Perlu kamu ketahui, jenis-jenis pidato ternyata beraneka ragam. Jika kamu ingin memiliki kemampuan komunikasi dan public speaking yang baik, pemahaman mengenai berbagai jenis pidato tentunya penting untuk kamu miliki.
Pidato biasanya disampaikan oleh pihak yang memegang peranan penting atas pelaksanaan sebuah kegiatan. Melakukan pidato juga tidak sekadar menyampaikan informasi dengan suara yang jelas.
Jenis-Jenis Pidato dan Penjelasannya yang Perlu Kamu Ketahui
Melainkan juga perlu memainkan gesture atau gerak tubuh, mimik wajah, serta intonasi yang tepat agar pembicara bisa memperkuat informasi yang disampaikannya kepada pendengar.
Jenis-jenis pidato sendiri terbagi menjadi tiga kategori, yaitu berdasarkan tujuan, berdasarkan isi dan sifatnya, serta cara penyampaiannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini kami rangkum informasinya!
Pengertian Pidato
Pidato merupakan aktivitas berbicara dihadapan publik atau khalayak umum untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat pembicara. Umumnya, pidato disampaikan oleh pihak-pihak yang memiliki peranan penting dalam sebuah acara.
Sementara itu menurut KBBI, pidato berarti, (1) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau (2) wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Jenis-Jenis Pidato
Seperti yang sempat dibahas sebelumnya bahwa jenis-jenis pidato terbagi ke dalam tiga kategori. Yang mana secara keseluruhan, setidaknya terdapat 15 jenis pidato. Nah, berikut ini jenis-jenis pidato dan penjelasannya!
Jenis pidato berdasarkan tujuannya
Jenis pidato yang pertama yaitu dilihat berdasarkan tujuan penyampaiannya, terbagi menjadi lima jenis. Antara lain sebagai berikut:
1. Pidato informatif
Pidato informasi merupakan jenis pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi penting kepada pendengar atau publik yang hadir dalam suatu acara.
Karena bertujuan menyampaikan informasi penting, maka pembicara perlu menyampaikan pidatonya dengan jelas dan detail agar pendengar mudah dalam memahami informasi yang disampaikan.
Terdapat dua teknik yang bisa digunakan oleh pembicara dalam menyampaikan pidato informatif, yakni teknik naratif dan teknik eksposisi.
Jika menggunakan teknik naratif, pembicara bisa menyertakan contoh yang berkaitan dengan informasi yang disampaikan. Adanya contoh tersebut bisa membuat para pendengar memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai informasi tersebut.
Sementara jika menggunakan teknik eksposisi, pembicara perlu menyertakan analogi atau perumpaan dalam menyampaikan informasi kepada pendengar.
Baik menyertakan contoh maupun analogi, keduanya sama-sama bisa membantu memperjelas informasi yang pembicara sampaikan, sehingga lebih mudah dipahami oleh pendengar dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
2. Pidato persuasif
Selain pidato informatif, pidato persuasif juga merupakan jenis pidato berdasarkan tujuannya. Pidato persuasif bertujuan untuk memengaruhi, membujuk, atau mengajak pendengar untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh pembicara.
Misalnya saja, dalam sebuah pidato membicarakan tentang gaya hidup sehat. Lalu selain menjelaskan mengenai gaya hidup sehat, di dalam pidatonya pembicara juga mengajak para pendengar untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat.
Tujuannya tentu untuk mencegah datangnya penyakit, sehingga badan dan jiwa tetap sehat dan bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan produktif tanpa gangguan.
Misalnya dengan berolahraga secara rutin, mengkonsumsi buah dan sayuran, istirahat yang cukup, pola makan seimbang, menghindari stres berlebihan dan lain sebagainya.
3. Pidato deskriptif
Jenis pidato berdasarkan tujuan berikutnya adalah pidato deskriptif. Pidato deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau kondisi tertentu kepada pendengar.
Sebagai contoh, pembicara menerangkan mengenai kondisi politik saat ini, di mana terdapat kebijakan pemerintah yang hendak menaikan pajak pertambahan nilai atau PPN dari 11% menjadi sebesar 12% per 1 Januari 2025.
Kemudian, pembicara memberikan gambaran dan penjelasan mengenai apa saja dampak yang bisa disebabkan oleh kenaikan PPN tersebut. Mulai dari bagaimana dampaknya terhadap harga komoditas, tenaga kerja, inflasi dan lain sebagainya.
Dengan memberikan gambaran, pendengar bisa memiliki pemahaman yang lebih jelas mengenai kebijakan kenaikan PPN tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap berbagai sektor.
4. Pidato argumentatif
Pidato argumentatif juga menjadi salah satu jenis pidato berdasarkan tujuannya. Dalam pidato argumentatif, pembicara berusaha meyakinkan pendengar atas pendapat atau gagasan yang pembicara sampaikan.
Misalnya, pembicara menyampaikan bahwa dirinya keberatan atau tidak setuju terhadap kebijakan pemerintah untuk menaikkan PPN seperti yang dibahas sebelumnya.
Lalu, pembicara perlu menyampaikan sejumlah alasan yang kuat dan logis mengapa dirinya tidak menyetujui kenaikan PPN tersebut. Dengan demikian, pendengar bisa lebih yakin dan mengikuti pendapat pembicara.
5. Pidato rekreatif
Terakhir, jenis pidato berdasarkan tujuannya yaitu pidato rekreatif. Pidato rekreatif merupakan jenis pidato yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada pendengar.
Pidato rekreatif biasanya disampaikan pada situasi yang bersifat kekeluargaan, atau dalam sebuah pesta dan perjamuan tertentu.
Jenis pidato berdasarkan isi dan sifatnya
Selain berdasarkan tujuannya, jenis pidato juga dapat dikategorikan berdasarkan isi dan sifatnya. Isi dalam sebuah pidato bisa saja mengenai informasi tertentu, ilmu pengetahuan, ajakan dan lain-lain.
Nah, jika dilihat dari isi dan sifatnya, jenis-jenis pidato terbagi kembali menjadi enam. Berikut ini penjelasannya:
1. Pidato pembukaan
Pertama, pidato pembukaan. Pidato pembukaan adalah jenis pidato yang disampaikan untuk membuka suatu acara. Biasanya, disampaikan oleh pembawa acara atau MC.
Dalam menyampaikan pidato pembukaan, MC biasanya akan memperkenalkan diri dan acara yang dibawakan, serta susunan acaranya.
2. Pidato sambutan
Jenis pidato berdasarkan isi dan sifat berikutnya adalah pidato sambutan. Pidato sambutan disampaikan oleh beberapa orang penting secara bergantian dalam durasi waktu yang singkat dan terbatas untuk memberikan sambutan.
Biasanya, dalam sambutan tersebut menyampaikan tema, latar belakang, hingga ucapan hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berkontribusi dalam sebuah acara, termasuk juga para hadirin.
Pidato sambutan perlu disampaikan dengan kalimat yang ringkas, padat dan jelas. Mengingat keterbatasan durasi dalam penyampaiannya.
3. Pidato pertanggungjawaban
Dalam sebuah acara tertentu, pastilah ada pihak yang bertanggung jawab. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam acara.
Nah, pihak tersebutlah yang nantinya akan melakukan pidato, yang mana isinya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terselenggaranya acara tersebut.
4. Pidato laporan
Pidato laporan juga merupakan salah satu dari jenis-jenis pidato berdasarkan isi dan sifatnya. Dalam pidato ini, pembicara menyampaikan laporan atas sebuah acara atau kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan.
Sebagai contoh, di sebuah desa mengadakan berbagai jenis perlombaan dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.
Dalam acara tersebut tentunya terdapat pihak atau panitia penyelenggara yang bertanggung jawab atas jalannya acara, dari awal hingga akhir masa pelaksanaan berbagai perlombaan.
Kemudian setelah semua rangkaian lomba berakhir, akan ada pihak yang menyampaikan pidato dalam kegiatan penutupan sebagai bentuk laporan dari terlaksananya acara-acara lomba tersebut.
Dalam pidato laporan, pembicara akan menyampaikan detail kegiatan mulai dari awal hingga akhir kepada pendengar. Pidato laporan juga harus disampaikan dengan jelas dan sistematis agar pendengar lebih mudah memahaminya.
5. Pidato peresmian
Selanjutnya adalah pidato peresmian, yang mana isi pidatonya meresmikan pembukaan sebuah acara atau kegiatan, maupun tempat usaha. Biasanya, pidato jenis ini disampaikan oleh orang-orang berkedudukan penting.
Misalnya saja, dalam sebuah acara peresmian dibukanya usaha kuliner tertentu. Maka, biasanya acara tersebut dihadiri oleh orang-orang penting. Salah satunya terdapat pihak yang berpidato untuk secara resmi membuka tempat usaha kuliner tersebut.
6. Pidato pengarahan
Terakhir, pidato pengarahan menjadi salah satu jenis pidato berdasarkan isi dan sifatnya. Sesuai namanya, pidato pengarahan berisi arahan kepada para pendengar untuk melaksanakan arahan yang disampaikan oleh pihak yang berpidato.
Misalnya, dalam sebuah acara tertentu pembicara mengarahkan pendengar untuk duduk dengan tenang, bertepuk tangan, menundukkan kepala untuk berdoa, atau pun berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia raya.
Jenis-jenis pidato berdasarkan cara penyampaian
Pidato juga memiliki beraneka ragam cara dalam penyampaiannya. Hal ini menjadikan jenis-jenis pidato juga terbagi berdasarkan cara penyampaiannya menjadi empat jenis, yaitu:
1. Pidato improptu
Pidato impromptu merupakan jenis pidato yang disampaikan secara mendadak atau spontan. Dengan kata lain, apa yang terucap oleh pembicara saat itu adalah berdasarkan apa pun yang terlintas dalam pikirannya.
Sehingga, dalam pidato ini tidak ada persiapan tertentu, baik berupa teks atau latihan yang dilakukan oleh pembicara. Hal ini dikarenakan tidak ada informasi sebelumnya bahwa pembicara diminta untuk berpidato.
2. Pidato manuskrip
Lain halnya dengan pidato impromptu, pidato manuskrip disampaikan dengan cara pembicara membawa teks untuk dibaca pada saat pidato berlangsung.
Dalam pidato ini, pembicara fokus membaca teks pidato dari awal hingga akhir sehingga akan minim kontak mata dengan para pendengar.
Hal tersebut tentunya bisa membuat pendengar merasa kurang diperhatikan oleh pembicara dan menjadi kurang fokus mendengarkan pidatonya.
Akan tetapi, dengan berpidato menggunakan teks ini bisa meminimalisir terjadinya kesalahan penyampaian suatu informasi sehingga pembicara bisa tampil sempurna.
3. Pidato memoriter
Pidato memoriter juga menjadi salah satu dari jenis-jenis pidato berdasarkan cara penyampaiannya. Sesuai namanya, memori memiliki arti ingatan.
Artinya, pidato memoriter merupakan jenis pidato yang mengandalkan ingatan dari pembicara. Dengan kata lain, sebelumnya telah tersedia teks pidato untuk dihafalkan isinya secara keseluruhan oleh pembicara sebelum berpidato.
Dengan begitu, pidato memoriter ini membutuhkan daya ingat yang kuat dari pembicara. Jika tidak, kemungkinan gagap atau tersendat dalam berpidato bisa saja terjadi.
Namun, pidato memoriter dapat menutupi kekurangan pidato impromptu agar gagasan atau informasi yang disampaikan pembicara telah melalui pertimbangan yang matang.
Pidato memoriter juga bisa menutupi kekurangan pidato manuskrip. Yang mana dalam pidato memoriter pembicara tidak akan fokus pada teks, melainkan matanya tertuju pada pendengar sehingga mereka merasa diperhatikan.
Selain itu, pembicara juga bisa memainkan gesture tubuh, mimik wajah dan intonasi sesuai dengan isi pidatonya sehingga pidato menjadi lebih hidup dan fokus ke pendengar.
4. Pidato ekstemporan
Terakhir, jenis pidato berdasarkan cara penyampaiannya yaitu pidato ekstemporan. Pidato ekstemporan bisa dikatakan jenis pidato terbaik dari jenis-jenis pidato lainnya.
Apa itu pidato ekstemporan? Pidato ekstemporan merupakan jenis pidato yang mana pembicara menyampaikan poin-poin penting dalam teks pidato menggunakan kata-kata atau bahasanya sendiri.
Jenis pidato ini memerlukan pemahaman yang mendalam dan pengalaman yang luas dari pembicaranya agar bisa menyampaikan pidato secara efektif.
Dengan menggunakan pidato ekstemporan, pembicara juga bisa memainkan gesture atau gerak tubuh dan mimik wajah sehingga membuat pidato terasa lebih hidup dan audiens pun merasa diperhatikan.
Nah, itulah jenis-jenis pidato beserta penjelasannya yang terbagi ke dalam tiga kategori. Yaitu berdasarkan tujuan, isi dan sifatnya, serta cara penyampaiannya.
Setelah memahami berbagai jenis pidato di atas, menurutmu mana jenis pidato yang paling cocok untukmu atau kamu sukai?