Cerpen: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Strukturnya

Cerpen: Pengertian, Ciri, 5 Fungsi dan Penjelasannya

Apakah kamu masih asing dengan cerita pendek atau cerpen? Atau kamu suka membaca cerpen? Cerita pendek atau cerpen menjadi salah satu jenis karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai media.

Cerpen: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Strukturnya

Pembahasan ini akan dimulai dengan pengertian cerpen. Apa yang dimaksud dengan cerpen? Berikut ini adalah jawaban dari beberapa ahli.

Pengertian Cerpen

Cerpen menurut KBBI adalah sastra kisahan pendek yang terdiri tidak lebih dari 10 ribu kata. Cerpen dapat memberikan kesan tunggal yang dominan pada permasalah satu tokoh dalam satu situasi.

Hal itu senada dengan pendapat menurut J.S Badudu, cerpen adalah suatu karya cerita yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peritiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.

Sedangkan menurut Saini, cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang bersifat fiksi dan tidak terjadi di dunia nyata, akan tetapi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja dalam kisah cerita yang relatif singkat dan jelas.

Ciri-ciri Cerpen

Setiap karya sastra pasti mempunyai ciri-ciri yang berguna sebagai pembeda dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari cerpen:

1. Bersifat fiktif atau berupa karangan penulis.
2. Jumlah kata tidak lebih dari 10 ribu.
3. Dapat dibaca sekali duduk karena memiliki bentuk yang singkat.
4. Memiliki alur tunggal dan diksi yang mudah dipahami.
5. Penokohan yang sederhana.
6. Cerita yang disajikan umumnya berasal dari peristiwa sehari-hari.
7. Memiliki pesan moral yang ingin disampaikan.

Fungsi Cerpen

Walaupun cerpen memiliki cerita yang cenderung singkat. Biasanya cerpen memiliki pesan-pesan positif yang dapat diambil oleh pembaca. Dengan begitu, nilai positif tersebut dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah fungsi-fungsi cerpen:

1. Fungsi rekreatif, yaitu sebagai sarana hiburan bagi pembaca.

2. Fungsi estetis, yaitu nilai keindahan yang memberikan kepuasan kepada pembaca.

3. Fungsi didaktif, yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan. Tidak heran jika cerpen yang sering dijumpai di buku pelajaran membawa pesan-pesan yang bermanfaat untuk pembaca.

4. Fungsi moralitas, yaitu sebagai nilai moral agar para pembaca dapat mengetahui mana yang baik dan buruk berdasarkan isi cerita.

5. Fungsi religiusitas, yaitu sebagai pemberi pelajaran relligi yang bisa diterapkan di kehidupan oleh pembaca.

Jenis-jenis Cerpen

Berikut adalah jenis-jenis cerpen yang perlu kamu ketahui:

1. Cerpen Pendek

Pada umumnya, jumlah katanya terdiri 500-700 kata. Karangan ini biasanya menceritakan kisah secara padat, efektif, tetapi menarik perhatian. Bagian pembukanya relatif singkat, hanya sekitar satu atau dua paragraf kemudian dilanjutkan dengan bagian konflik.

2. Cerpen Sedang

Memiliki jumlah kata 700-1.000 kata. Jenis cerpen ini biasanya terdapat pada buku pelajaran sekolah. Bagian pembukanya bisa sedikit lebih panjang daripada cerpen pendek. Penokohan juga lebih dijelaskan dengan mendetail.

3. Cerpen Panjang

Jenis yang terakhir ini memiliki jumlah kata 1.000-10.000 kata. Karena jumlah katanya yang banyak, jenis ini jarang ditemukan di buku pelajaran. Penulis biasanya ingin menceritakan alur yang lumayan panjang, sehingga bagian pembuka dan penutup juga disajikan lebih panjang. Pembaca dapat lebih memahami cerita karena penyajian karakter dan alur dibuat mendetail.

Struktur Cerpen

Struktur sangat berguna untuk menyusun sebuah cerpen. Berikut ini adalah struktur dari cerpen:

1. Abstrak

Abstrak merupakan gambaran awal dari cerita. Abstrak bersifat opsional karena biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita.

2. Orientasi

Biasanya orientasi menjelaskan latar cerita seperti waktu, tempat dan suasana yang ada terdapat pada alur cerita.

3. Komplikasi

Komplikasi menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu permasalahan. Watak dan keseharian tokoh biasanya dijelaskan pada bagian ini.

4. Evaluasi

Bagian evaluasi, masalah yang terjadi mulai menuju klimaks dan segera mendapatkan penyelesaiannya.

5. Resolusi

Pada bagian ini, terdapat penjelasan mengenai permasalah yang dialami tokoh. Resolusi merupakan akhir dari permasalah pada cerpen.

6. Koda

Sama halnya dengan abstrak, koda juga merupakan bagian yang fungsional. Koda merupakan nilai atau pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Itulah pembahasan tentang cerpen. Bagaimana sudah semakin mengerti tentang cerpen, bukan? Semoga dapat menambah pengetahuan kamu. Jadi, sudah siap untuk menulis cerpen?

Nah, buat kamu yang tertarik ikut lomba menulis cerpen bisa loh ikutan event dari Detak Pustaka. Informasinya di sini ya!

Tinggalkan Komentar