Mengenal Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, hingga Contohnya

Mengenal Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, hingga Contohnya

Pernahkah kamu berpikir bahwa pakaian yang kamu kenakan atau makanan yang kamu konsumsi sehari-hari telah melewati serangkaian kegiatan produksi? Pernahkah kamu membayangkan bagaimana proses produksi barang-barang atau makanan yang kamu konsumsi tersebut?

Lalu, bagaimanakah jika tidak ada kegiatan produksi? Ya, jawabannya tentu saja tidak ada produk yang dihasilkan. Ketika tidak ada produk yang dihasilkan, maka roda perekonomian bisa jadi macet. Produsen tidak mendapatkan keuntungan, konsumen juga tidak mendapatkan barang atau produk yang mereka butuhkan.

Mengenal Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, hingga Contohnya

Nah, pada artikel kali ini kita akan mengupas tuntas tentang kegiatan produksi. Mulai dari pengertian, tujuan, tahapan atau proses produksi sampai produk siap ke tangan konsumen, hingga contoh kegiatan produksi. Informasi selengkapnya telah kami rangkum berikut ini!

Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Produksi?

Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan sesuatu, baik berupa barang maupun jasa dalam periode waktu tertentu. Barang atau jasa yang dihasilkan tersebut tentunya memiliki nilai tambah sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian.

Kegiatan produksi juga dapat diartikan sebagai aktivitas mengubah bahan mentah menjadi barang yang siap digunakan atau dijual. Produksi merupakan bagian dari rantai ekonomi yang pelaksanaannya penting dilakukan agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

Produksi juga merupakan salah satu dari tiga kegiatan ekonomi. Yakni, produksi, konsumsi, dan distribusi. Orang atau badan yang melakukan aktivitas produksi disebut produsen.

Tujuan Kegiatan Produksi

Aktivitas produksi memiliki tujuan yang penting bagi perekonomian suatu bangsa. Berikut ini tujuan penting diadakannya aktivitas produksi:

  1. Mendapatkan keuntungan yang optimal dari hasil penjualan produk atau jasa yang dihasilkan
  2. Menghasilkan barang setengah jadi untuk keperluan proses produksi berikutnya
  3. Membantu meningkatkan pendapatan individu, masyarakat, maupun negara
  4. Memajukan dan mengembangkan kegiatan perekonomian nasional
  5. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Faktor-Faktor Kegiatan Produksi

Pengertian dan tujuan kegiatan produksi telah kita pelajari. Selanjutnya, hal lain yang perlu kamu pahami juga mengenai kegiatan produksi ialah faktor-faktor pendukungnya. Nah, berikut ini faktor-faktor kegiatan produksi yang perlu kamu tahu:

1. Faktor sumber daya alam

Faktor sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang ada di alam dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keberlangsungan kegiatan produksi dan kebutuhan manusia lainnya.

Sumber daya alam ini berbentuk bahan mentah yang perlu diolah sehingga bisa menjadi barang yang siap digunakan. Contoh sumber daya alam bisa meliputi hutan, air, hewan, sinar matahari, mineral, tanah, batubara, gas alam, minyak bumi, dan lain sebagainya. Sumber daya alam sendiri terbagi menjadi dua jenis. Yakni, sebagai berikut:

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui merupakan jenis sumber daya alam yang dapat dipulihkan atau diperbaharui secara alami dalam waktu yang relatif singkat.

Meski demikian, tetap diperlukan sikap bijak dalam mengelola sumber daya alam yang dapat diperbaharui agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran dan mengakibatkannya menjadi langka. Ketika sumber daya alamnya langka, maka ini berpotensi membuat harga produk melonjak naik di pasaran atau bahkan tidak dapat diproduksi.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui merupakan jenis sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan atau diperbaharui secara alami dalam waktu yang singkat. Untuk itu, diperlukan pula sikap bijak dalam mengelola sumber daya alam jenis ini agar tidak sampai terjadi kelangkaan.

2. Faktor sumber daya manusia

Adanya sumber daya alam saja tentunya tidak cukup untuk mendukung pelaksanaan kegiatan produksi. Diperlukan faktor lainnya, yakni sumber daya manusia yang memiliki peranan penting sebagai pengolah sumber daya alam menjadi produk atau barang yang mempunyai nilai ekonomi.

Dengan kata lain, sumber daya manusia berperan sebagai tenaga kerja yang perlu mengerahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk kebutuhan produksi barang maupun jasa.

3. Faktor sumber daya modal

Faktor produksi selain sumber daya alam dan sumber daya manusia ialah sumber daya modal. Ketiganya harus ada agar proses produksi dapat dijalankan. Tanpa modal, maka mustahil peralatan dan bahan atau material produksi bisa didapatkan.

Dengan demikian, modal untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut bisa berupa uang, alat atau mesin produksi, bahan baku, bangunan, dan lain sebagainya.

Jenis modal sendiri terbagi menjadi beberapa kategori, salah satunya dikategorikan berdasarkan sifatnya. Yang mana, modal terbagi menjadi modal tetap dan modal lancar. Apa itu modal tetap dan modal lancar?

Modal tetap adalah modal yang bisa digunakan secara berulang. Sedangkan modal lancar ialah modal yang habis untuk satu kali masa produksi.

4. Faktor sumber daya informasi

Faktor kegiatan produksi berikutnya yaitu sumber daya informasi. Sumber daya informasi ini berguna untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dihasilkan kepada publik atau masyarakat luas.

5. Faktor kemampuan kewirausahaan atau skill

Faktor yang tidak kalah pentingnya untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi ialah faktor keahlian yang dimiliki oleh sumber daya manusianya. Faktor keahlian ini tentunya perlu diasah agar terus berkembang sehingga berdampak secara optimal terhadap kelancaran kegiatan produksi.

Kemampuan atau keahlian yang sering kali dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan produksi di antaranya kemampuan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).

Tahapan Penting dalam Kegiatan Produksi

Mengenal Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, hingga Contohnya

Membuat bahan mentah menjadi barang siap pakai tentunya perlu melalui tahapan yang penuh koordinasi dan strategi dengan tim yang bekerja. Nah, berikut ini tahapan penting dalam kegiatan produksi:

1. Perencanaan produksi

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum proses produksi dimulai ialah membuat perencanaan. Perencanaan produksi ini mencakup hal-hal berikut:

  1. Membuat susunan jadwal kerja atau shift karyawan
  2. Menentukan target seberapa banyak produk yang perlu dihasilkan per jam
  3. Menentukan kualitas produk
  4. Memilih penggunaan metode atau teknologi yang efisien untuk mendukung kelancaran proses produksi

Merencanakan poin-poin di atas dengan matang merupakan langkah penting agar tahapan produksi berikutnya bisa berjalan lebih terarah dan kemungkinan terjadinya kesalahan tertentu bisa diminimalkan.

2. Pengadaan bahan baku

Bahan baku merupakan bahan dasar dalam pembuatan produk atau barang tertentu. Tanpa adanya bahan baku, maka tentu saja proses produksi tidak bisa berjalan. Misalnya saja dalam membuat tahu atau tempe, maka perlu ada kedelai sebagai bahan baku pembuatannya.

Nah untuk mendapatkan kualitas produk yang bagus, bahan baku merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Beberapa tips berikut bisa kamu coba agar bahan baku yang didapatkan berkualitas:

  1. Memastikan supplier bisa dipercaya
  2. Kualitas bahan baku yang diberikan supplier konsisten
  3. Mengelola stok dengan baik agar tidak kehabisan saat dibutuhkan

Ketika bahan baku terlambat datang, kualitasnya tidak bagus, atau habis di tengah proses produksi yang sedang berjalan, maka hal ini bisa memengaruhi hasil akhir produk.

3. Proses produksi

Proses produksi merupakan inti dari kegiatan produksi. Dalam tahapan ini, bahan baku atau bahan mentah diolah menjadi produk siap pakai atau produk jadi. Proses produksi ini melibatkan elemen-elemen berikut:

  1. Peralatan mesin atau tenaga kerja manusia
  2. Alur kerja mengikuti standar operasional prosedur (SOP)
  3. Pengecekan mutu atau kualitas produk di setiap proses kerja (quality control)

4. Packing dan distribusi

Setelah produk sudah jadi, tahapan terakhir ialah mengemas dan mendistribusikannya. Tidak hanya perlu memperhatikan estetikanya saja, pengemasan juga perlu mementingkan perlindungan produk agar tidak mudah rusak selama proses distribusi atau pengiriman. Nah, berikut ini kegiatan yang biasa dilakukan pada tahapan packing dan distribusi:

  1. Pengemasan menggunakan bahan yang ramah lingkungan atau sesuai regulasi
  2. Pemberian label produk yang memuat informasi penting mengenai produk
  3. Pengiriman kepada pihak konsumen secara langsung atau melalui distributor

Kegiatan distribusi yang lancar atau tanpa kendala merupakan aspek penting yang perlu menjadi perhatian. Hal ini untuk memastikan produk bisa sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik atau tidak cacat kondisi.

Contoh Kegiatan Produksi

Perlu kamu ketahui, kegiatan produksi terbagi menjadi beberapa level. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut sektor-sektor produksi yang dimaksud beserta contohnya:

1. Sektor primer

Sektor primer merupakan sektor produksi yang menghasilkan barang mentah. Contoh yang termasuk kegiatan produksi sektor primer seperti pertanian, pertambangan, kehutanan, dan kelautan.

2. Sektor sekunder

Sektor sekunder adalah sektor produksi yang menghasilkan barang jadi atau siap pakai. Sebagai contoh, industri manufaktur, pakaian, kuliner, dan lain sebagainya.

3. Sektor tersier

Sektor tersier adalah sektor produksi yang mengubah nilai yang tidak terlihat secara fisik (intangible value) menjadi sesuatu yang bernilai guna. Dengan kata lain, sektor ini memproduksi jasa, bukan barang. Contohnya, layanan keuangan, informasi, hiburan, layanan kesehatan, dan layanan di bidang lainnya.

Contoh lebih detailnya seperti dalam produksi berita, pembuatan film, musik, dan program televisi. Produksi layanan-layanan tersebut termasuk sektor tersier karena menghasilkan nilai yang tidak terlihat namun berguna.

Seperti halnya berita yang berguna untuk mengedukasi ataupun menginformasikan kepada khalayak umum mengenai isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat. Serta, pembuatan film dan musik yang bertujuan sebagai hiburan.

4. Sektor kuartener

Sektor produksi berikutnya ialah sektor kuartener. Sektor kuartener adalah sektor produksi yang berupa layanan atau jasa dalam bentuk informasi atau pengetahuan. Sebagai contoh, layanan bisnis profesional, konsultasi, layanan psikologi, dan lain-lain.

Dalam layanan psikologi misalnya, kamu bisa mendapatkan pengetahuan atau informasi penting seputar kesehatan mental. Dengan demikian, kamu akan lebih paham bagaimana cara menjaga mental agar sehat dan mendapatkan insight bermanfaat lainnya seputar mental health.

5. Sektor publik

Sektor publik merupakan sektor produksi yang dilakukan oleh pemerintah. Contoh yang termasuk sektor publik yaitu pendidikan, infrastruktur atau pembangunan, keamanan, kesehatan, dan lain sebagainya.

6. Sektor sukarela

Di dalam sektor produksi dikenal pula sektor sukarela. Apa itu sektor sukarela? Sesuai dengan namanya, sektor sukarela berarti sektor produksi yang dilaksanakan tanpa ada gaji.

Jika pada umumnya, pihak yang melaksanakan kegiatan produksi atau pekerjanya akan mendapatkan upah atau gaji, maka dalam sektor ini pekerja tidak mendapatkan gaji. Sebagai contoh, komunitas sukarelawan.

7. Quinary sektor

Selain keenam sektor produksi sebelumnya, ada juga quinary sektor. Quinary sektor ini merupakan sektor produksi yang berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan strategi.

Nah, demikianlah pembahasan seputar kegiatan produksi. Mulai dari pengertian, tujuan, faktor-faktor pendukung, tahapan penting, hingga contoh kegiatan produksi.

Produksi merupakan salah satu dari kegiatan ekonomi yang penting bagi individu, masyarakat maupun negara. Tanpa adanya kegiatan produksi, maka kebutuhan konsumen tidak dapat terpenuhi hingga berpotensi menurunkan kesejahteraan rakyat.

Jadi, bagaimana? Sudah cukup paham dengan materi kali ini? Yuk, coba share insight yang kamu dapatkan di kolom komentar!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn