental.
4. Ridwan
Pendapat lainnya mengenai accidental sampling juga data dari Ridwan. Menurutnya, teknik accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tanpa memberikan peluang atau kesempatan kepada responden untuk dijadikan sampel.
5. Santoso dan Ciptjono
Menurut Santoso dan Ciptjono, accidental sampling adalah prosedur pemilihan sampel dengan cara memilih orang yang mudah dijumpai atau diakses.
Kelebihan Accidental Sampling
Selain pengertian, kelebihan teknik accidental sampling juga perlu kamu pelajari jika ingin melakukan penelitian. Dengan mengetahui kelebihan-kelebihannya, bisa kamu jadi pertimbangan untuk memilih teknik sampling ini. Berikut ini kelebihan accidental sampling:
1. Mendukung efisiensi waktu, biaya, dan tenaga
Kelebihan pertama dari teknik accidental sampling yaitu mendukung efisiensi biaya, waktu dan tenaga. Ini selaras dengan Buku Metodologi Penelitian Karya Rita Kumala Sari, dkk yang menyatakan bahwa accidental sampling merupakan teknik yang tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga waktu dan tenaga.
Menggunakan accidental sampling memungkinkan kamu menghemat budget penelitian karena tidak perlu membayar jasa responden atau membeli souvenir. Hal ini dikarenakan tidak ada kriteria tertentu dari sampel yang dipilih sehingga responden tidak perlu meluangkan waktu khusus untuk memberikan data.
Ketika sampel penelitian harus memiliki kriteria tertentu, maka ada kemungkinan kamu perlu mempersiapkan dana untuk membayar jasa maupun souvenir penelitian.
Meski demikian, jika kamu memiliki dana lebih kamu juga bisa memberikan penghargaan kepada setiap sampel meski kamu menggunakan accidental sampling sekalipun. Ini sebagai bentuk penghargaan karena mereka telah ikut berkontribusi dalam penelitianmu.
Selain itu, pengumpulan data jika menggunakan teknik sampling ini juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Kamu hanya perlu menggunakan sampel yang temukan di tempat penelitian.
Ketika dirasa sampel tersebut memiliki karakter yang cocok dan relevan dengan topik atau permasalahan penelitian, maka kamu bisa menjadikannya sampel penelitian dan menggali informasi lebih lanjut darinya.
2. Informasi yang didapatkan lebih banyak dan mendalam
Teknik accidental sampling juga memungkinkanmu untuk menemukan sampel yang memiliki pengalaman pribadi yang relevan dengan topik penelitian. Hal ini tentunya bisa memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi yang lebih banyak dan mendalam.
3. Minim aturan
Dalam accidental sampling, prosedur pengambilan data lebih mudah, sederhana, dan tidak rumit sehingga cepat memperoleh hasil. Serta, tidak ada kriteria tertentu yang ditetapkan untuk menjadi responden penelitian.
4. Mendukung percepatan perolehan hasil penelitian
Teknik accidental sampling juga mendukungmu untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih cepat. Berkaitan dengan poin kelebihan sebelumnya bahwa ini dikarenakan prosedur yang lebih mudah atau minimnya aturan.
Yang mana, sampel penelitian bisa diambil secara acak atau random selagi masih memiliki relevansi dengan topik penelitian yang kamu angkat. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan respon secara langsung dan lebih mudah sehingga hasil penelitian pun bisa lebih cepat diperoleh.
Rumus Accidental Sampling
Setelah memahami pengertian dan kelebihan teknik accidental sampling, hal lainnya yang perlu kamu pelajari jika ingin melakukan pengambilan data dengan accidental sampling tentu saja adalah rumusnya. Berikut ini rumus teknik accidental sampling:
1. Rumus Slovin
Melansir dari laman STIE Malangkucecwara, Rumus Slovin adalah formula atau rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel minimal jika perilaku sebuah populasi tidak diketahui secara pasti.
Umumnya, Rumus Slovin digunakan untuk populasi yang jumlahnya besar sehingga perlu disederhanakan agar memudahkan dalam mengambil sampel yang diperlukan. Berikut ini Rumus Slovin:
n = N/ (1+(N+e2))
Keterangan:
- n = Jumlah sampel
- N = Jumlah seluruh populasi
- e = Batas toleransi eror atau kesalahan
2. Rumus Lemeshow
Selain Rumus Slovin, rumus lainnya yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui jumlah sampel ialah Rumus Lemeshow. Dikutip dari laman IAIN Kudus, Rumus Lemeshow merupakan rumus untuk menghitung jumlah sampel yang tidak diketahui. Berikut ini rumusnya:
n = Z² × P (1-P) / e²
Keterangan:
- n = Jumlah sampel yang dicari
- Z = Skor Z pada kepercayaan 90%= 1,64
- P = Fokus
- e = alpha (0,010) / sampling eror 10%
Cara Menentukan Teknik Accidental Sampling
Nah, setelah rumus untuk menghitung sampel menggunakan teknik accidental sampling sudah kita ketahui, selanjutnya bagaimanakah cara menentukan teknik accidental sampling? Berikut ini penjelasannya:
1. Pahami populasi penelitian
Sebelum melakukan penelitian, pahamilah terlebih dahulu karakter dari populasi penelitianmu. Memahami karakter populasi bisa membantu kamu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara lebih akurat dan mendalam.
2. Buat kerangka sampling
Membuat kerangka sampling akan memberikanmu kemudahan dalam penentuan sampel. Untuk membuat kerangka sampling ini cukup sederhana, yakni hanya dengan menyusun daftar individu dan daftar wilayah yang dituju untuk melakukan penelitian.
3. Menentukan jenis teknik sampling
Dalam hal ini, teknik yang ingin hendak digunakan ialah teknik accidental sampling. Yang mana, kamu bisa memilih sampel secara acak atau siapa pun yang secara tidak sengaja kamu temui saat pengambilan data dilakukan.
4. Mengumpulkan data
Kamu bisa mulai mengumpulkan data di lokasi penelitian yang menjadi tujuanmu. Kemudian, subjek atau orang yang kamu temui dan datang ke lokasi tersebut bisa kamu jadikan sampel penelitian.
5. Mengecek hasil pengumpulan data
Terakhir, yang perlu kamu lakukan dalam menentukan teknik accidental sampling adalah mengecek kembali hasil pengumpulan data yang didapatkan. Ini untuk memastikan data yang diperoleh sudah valid dan mampu mewakili populasi secara keseluruhan.
Contoh Teknik Accidental Sampling
Pengertian, kelebihan, rumus, dan cara menentukan teknik accidental sampling sudah kita pelajari sebelumnya. Berikut ini juga kami jelaskan contoh penerapan metode accidental sampling agar pemahamanmu semakin kuat terkait materi kali ini.
- Peneliti ingin melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit X. Maka, populasi yang digunakan adalah seluruh pasien yang berkunjung ke rumah sakit pada saat penelitian dilakukan. Sementara itu, pemilihan sampel dilakukan secara acak atau sesuai dengan orang yang ditemui oleh peneliti. Yang mana, jumlah sampel yang diambil menyesuaikan hasil perhitungan sesuai rumus sebelumnya.
- Peneliti hendak melakukan penelitian dengan topik “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Perilaku Konsumen dalam Membeli Produk Fashion di Mall X”. Pada penelitian ini, populasi yang digunakan oleh peneliti ialah seluruh konsumen yang mengunjungi mall tersebut pada hari di mana penelitian dilakukan. Kemudian, sampel yang dipilih oleh peneliti bebas atau siapapun yang ditemuinya di tempat penelitian, dengan jumlah sampel sesuai yang telah ditetapkan.
- Seorang peneliti ingin melakukan penelitian mengenai kualitas pelayanan di sebuah bank. Berdasarkan perhitungan rumus yang telah dilakukan sebelumnya, didapatkan jumlah sampel yang diperlukan yakni sebanyak 75 responden. Maka untuk memulai penelitian, peneliti bisa mendatangi sebuah bank yang ingin dituju. Kemudian, siapa saja nasabah yang mengunjungi bank pada saat itu bisa dijadikan sampel untuk mendapatkan data penelitian.
Apa Bedanya Accidental Sampling dengan Purposive Sampling?
Selain accidental sampling, salah satu teknik pengambilan sampel yang termasuk ke dalam non probability sampling ialah purposive sampling. Yang mana, purposive sampling sering kali disamakan dengan accidental sampling. Padahal, keduanya merupakan dua teknik yang berbeda.
Jika menggunakan metode accidental sampling, tidak ada kriteria tertentu dari sebuah populasi untuk bisa dijadikan sampel penelitian. Siapapun yang kebetulan ada di lokasi penelitian bisa dijadikan sebagai sumber data.
Hal tersebut berbeda dengan teknik purposive sampling yang setidaknya perlu memiliki satu kriteria khusus untuk bisa dijadikan sampel atau sumber untuk memperoleh data penelitian.
Misalnya, kamu hendak meneliti tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit terhadap Kepuasan Pasien BPJS. Maka dalam hal ini, sampel penelitian yang dicari ialah pasien yang menggunakan BPJS ketika berobat di rumah sakit tersebut.
Kemudian, agar data yang diperoleh tidak terlalu banyak, maka kamu bisa menetapkan kriteria sampel di rentang usia 30 tahun ke atas. Dengan demikian, sampel yang kamu pilih harus memenuhi kriteria tersebut.
Itulah perbedaan mendasar antara teknik accidental sampling dengan teknik purposive sampling. Yakni, bisa kamu lihat dari ada tidak kriteria tertentu yang ditetapkan dalam memilih sampel penelitian.
Teknik accidental sampling bisa menjadi pilihan tepat jika kamu ingin melakukan penelitian dengan biaya yang lebih rendah dan pengumpulan data yang lebih mudah. Dengan demikian, hasil penelitian juga lebih cepat kamu dapatkan.
Nah, semoga hal-hal di atas bisa memberikanmu pemahaman lebih lanjut mengenai mengenai apa itu teknik accidental sampling, kelebihan, rumus, hingga contohnya. Khususnya bagi kamu yang berencana melakukan penelitian, semoga artikel ini bermanfaat, ya!