Memahami Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen, Apa Bedanya?

Memahami Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen, Apa Bedanya?

Cerpen merupakan karya sastra fiksi berbentuk prosa yang dibangun oleh unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi tema, alur, amanat, sudut pandang, tokoh dan penokohan.

Unsur intrinsik merupakan unsur yang berasal dari dalam karya sastra cerpen itu sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik berasal dari luar karya sastra cerpen. Misalnya, latar belakang penulis, latar belakang masyarakat dan lain sebagainya.

Memahami Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen, Apa Bedanya?

Agar bisa mengkaji atau menganalisis unsur-unsur intrinsik di dalam cerpen, kamu tentunya perlu membaca cerpen tersebut terlebih dahulu secara keseluruhan. Pemahaman yang baik terhadap unsur intrinsik di dalam cerpen akan membantumu memahami isi dan alur cerita yang penulis sajikan.

Nah, artikel kali ini akan fokus membahas unsur intrinsik berupa tokoh dan penokohan dalam cerpen. Apa itu tokoh dan penokohan? Apakah keduanya berbeda? Simak selengkapnya dalam penjelasan berikut ini!

Apa Itu Tokoh?

Tokoh merupakan pelaku di dalam cerpen yang berperan menghidupkan atau menggerakkan alur cerita. Tokoh juga dapat diartikan sebagai individu ciptaan penulis.

Setiap individu yang diciptakan penulis tersebut memiliki peran yang didasari oleh tingkat kepentingannya di dalam cerita. Yang mana, pembagian tokoh diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu berdasarkan kehadirannya dan berdasarkan sifatnya.

Sementara itu menurut Raras Hafiidha dalam buku berjudul Apresiasi Sastra Indonesia, Puisi, Prosa dan Drama (2022), menyatakan bahwa tokoh adalah sumber aksi dan percakapan.

Hal ini dikarenakan tokoh lah yang mengalami kejadian di dalam cerita, berdialog atau bercakap-cakap, hingga menciptakan dan menyelesaikan permasalahan di dalam cerita. Secara tidak langsung, keberadaan tokoh juga membantu memandu pembaca untuk memahami jalan cerita.

Jenis-Jenis Tokoh

Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, jenis-jenis tokoh dalam cerpen terbagi menjadi dua kategori, yakni berdasarkan kehadirannya dan berdasarkan sifatnya. Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini jenis-jenis tokoh:

Jenis tokoh berdasarkan kehadirannya

Jika dilihat dari kehadirannya, tokoh terdiri dari dua jenis, antara lain:

1. Tokoh utama

Tokoh utama merupakan tokoh yang memiliki pengaruh paling besar di dalam cerita dibandingkan tokoh lainnya. Ia memiliki peranan dalam mengubah alur cerita, menciptakan konflik, hingga menyelesaikan konflik yang ada di dalam cerpen.

2. Tokoh pendukung (figuran)

Tokoh pendukung merupakan tokoh yang kehadirannya tidak begitu memengaruhi jalan cerita. Dengan kata lain, keberadaan tokoh pendukung tidak memiliki kemampuan untuk mengubah alur cerita.

Meski memiliki peran yang terbatas, kehadiran tokoh pendukung sering kali diperlukan untuk membantu tokoh utama dalam mencapai tujuannya di dalam cerita atau sebaliknya. Serta, mendukung cerpen semakin hidup dan memberikan hiburan bagi pembaca.

Jenis tokoh berdasarkan sifatnya

Selain dilihat berdasarkan kehadirannya, jenis tokoh juga terbagi berdasarkan sifatnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini penjelasannya:

1. Tokoh protagonis

Tokoh protagonis merupakan tokoh yang memiliki sifat baik atau positif. Sering kali tokoh protagonis memiliki peranan penting dalam menegakkan kebenaran di dalam cerita.

Pada umumnya, tokoh protagonis juga berperan sebagai tokoh utama di dalam cerita. Meski demikian, ada juga yang menciptakan tokoh utama dengan karakter atau sifatnya yang jahat.

2. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis merupakan tokoh yang menjadi lawan atau musuh tokoh protagonis. Yang mana, ia selalu menentang tokoh protagonis.

Dengan kata lain, tokoh antagonis memiliki sifat dan perilaku buruk di mana perannya berusaha menghalangi jalan dari tokoh utama atau protagonis untuk mencapai tujuannya di dalam cerpen.

3. Tokoh tritagonis

Tokoh tritagonis merupakan tokoh yang menjadi penengah di dalam cerita. Dalam artian, tokoh tritagonis ini tidak berpihak kepada tokoh protagonis maupun tokoh antagonis.

Apa Itu Penokohan?

Memahami Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen, Apa Bedanya?

Penokohan merupakan cara penulis dalam menggambarkan tokoh dari berbagai aspek seperti sifat, karakter, penampilan, latar belakang, hingga hubungannya dengan tokoh lain di dalam cerita.

Sementara itu, di dalam buku karya Arina Rini (2021) yang berjudul Menyingkap Konflik Batin Tokoh dan Deiksis dalam Novel, dijelaskan bahwa penokohan merupakan cara yang digunakan pengarang untuk melukiskan perwatakan atau karakter tokoh.

Sebagai contoh, penokohan dalam cerpen bisa meliputi penggambaran fisik tokoh seperti bentuk wajah, mata, rambut, hidung, pakaian, jenis kelamin dan hal lainnya yang nampak secara kasat mata.

Selain itu, penokohan juga bisa mencakup gambaran kejiwaan atau emosi tokoh, ekspresi tokoh, hingga perasaan, imajinasi dan pikiran yang sedang tokoh alami.

Lain halnya dengan tokoh yang hanya memperhatikan peran dan sifat individu, penokohan lebih bersifat deskriptif karena penulis menjelaskan penggambaran karakter tokoh. Meski demikian, tokoh dan penokohan  sama-sama memegang peranan penting bagi sebuah cerpen.

Dalam penggambaran karakter tokoh tersebut, penulis bisa melakukannya secara langsung atau eksplisit maupun secara tidak langsung atau implisit. Kedua cara penyampaian ini bisa diidentifikasi menggunakan dua teknik, antara lain:

1. Teknik analitik

Teknik analitik berarti penggambaran tokoh dilakukan secara langsung oleh penulis. Sebagai contoh, perhatikan kalimat-kalimat berikut:

  • Wanita itu sangat pekerja keras meskipun sudah tua renta
  • Pria itu memarahi anaknya hanya karena hal sepele
  • Andi memiliki kulit putih, wajah bulat, hidung mancung dan mata yang sipit. Persis seperti ayahnya yang merupakan keturunan Tionghoa.

Berdasarkan contoh-contoh kalimat di atas, penggambaran tokoh dilakukan secara langsung oleh penulis. Contoh pertama dan kedua menggambarkan sifat tokoh, sedangkan contoh ketiga menggambarkan fisik tokoh.

2. Teknik dramatik

Teknik kedua yang bisa digunakan untuk menggambarkan tokoh adalah teknik dramatik. Kebalikan dari teknik analitik, teknik dramatik tidak menggambarkan tokoh secara langsung.

Dengan demikian, penulis perlu memiliki kemampuan dalam melihat tokoh dari berbagai sudut pandang. Hal ini tentunya bisa menguras waktu, pikiran dan tenaga yang lebih ekstra dari seorang penulis.

Sebagai contoh, berikut ini beberapa kalimat yang mengandung teknik dramatik dalam menggambarkan karakter tokoh:

  • Kemarin, Andi mendatangi klub malam untuk bertemu dengan teman sekelasnya ketika duduk di bangku SMA.
  • Dina selalu memotret aktivitasnya saat membagikan makanan ke orang jalanan dan mengunggahnya ke media sosial.

Berdasarkan contoh pertama, bisa saja menggambarkan Andi yang memiliki sifat atau karakter tidak baik karena mengunjungi klub malam. Namun, di sisi lain juga bisa saja itu adalah pertama kalinya Andi mendatangi klub malam dan terpaksa demi bisa menemui temannya.

Sementara itu, contoh kedua juga demikian. Berdasarkan ceritanya, Dina bisa saja digambarkan memiliki sifat pamrih karena memperlihatkan sedekahnya dengan menggugahnya ke sosial media agar banyak orang yang tahu.

Namun, di lain sisi juga bisa saja tujuan Dina mengunggah aktivitas bersedekahnya adalah agar orang-orang di media sosial bisa ikut termotivasi untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan.

Nah, untuk mengetahui penggambaran sifat atau karakter tokoh secara pasti, tentunya kamu perlu membaca cerpen maupun novel tersebut secara lengkap dan melakukan perbandingan dari setiap bukti yang ditemukan.

Demikianlah penjelasan seputar tokoh dan penokohan dalam cerpen. Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa tokoh merupakan pelaku di dalam cerpen, sedangkan penokohan merupakan cara penulis dalam menggambarkan karakter atau watak tokoh. Jadi, bagaimana? Apakah kamu sudah memahaminya?

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn