Sebagai seorang penulis kamu harus bisa menyempurnakan naskah yang sudah selesai kamu tulis. Penyempurnaan tersebut meliputi konteks naskah sampai dengan penyempurnaan penulisan.
Pada umumnya penyempurnaan naskah ini melibatkan tiga kegiatan yaitu revisi, editing, dan proofreading. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas lebih mendetail terkait proofreading.
Mengenal Apa itu Proofreading: Definisi, Fungsi, dan Tips
Pembahasan tersebut meliputi definisi, fungsi, dan tips dalam melakukannya. Berikut adalah uraian tentang hal-hal terkait proofreading. Selamat menyimaknya dan semoga bisa memberikan manfaat untuk kamu yang telah sampai pada tahap finishing penulisan.
Apa itu Proofreading?
Proofreading merupakan kegiatan membaca ulang draf awal sebuah karya tulis, baik itu cerpen, jurnal, novel, skripsi, sampai sebuah buku monograf. Disebut juga dengan koreksi. Umumnya kegiatan ini dilakukan setelah dua tahap penyempurnaan naskah dilakukan, yaitu revisi dan editing.
Bisa dikatakan pula kegiatan ini adalah tahap pemolesan atau penyempurnaan akhir sebuah tulisan sebelum akhirnya di kirim ke penerbit atau kamu serahkan ke dosen. Sehingga naskah yang kamu tulis tersebut mendekati sempurna, dan tidak ditemukan kesalahan baik kecil maupun besar yang terlewat.
Fungsi dari dari Mengoreksi
Dari pengenalan awal di sub bab pertama, kita sekilas sebenarnya sudah tahu apa fungsi proofreading. Namun, kali ini kami akan merangkumnya dengan lebih detail. Yaitu fungsi proofreading antara lain adalah sebagai berikut ini:
- Memastikan tidak terdapatnya salah ketik (penulisan yang salah)
- Memastikan penggunaan huruf kapital dengan benar
- Memastikan tidak ada inkonsistensi pada penggunaan istilah tertentu
- Memperbaiki susunan kalimat yang sulit untuk dipahami agar sesuai dengan EYD apabila naskah berbahasa Indonesia
- Memastikan adanya koheren dan kohesi antar paragraf
- Memastikan penggunaan gaya bahasa tetap konsisten
- Konsisten penggunaan font (jenis dan ukuran)
- Dan lain sebagainya
Tips dalam Melakukan Proofreading
Ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan dalam melakukan proofreading, yaitu
1. Lakukan revisi dan editing terlebih dahulu
Proses koreksi dilakukan di tahap akhir, setelah naskah melalui proses revisi dan editing. Tahukah kamu mengapa demikian?
Sebab proses revisi dan editing ini akan sangat berpengaruh pada isi sebuah karya tulis. Di antara kesesuaian dengan tema, tujuan penulisan, tidak adanya plot hole (jika kamu menulis fiksi), dan lain sebagainya.
Jadi perbaikan terkait proses koreksi sebaiknya dilakukan pada tahap akhir. Di mana isi dari sebuah karya tulis telah sempurna. Proses koreksi hanya sebagai tahap penyempurnaan akhir sebelum mengirimkannya pada pihak terkait.
2. Cetak naskah
Mencetak naskah akan mempermudah proses koreksi. Cara ini juga untuk melihat hal-hal yang mungkin luput dari perhatian kamu ketika tulisan ada di layar komputer. Dengan mencetaknya kamu pun dapat melihat penomoran halaman atau format lainnya sudah benar atau belum.
3. Serahkan pada proofreader profesional
Setelah kamu selesai melakukan koreksi, kamu juga bisa menyerahkan naskah tersebut kepada proofreader profesional. Dengan keahlian dan pengalaman yang dimilikinya maka dapat dipastikan naskahmu akan semakin sempurna.
Menggunakan jasa proofreader juga lebih baik daripada tidak menggunakan karena dua pasang mata lebih baik daripada satu pasang mata.
Proofreader profesional akan menjadi pasangan mata kedua. Mereka ini adalah korektor yang sangat sensitif dalam menangkap kesalahan atau ketidaknormalan dalam tulisan.
Sehingga naskahmu semakin sempurna dan semakin memperbesar untuk segera bisa diterbitkan. Nah, jika kamu tertarik untuk menggunakan jasa proofreading profesional dan berpengalaman silakan klik di sini.