Konflik merupakan ruh cerita. Tanpa adanya konflik, sebuah cerita baik cerpen maupun novel tentu akan berjalan datar-datar saja. Pada akhirnya, pembaca akan merasa kecewa dan enggan membaca cerpenmu hingga akhir.
Untuk itulah, mengetahui cara menentukan konflik cerpen ini penting agar kamu bisa menyajikan konflik yang menggugah emosi para pembaca sehingga membuat mereka tertarik mengikuti cerpenmu hingga selesai.
6 Cara Menentukan Konflik Cerpen agar Menggugah Emosi Pembaca
Sebuah cerita selalu menghadirkan konflik agar membuat jalan cerita menjadi menarik dan menegangkan. Konflik tersebut bisa berupa konflik individu dengan dirinya sendiri maupun dengan individu lain dan lingkungan.
Nah, artikel kali ini akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana sih cara menentukan konflik cerpen? Yuk, baca dan pahami artikel ini sampai akhir, ya!
Pengertian Konflik
Konflik sering kali berarti sama dengan masalah. Masalah atau konflik didefinisikan sebagai kesenjangan antara realita dengan ekspektasi.
Menurut KBBI, konflik berarti percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Selain itu bisa diartikan pula sebagai ketegangan di dalam cerita rekaan atau drama.
Sementara itu menurut Burhan Nurgiyantoro (2018) dalam bukunya yang berjudul Teori Pengkajian Fiksi, konflik cerita merupakan hal-hal tidak menyenangkan yang dialami oleh tokoh dalam cerita.
Sifat-Sifat Konflik
Sebelum membahas cara menentukan konflik cerpen, ada baiknya kamu juga memahami sifat-sifat konflik yang terdiri dari dua sifat. Berikut ini penjelasan lebih detailnya:
1. Konflik internal
Konflik internal merupakan konflik dalam cerita yang berkaitan dengan kondisi batin atau kejiwaan tokoh. Ini bisa berupa sesuatu yang membuat bimbang atau mengguncang hati dan pikiran tokoh.
Contoh konflik yang bersifat internal misalnya, seorang tokoh yang merasa bimbang untuk melanjutkan cita-citanya berpendidikan di luar negeri atau kah menikahi gadis yang ia cintai yang akan dijodohkan oleh kedua orangtuanya jika ia tidak segera menikahi gadis tersebut.
2. Konflik eksternal
Berikutnya ialah konflik eksternal. Konflik eksternal merupakan konflik yang terjadi di luar diri tokoh. Konflik ini bisa berupa pertentangan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya maupun dengan lingkungan di dalam cerita.
Jenis-Jenis Konflik
Setelah memahami apa saja sifat-sifat konflik, akan terasa kurang lengkap kalau kamu tidak mengetahui apa saja jenis-jenis konflik. Maka dari itu, yuk pahami terlebih dahulu sebelum kita membahas cara menentukan konflik cerpen. Berikut ini jenis-jenis konflik:
1. Konflik tokoh dengan dirinya sendiri
Konflik ini merupakan konflik yang bersifat internal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada konflik dengan dirinya sendiri, seorang tokoh biasanya akan mengalami pergolakan batin karena dipaksa untuk menentukan pilihan atau memutuskan sesuatu.
2. Konflik tokoh dengan tokoh lainnya
Konflik antara seorang tokoh dengan tokoh lainnya inilah yang paling umum terjadi di dunia cerita fiksi. Konflik ini bisa berupa perkelahian atau pertentangan yang terjadi karena ucapan maupun tindakan tokoh lainnya di dalam cerpen.
3. Konflik seorang tokoh dengan sekelompok orang
Konflik berikutnya terjadi antara seorang tokoh dengan beberapa tokoh di dalam cerita. Jenis konflik ini bisa berupa perbedaan persepsi antara seorang tokoh dengan sekelompok orang dalam memandang suatu permasalahan.
Jenis konflik yang satu ini sangat mungkin untuk memunculkan ketegangan yang lebih tinggi dan menguras emosi pembaca jika penulis mampu mengemas pertentangan di antara mereka dengan apik.
4. Konflik tokoh dengan hal-hal berbau supranatural
Jenis konflik ini terjadi antara seorang tokoh dengan makhluk tak kasat mata. Hal-hal yang berbau mistis atau supranatural, saat ini masih banyak digemari pembaca karena menimbulkan rasa penasaran yang lebih tinggi. Sebab, hal-hal yang bersifat supranatural tersebut tidak bisa terlihat oleh manusia biasa.
5. Konflik tokoh dengan teknologi
Konflik juga bisa tercipta antara tokoh dengan teknologi. Teknologi yang terus mengalami perkembangan, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi musuh manusia dalam berbagai hal. Misalnya, mengurangi terbukanya lapangan kerja yang menggunakan tenaga manusia dan lain sebagainya.
6. Konflik tokoh dengan lingkungan atau alam
Konflik cerpen tidak selaku muncul akibat pertentangan dengan sesama manusia. Melainkan juga bisa antara manusia dengan hewan, virus, penyakit, bencana dan lain-lain.
Sebagai contoh, permasalahan wabah penyakit yang terjadi di lingkungan tempat tinggal para tokoh di dalam cerita. Hal ini menyebabkan mereka harus berjuang dalam mengatasi wabah penyakit tersebut.
Cara Menentukan Konflik Cerpen
Setelah mengetahui jenis-jenis konflik cerpen, berikut ini cara menentukan konflik cerpen yang bisa kamu coba agar bisa menciptakan konflik cerpen yang menarik, menegangkan dan menggugah emosi pembaca:
1. Identifikasi sumber konflik
Pertama, identifikasi sumber konflik dalam cerpen yang ingin kamu tulis. Sumber konflik bisa datang dari berbagai segi. Misalnya saja dari segi ekonomi tokoh yang mengalami kekurangan sehingga berdampak pada cara tokoh untuk bertahan hidup.
Mengidentifikasi sumber konflik ini bisa membantumu untuk menciptakan kesan dramatis dalam cerpen. Dengan demikian, emosi pembaca akan ikut tergugah saat membaca cerpen yang kamu tulis.
2. Perhatikan rasionalitas konflik
Meskipun cerpen seringkali bersifat fiktif atau hasil imajinasi pengarang, bukan berarti konflik yang ada di dalamnya bisa kamu buat asal-asalan. Konflik yang kamu ciptakan haruslah rasional atau masuk akal.
Konflik cerpen yang tidak masuk akal tentu bisa dengan mudah ditinggalkan oleh pembaca. Maka dari itu, memastikan rasionalitas konflik yang kamu ciptakan ini penting dalam menentukan konflik cerpen.
3. Identifikasi tokoh protagonis dan antagonis
Berikutnya, menentukan konflik cerpen bisa kamu lakukan dengan cara mengidentifikasi tokoh protagonis dan antagonis dalam cerpen. Identifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing tokoh serta siapa yang menghadapi masalah dalam cerpen.
Di dalam cerpen, tokoh-tokoh yang ada tentu tidak bisa diciptakan secara sempurna. Perlu ada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing tokoh untuk membantu menciptakan konflik yang bisa menghidupkan cerpen.
Misalnya, kamu bisa menentukan konflik cerpen melalui kekurangan tokoh yang memiliki penyakit tertentu atau pun sifatnya yang terlalu baik sehingga mudah dimanfaatkan oleh tokoh lainnya yang memiliki karakter antagonis.
Tokoh protagonis yang mengalami berbagai penderitaan akibat ulah tokoh lawan atau antagonis tersebut, bisa menjadi salah satu upaya menggugah emosi dan membuat pembaca ikut merasakan perjuangan tokoh untuk mengatasi penderitaannya.
4. Menyisipkan plot wist
Plotwist merupakan hasil yang tak terduga dari apa yang diharapkan pembaca berdasarkan plot cerita. Menyisipkan plot twist ke dalam cerita bisa membantu memperkuat konflik di dalam cerpen maupun novel yang kamu tulis.
Namun, sebagai penulis kamu perlu memperhatikan letak plot twist dalam cerpen yang kamu tulis. Hal ini bertujuan agar pembaca semakin penasaran sehingga tetap bertahan membaca ceritamu hingga akhir.
5. Menetapkan peristiwa penting
Peristiwa penting merupakan momen kunci yang bisa membantu memperkuat ide dan konflik dalam sebuah cerpen. Untuk menetapkan peristiwa penting cerita, kamu bisa menggali momen menegangkan atau pertentangan antara tokoh utama dengan lawan mainnya.
6. Fokus pada ide atau tema cerita
Ide cerita atau tema merupakan gagasan dasar yang membentuk sebuah cerita. Ide cerita atau tema tersebut bisa kamu jadikan panduan untuk menentukan konflik cerpen. Oleh sebab itu, pastikan konflik yang kamu ciptakan memiliki relevansi dengan tema cerita untuk membantu memperkuat konflik.
Nah, itulah tadi pembahasan mengenai konflik cerpen mulai dari pengertian, sifat-sifat, jenis-jenis, hingga cara menentukan konflik cerpen yang bisa kamu coba.
Mencoba cara-cara di atas akan membantumu dalam membuat konflik cerpen yang tidak sekadar menarik, tetapi juga bisa memperkuat jalan cerita dan menggugah emosi pembaca sehingga mereka betah mengikuti ceritamu hingga akhir.