Lengkapi 8 Aspek Penilaian Menulis Puisi Ini untuk Lomba Menulis

Lengkapi 8 Aspek Penilaian Menulis Puisi Ini untuk Lomba Menulis

Aspek penilaian menulis puisi menjadi salah satu hal yang perlu kamu perhatikan ketika mengikuti lomba menulis puisi. Aspek ini terkait dengan unsur-unsur puisi dan juga penilaian lainnya terkait dengan teknikal di lomba. Menulis puisi untuk lomba tidak sekedar menghasilkan tulisan yang bagus, tapi juga harus mengikuti syarat dan ketentuan dari penyelenggara.

Lengkapi 8 Aspek Penilaian Menulis Puisi Ini untuk Lomba Menulis

Berikut 8 Aspek penilaian menulis puisi yang bisa kamu jadikan acuan ketika menulis puisi. Agar puisi yang kamu buat menjadi lebih bagus dan berkesempatan menjuarai lomba.

1. Aspek keselarasan dengan tema

Pastikan tulisanmu sudah selaras dengan tema yang diusung oleh penyelenggara.
Keselarasan tema tentunya menjadi salah satu aspek penilaian menulis puisi yang pertama kali dilihat oleh penyelenggara.

Menulis fiksi atau apapun itu langka pertamanya yaitu menentukan tema. Untuk itu kamu harus menulis sesuai dengan tema yang diusung oleh penyelenggara lomba.

Apabila tulisanmu sudah jauh berbeda dengan teman yang diusung maka secara otomatis tulisanmu gugur pada tahap seleksi. Maka dari itu perhatikan tema apa yang diusung dan buatlah puisi sesuai dengan tema tersebut.

2. Citraan

Aspek penilaian menulis puisi berikutnya yaitu citraan atau imaji. Ketika menulis puisi pastikan tulisan yang kamu buat dapat menciptakan atau menggugah timbulnya imaji dari dalam diri pembaca.

Imaji itu bisa juga dikatakan sebagai gambaran visual dari setiap diksi yang kamu rangkai di puisimu. Sehingga pembaca seakan-akan mendengar, melihat, merasakan apa yang kamu gambarkan di puisimu tersebut.

Melansir Gramedia.com kamu dapat menyampaikan citraan melalui dua gagasan, yaitu penggambaran atau metafora. Contoh kutipan puisi yang mengandung citraan (citraan pendengaran) adalah berikut ini.

“Demi angin yang berhembus pelan
Kuikrarkan sebuah kata pelepasan”
Puisi – Tak Ingin Berkesudahan By Zaskia Zahwa Tsamara

3. Majas

Aspek penilaian menulis puisi yang ketiga yaitu majas. Majas atau gaya bahasa disebut juga dengan bahasa figuratif.

Bahas figuratif adalah suatu cara di mana kamu menuliskan atau mengungkapkan sesuatu tapi tidak secara langsung. Misalnya melalui kiasan atau perumpamaan.

Kamu harus menggunakan majas yang tepat dan benar. Sehingga puisi yang kamu tulis akan sarat makna dan ketika dibaca tidak terasa hambar atau datar.

4. Rima

Aspek penilaian menulis puisi berikutnya rima.Pastikan untuk kamu menulis puisi dengan menampilkan pilihan kata yang tepat, dan rima yang baik dan benar. Rima adalah pengulangan bunyi yang sama, jadi ada persamaan bunyi pada diksi yang dipilih.

Yang dimaksud persamaan bunyi adalah persamaan bunyi dalam tiap bait puisi. Dapat berupa persamaan berupa konsonan/huruf mati seperti b, n, j. Maupun vokal/huruf hidup seperti a, i, u, e, o.

Pada umumnya persamaan ini ada tiap akhir baris puisi. Namun bisa juga terletak di awal, maupun tengah baris puisi.

5. Diksi

Aspek penilaian menulis puisi berikutnya yaitu diksi, yaitu berupa pemilihan diksi. Jumlah kata yang ada di puisi itu terbatas, oleh sebab itu kamu harus mampu memilih diksi yang tepat dan cermat.

Tepat untuk menyampaikan berbagai hal yang ingin kamu sampaikan melalui puisi yang kamu tulis. Pemilihan kata-kata dalam puisi juga erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

Pastikan untuk memilih kata yang sangat tepat, efektif, dan menggunakan bahasa yang padat. Pemilihan diksi yang tepat akan berpengaruh terhadap pembaca.

Bila diksimu tepat dan bagus pembaca akan merasa nyaman untuk membaca puisimu. Namun jika diksi yang kamu pilih jelek pembaca akan merasa tidak nyaman ketika membacanya.

6. Amanat

Pastikan ada pesan yang disampaikan oleh puisi yang kamu buat. Amanat dari puisimu akan tersampaikan dengan baik apabila kamu berhasil menulis puisi dengan memperhatikan aspek pertama sampai kelima di atas.

Semisal jika pemilihan diksi yang kamu pilih telah tepat, maka penyampaian amanat dari puisimu akan mudah diterima pembaca. Namun ketika diksi yang kamu pilih membingungkan, amanat akan sulit tersampaikan.

Amanat dapat tersampaikan secara tersurat, yaitu dengan kamu menuliskannya langsung. Dapat pula secara tersirat yaitu dari bagaimana pembaca mengambil kesimpulan setelah membaca puisimu tersebut.

7. Pastikan melengkapi kelengkapan formal tulisanmu

Pastikan puisimu mencantumkan kelengkapan formal berupa:

  1. judul, harus sesuai dengan tema yang diusung oleh penyelenggara lomba menulis puisi
  2. pengarang, yaitu nama kamu sebagai penulis
  3. tipografi (bait dan larik)
  4. titimangsa penulisan, tanggal di mana kamu menulis puisi

8. Pastikan mengikuti syarat dan ketentuan dari penyelenggara lomba menulis puisi

Mengikuti lomba, berarti kamu harus patuh dengan syarat dan ketentuan. Misalnya apabila penyelenggara membatasi kata sebanyak 200 kata, maka kamu harus menulisnya sebanyak itu juga. Atau dibawahnya, jangan sampai melebihi 200 kata.

Itulah 8 aspek penilaian menulis puisi yang perlu kamu perhatikan ketika mengikuti lomba menulis. Namun perlu diingat 8 aspek penilaian yang tersaji di artikel ini hanya berupa gambaran umumnya saja, ya!

Setiap penyelenggara pasti punya cara penilaian sendiri. Jadi ketika mengikuti lomba apapun itu, telitilah apa yang menjadi dasar penilaiannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *