Bagaimana ya menulis cerpen yang menarik? Kamu dapat membaca tips menulis cerpen agar menarik bagi pembaca di sini. Salah satu poin pentingnya adalah menentukan alur. Alur merupakan salah satu unsur intrinsik dalam sebuah cerita. Alur memiliki beberapa jenis dan berikut ini adalah pembahasan tentang alur yang bisa kamu pakai untuk menulis cerpenmu. Yuk, kita simak!
7 Jenis Alur yang Bisa Kamu Pakai untuk Cerpenmu
Setiap jenis alur memiliki pengertian yang berbeda-beda. Ada tujuh jenis alur yang bisa kamu pakai. Sebelum itu alur mempunyai fungsi dan unsur-unsur yang membentuknya. Berikut adalah penjelasan selengkapnya!
Fungsi Alur Cerita
Sebagai salah satu unsur instrinsik dalam sebuah cerita, adanya alur dalam sebuah karya sastra tentunya mempunyai alasan. Pada dasarnya fungsi dari alur adalah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa lain.
Alur cerita bisa digunakan untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana sebuah peristiwa terjadi dalam sebuah cerita. Selain itu, alur cerota bisa memberikan pernyataan atau mengungkapkan akibat dari suatu peristiwa yang terjadi. Maka dari itu, alur harus dibuat secara jelas. Hal ini dilakukan agar apa yang ingin disampaiakan oleh penulis bisa dipahami dnegan lebih mudah oleh para pembaca.
Unsur-Unsur dalam Alur
- Orientasi atau Pengenalan Tokoh, pada tahapan awal ini penulis akan memperkenalkan siapa tokohnya dan latar terjadinya suatu peristiwa.
- Permulaan konflik, pada tahapan ini konflik akan dimunculkan. Biasanya akan diceritan bagaimana dan penyebab terjadinya konflik tersebut.
- Klimaks, bisa dibilang tahap inilah yang ditunggu-tunggu oleh pembaca karena konflik yang terjadi sebelumnya akan semakin menarik dan menegangkan.
- Anti klimaks atau konflik mereda, pada tahap ini konflik akan menurun dan tokoh sudah mengetahui bagaimana cara mengatasi konflik yang terjadi.
- Penyelesaian, pembaca dapat mulai menyimpulkan kesan terharap suatu cerita pada tahap ini. Penulis biasanya akan menyisipkan pesan atau amanat yang dapat dipetik oleh para pembaca.
Jenis-Jenis Alur
Berikut ini adalah tujuh jenis alur:
1. Alur Cerita Maju
Alur cerita maju atau bisa disebut dengan istilah alur progresif. Alur maju berarti tindakan akan memuncak pada bagian akhir cerita. Alur maju akan menceritakan sebuah kejadian demi kejadian secara teratur dari awal hingga akhir cerita.
Misalnya pada sebuah cerpen yang menceritakan masa kecil seorang anak yang tumbuh dewasa. Kemudian cerita berakhir ketika ia sudah tua. Dalam perjalanan hidupnya diceritakan pula bagaiaman konflik yang ia hadapi.
2. Alur Cerita Mundur
Alur mundur atau regresi adalah alur yang menceritakan masa lalu dari tokoh. Alur cerita mundur ini konfliknya akan disampaikan di awal cerita dan kemudian mundur ke masa lalunya. Dalam alurnya, rangkaian peristiwa dalam refluks akan diceritakan mulai dari masa lalu hingga masa kini.
3. Alur Cerita Campuran
Alur cerita campuran atau alur maju-mundur. Tokoh akan menceritakan masa lalu sambil memperkenalkan tokoh lain selama cerita belum berakhir dan ketika cerita kembali ke awal lagi. Cerita yang memakai alur ini biasanya memulai sebuah cerita di tengah-tengah dan kemudian ceritanya akan maju atau mundur.
4. Alur Cerita Sorot Balik atau Flashback
Alur cerita sorot balik berbeda dengan alur cerita mundur. Alur cerita sorot balik akan mendahulukan bagian akhir cerita yang dilanjutkan kembali ke bagian awal cerita. Penulis akan memulai cerita dari bagian klimaks menuju bagian awal dan kembali ke bagian akhir. Tahapan alurnya dimulai dari klimaks, anti klimaks, akhir, peruwitan atau konflik memuncak, dan awal cerita.
5. Alur Cerita Klimaks
Alur klimakas adalah suatu alur cerita yang susunan peristiwa di dalamnya berbentuk menanjak. Urutan dalam alur cerita klimaks ini adalah diawali dengan peristiwa yang terjadi biasa saja lalu meningkat ke bagian yang lebih menegangkan dari sebelumnya karena peristiwa penting yang terjadi.
6. Alur Cerita Anti Klimaks
Sesuai dengan namanya, alur cerita anti klimaks ini menjadi kebalikan dari alur cerita klimaks. Alur anti klimaks akan diawali dengan peristiwa penting yang menegangkan dan semakin menurun ke peristiwa yang tidak terlalu menegangkan dari sebelumnya. Alur ini akan diakhiri dengan peristiwa yang biasa saja.
7. Alur Cerita Kronologis
Terakhir adalah alur cerita kronologis yang hampir mirip dengan alur cerita maju. Alur cerita kronologis dapat diartikan sebagai alur yang berjalan sesuai dengan urutan waktu kejadian peristiwa tersebut. Dalam alur ini, biasanya akan disebutkan dengan detail mengenai hitungan jam, menit, detik, hari atau penanda suatu waktu tertentu lainnya.
Itulah beberapa jenis alur cerita yang bisa kamu pakai untuk cerpen kamu. Nah, kira-kira kamu mau pakai yang mana nih?