Mengenal Unsur Ekstrinsik dalam Cerita Pendek

Mengenal Unsur Ekstrinsik dalam Cerita Pendek

Sebelumnya, kita telah membahas mengenai unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen. Namun, cerpen tidak hanya dibentuk oleh unsur intrinsik, tetapi juga oleh unsur ekstrinsik untuk menghasilkan sebuah cerita lengkap.

Mengenal Unsur Ekstrinsik dalam Cerita Pendek

Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu unsur ekstrinsik, dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Berikut penjelasan lengkapnya:

Apa Itu Unsur Ekstrinsik?

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra dalam membentuk perkembangan cerita. Meskipun unsur ini tidak secara langsung tampak dalam sebuah karya sastra, tetapi dapat mempengaruhi pemahaman pembaca terhadap karya sastra tersebut.

Macam-macamnya

Secara umum, unsur ini dibagi menjadi tiga macam, diantaranya:

1. Latar belakang masyarakat

Unsur pertama, yaitu latar belakang masyarakat. Latar belakang masyarakat adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat di sekitar penulis, baik itu sosial, ekonomi, dan politik.

Selain itu, latar belakang masyarakat juga dapat mempengaruhi isi cerita, terutama cerita yang mengangkat tema sosial. Misalnya, cerita yang mengangkat tema kemiskinan akan lebih menarik jika ditulis oleh penulis yang berasal dari lingkungan masyarakat miskin.

2. Latar belakang penulis

Latar belakang penulis merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan sang penulis, baik itu secara pribadi maupun sosial. Latar belakang ini dapat berupa riwayat hidup, kondisi psikologis, dan pengalaman-pengalaman yang pernah dialaminya.

Tidak hanya itu, latar belakang penulis dapat mempengaruhi isi cerpen, seperti tema, sudut pandang, dan gaya bahasa. Misalnya, cerpen yang ditulis oleh pengarang yang berpendidikan tinggi kemungkinan akan mengangkat tema yang lebih kompleks dan abstrak.

3. Nilai-nilai yang terkandung

Unsur terakhir yang terdapat pada unsur ekstrinsik adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai agama. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

Nilai moral

Nilai pertama yang terkandung dalam cerpen yaitu nilai moral. Nilai moral bisa berupa nilai positif maupun nilai negatif, yang berkaitan dengan norma-norma etika dan akhlak yang berlaku di masyarakat.

Misalnya, cerpen yang mengandung nilai moral yang positif dapat menjadi sarana penyampai pesan yang dapat mengilhami pembaca. Sedangkan, cerpen yang menyoroti nilai moral yang buruk dapat membangkitkan kesadaran akan konsekuensi negatif yang mungkin timbul dari perbuatan tersebut.

Nilai sosial

Berikutnya, nilai sosial dalam cerpen mencakup pesan atau pelajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini bisa mencakup moralitas, etika, hubungan antarmanusia, keadilan, atau pengalaman hidup.

Dalam banyak cerpen, nilai sosial tercermin melalui karakter utama yang menghadapi konflik batin. Contohnya, seorang tokoh mungkin dihadapkan pada pilihan sulit antara kejujuran dan kepentingan pribadi, yang mencerminkan pertentangan nilai dalam masyarakat.

Nilai budaya

Kemudian, nilai budaya merupakan salah satu nilai yang terkandung di dalam cerpen. Nilai budaya dapat mencakup aspek-aspek seperti kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat yang tercermin dalam cerita.

Misalnya, cerpen yang mengangkat cerita di sebuah desa tradisional, nilai budaya muncul melalui kebiasaan sehari-hari seperti upacara panen yang dilakukan para petani. Hal ini dapat membantu memperkaya cerita dengan nuansa lokal dan menggambarkan kehidupan masyarakat.

Nilai agama

Terakhir, nilai yang terkandung dalam cerpen yaitu nilai agama. Nilai agama merupakan nilai yang berkaitan dengan ajaran agama seperti kegiatan ibadah, kitab suci, dan ritual keagamaan yang ditulis dalam cerpen tersebut.

Contoh nilai agama dalam cerpen dapat terwujud melalui karakter yang menjalankan ibadah dengan tekun atau menghadapi konflik moral berdasarkan ajaran agama. Nilai ini dapat menciptakan dimensi yang mendalam dalam pengembangan karakter cerita.

Dengan memahami unsur ekstrinsik dalam cerita pendek, kamu dapat lebih menggali makna dan konteks di balik setiap karya sastra. Semua unsur ini bersama-sama dalam membangun sebuah cerita yang utuh.