Setelah sebelumnya kami telah membahas tentang apa itu konflik sampai dengan tips membuatnya yang dapat kamu baca di sini. Sekarang kami akan membahas secara lebih mendalam terkait konflik internal tokoh dalam novel.
Novel adalah karya sastra yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Baik dari segi cerita, konflik, sampai dengan nilai moral yang bisa diambil.
Mengenal Konflik Internal Tokoh dalam Cerita Novel
Konflik adalah bumbu sebuah cerita agar cerita di novel dapat menjadi cerita yang sesungguhnya. Bukan sekedar menjadi kumpulan peristiwa.
Konflik secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Konflik internal akan kami bahas secara lebih mendalam, dalam uraian di bawah ini.
Apa itu Konflik Internal Tokoh?
Konflik internal adalah konflik dalam novel yang terjadi ketika adanya pergulatan antara nilai atau keinginan tokoh dengan tujuannya. Konflik ini dapat digambarkan sebagai pertarungan di antara dirinya sendiri. Bisa juga antara pikiran atau pengetahuan subjektif karakter tokoh dengan hati atau perasaannya.
Melansir Dabble Writer, konflik internal merupakan konflik yang perlu menjadi fokus atau mendapatkan perhatian lebih pada saat membangun perkembangan karakter. Hal itu kembali lagi karena faktor bahwa si tokoh berhadapan atau bertarung dengan dirinya sendiri tersebut. Karakter yang mengelola konflik internal mungkin mengalami emosi seperti ketakutan, kecemasan, keraguan, dan kebingungan, yang dapat mengarah pada adegan klimaks yang memaksa karakter tersebut mengambil keputusan.
Hubungan Konflik Internal dan Konflik Eksternal
Hubungan antara kedua konflik ini bisa beraneka bentuk. Sebagai contoh, karena suatu kondisi eksternal di mana tokoh perlu membuat pilihan nah pada saat ini konflik internal bisa muncul.
Hubungan lainnya juga bisa terkait dengan seiring plot cerita berjalan, apa saja yang telah tokoh temui. Apakah segala problematika yang ada akan mempertanyakan tekadnya untuk mencapai tujuan. Ragukah lalu menyerahkah si tokoh atau tetap pada pendiriannya dan tetap melanjutkan perjalanan?
Contoh Konflik Internal dalam Novel
Kami akan mengambil dua contoh konflik internal dari dua judul novel yaitu:
1. Konflik internal tokoh Zainuddin dalam Tenggelam Kapal Van Der Wijck
Konflik internal berupa perasaan was-was atau khawatir, berikut adalah kutipannya:
Terlalu banyak was-was yang menimpa Zainuddin sejak surat itu dimasukkannya ke pos. Dia merasa takut kalau-kalau suratnya yang bersifat terus terang itu akan menggoncangkan hati Hayati …
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck halaman 11.
Ini adalah contoh konflik internal tokoh berupa pergolakan batin Zainuddin setelah mengirimkan surat yang bernada terus terang. Dalam diri Zainuddin muncul di kekhawatiran akan melukai perasaan Hayati
2. Konflik internal tokoh Jemima dalam novel Tuhan untuk Jemima
Konflik internal tokoh Jemima tentang keberadaan Tuhan
… Selama ini dia meributkan bagaimana cara menemukan Tuhan? Bagaimana kalau ternyata Tuhan tidak pernah ke mana-mana? Tuhan selalu ada di sisinya, menemaninya berduka. Dia hanya tidak menyadari itu dengan sungguh-sungguh.
Tuhan untuk Jemima halaman 245.
Ini adalah salah konflik batin Jemima tentang keberadaan Tuhan. Perasaan tersebut muncul setelah dia bertemu dengan Daisy. Salah satu kutipan tersebut juga menunjukkan perkembangan karakter Jemima.
Yaitu bagaimana perspektif dia dalam menemukan Tuhan. Setelah sebelumnya dia berusaha menemukan Tuhan di Selandia Baru tapi tidak pernah menemukanNya.
Nah, itu dia pembahasan terkait dengan konflik internal. Semoga bisa menjadi referensi jika kamu masih bingung dengan konflik internal, ya! Setelah mengetahui sedikit tentang konflik internal, pada artikel berikutnya akan kami bahas tips menyusun konflik internal.