Seringkali terlalu berfokus pada urusan duniawi dapat mengurangi kadar energi dalam diri seseorang. Hal ini tidak terjadi pada kalangan introver saja. Energi yang perlahan terkuras biasanya dapat berupa perubahan suasana hati dan cara pandang terhadap hidup.
Ketika sudah menyadari kadar energi yang berkurang, seseorang biasanya akan mencari “penyembuh” dalam berbagai hal, salah satunya merasa lebih baik dengan membaca kutipan atau quotes refleksi diri.
5 Quotes Refleksi Diri untuk Recharge Energi
Quotes atau kutipan nyatanya tidak hanya sekadar kumpulan kata-kata yang disusun seindah mungkin, melainkan mengandung pesan mendalam yang memberi perubahan signifikan terhadap seseorang. Selain itu, quotes hadir untuk memberi motivasi, inspirasi, serta pengingat diri.
Quotes refleksi diri menjadi media recharge energi dalam proses evaluasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. quotes memberi beragam sudut pandang baru untuk seseorang yang tengah mencari jawaban atas keresahan dalam hidup. Semakin terbuka pikiran, semakin tenang batinnya.
Salah satu karya Emha Ainun Nadjib berjudul Berserahlah, Biarkan Allah Mengurus Hidupmu mengandung banyak quotes untuk menyembuhkan batin-batin yang lelah dengan beban pikiran karena banyaknya gaya hidup yang ditawarkan. Berikut adalah quotes refleksi diri dari buku tersebut:
Mengingatkan Diri untuk Terus Berbuat Baik
Salah satu quotes di buku tersebut pada halaman 47 menuntun seseorang untuk terus memilih tindakan yang baik.
“Hidup hanya sebentar, kenapa harus diisi dengan hal-hal yang tidak baik?”
Seseorang mungkin pernah merasa gundah karena pikiran sepintas lalu yang mendorong untuk melakukan segala cara demi mendapat sesuatu. Efek media sosial yang menyajikan macam-macam cuplikan kehidupan yang menyenangkan menjadi salah satu faktor terkurasnya energi karena terlalu banyak berpikir.
Quotes refleksi diri ini memberi tahu bahwa batasan usia seseorang di dunia tidak satu pun yang mengetahui, maka dari itu untuk mencapai dan mendapatkan sesuatu yang baik, haruslah diiringi dengan usaha yang baik juga. Perbuatan yang buruk hanya akan memberi efek negatif untuk diri.
Memberi Tahu Bagaimana Bersikap pada Waktu
Kutipan pada halaman 70 menyinggung perihal sikap seseorang menghadapi waktu.
“Ketika Anda merasakan waktu berjalan sangat lama, itu berarti Anda diperbudak oleh waktu. Waktu berhasil menyuruh Anda untuk taat kepadanya. Tetapi, ketika Anda merasakan waktu sangat sebentar, artinya waktu sudah takluk kepada anda. Manusia derajatnya lebih tinggi dari waktu, maka, jangan mau disiksa oleh waktu.”
Keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain agar mendapat validasi dapat menutup mata seseorang untuk tidak lagi bisa menikmati waktu. Setiap hari yang diisi dengan berbagai urusan duniawi membuat waktu berjalan begitu lama hingga tidak ada lagi jeda untuk sekadar istirahat.
Perlunya “Mengecilkan” Dunia Agar Tidak Menjadi Beban
Pada halaman 78, terdapat satu kutipan mengenai perkara dunia yang menjadi fokus usaha kebanyakan orang hanya akan menjadi beban batin.
“Kalau dunia masih besar bagi Anda, Anda akan merasakan berat. Namun, jika dunia sudah kecil bagi Anda, semua hal di dunia ini akan terasa ringan untuk Anda. “
Terkadang batin seseorang bisa cepat lelah dengan beban pikiran yang terlalu banyak. Belum lagi mengenai usaha yang dilakukan semata-mata hanya untuk perkara dunia tanpa mengikutsertakan pemilik alam semesta dalam setiap langkah.
Ketepatan Menepatkan diri yang Menentukan Nasib
Kutipan refleksi diri selanjutnya termaktub pada halaman 195 yang berbicara tentang nasib seseorang.
“Nasib Anda di dunia bukan ditentukan oleh kaya atau miskin, nasib Anda di dunia adalah ketepatan pekerjaan Anda, ketepatan perjuangan Anda, dan ketepatan posisi Anda dalam suatu struktur bagan manajemen. Nasib Anda adalah ketepatan Anda menempatkan diri.”
Nasib yang sudah ditentukan tidak semuanya tidak dapat diubah. Akan jadi apa seseorang tidak ditentukan dengan kondisi kehidupannya saat ini. Usaha untuk menjadi sosok yang tepat lah yang akan mengubah nasib.
Proses untuk merubah hal tersebut tentunya harus dibarengi dengan senantiasa meninggikan Sang Pencipta agar batin tidak terlalu lelah dan hati yang lebih tenang. Dengan begitu, energi yang terbuang karena banyaknya mengonsumsi cuplikan hidup orang lain perlahan akan berkurang intensitasnya.
Larangan Membanggakan Diri
Sebagai manusia biasa, seseorang tidak boleh membanggakan dirinya yang merasa memiliki segala hal, seperti yang disinggung pada halaman 207.
“Jangan bangga dengan prestasi-prestasi Anda karena Anda adalah makhluk yang tidak punya apa-apa, tidak berdaya, tidak bisa membuat apa-apa, dan tidak bisa menyampaikan sesuatu ke tempat yang Anda kehendaki.”
Ketika sudah memiliki sesuatu yang diinginkan, seseorang akan cenderung berbangga hati karena mengklaim bahwa pencapaian yang didapat adalah hasil kerja kerasnya. Tanpa sadar, sikap buruk itu akan mengikis energi positif.
Quotes refleksi diri ini memberi peringatan agar tidak membuang tenaga dengan meninggikan hal-hal yang sejatinya bukan miliki pribadi. Semua prestasi tidak akan tercapai jika Sang Pencipta tidak memberi izin, dan semua yang diberikan adalah titipan. Jadi, tidak perlu berusaha keras demi mencari rasa bangga.
Beberapa quotes refleksi diri di atas hanyalah salah satu penyembuh batin. Selain membaca quotes, aksi lebih lanjut haruslah menjadikan dunia bukan sebagai fokus utama kehidupan. Semoga dengan membaca artikel ini, kamu dapat mengisi kembali energi yang hilang agar terus menjalani hidup dengan positif dan tenang.