Kutipan atau rujukan merupakan satu komponen penting dalam penulisan. Baik kutipan langsung maupun tidak langsung, keduanya memiliki fungsi masing-masing.
Mengutip biasanya bertujuan untuk mendukung argumen dan memberikan referensi yang valid. Kutipan yang terdapat pada karya sastra, bisa jadi menunjukkan percakapan antartokoh
Memahami Penulisan Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, Apa Perbedaannya?
Secara garis besar, kutipan terdiri dari dua macam, yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Meskipun keduanya sering digunakan, masih banyak yang belum memahami penggunaannya.
Lalu, apa pengertian kutipan? Bagaimana aturan penggunaannya? Artikel ini akan membahas lebih rinci mengenai kutipan langsung dan tidak langsung. Simak baik-baik, ya!
Pengertian
Kutipan merupakan penyisipan pernyataan maupun pendapat dari sumber lain ke sebuah tulisan untuk memperkuat argumen. Umumnya digunakan saat menulis karya tulis, buku, majalah, novel, dan lainnya.
Secara akademik atau profesional, kutipan memiliki fungsi untuk membuktikan validitas dari sebuah data. Sehingga, tulisan kamu lebih kredibel dan mendapat kepercayaan dari publik.
Maka dari itu saat menulis kalimat rujukan, kamu harus menyadari bahwa sumber tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kamu mengutip sumber yang tidak kredibel karena dapat mengurangi kualitas tulisan kamu.
Ketika menulis kutipan, perhatikan pula jenis kutipan yang kamu gunakan. Baik kutipan langsung maupun tidak langsung, keduanya memiliki tujuan penggunaan dan aturan penulisannya.
Penggunaan kutipan memang penting. Maka, ada hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat menulis. Berikut ini beberapa rambu yang dapat kamu ikuti.
Menyertakan sumber yang jelas supaya artikel kamu lebih kredibel dan valid. Penulisan sumber dapat menggunakan gaya penulisan tertentu seperti Harvard, APA, MLA, dan lainnya.
Menggunakan tanda petik saat mengutip langsung berupa tanda petik ganda (“…”) yang memang harus kamu lakukan saat mengutip secara langsung. Jadi, aturan ini tidak boleh diabaikan.
Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan karena dapat membuat tulisan kamu menjadi tidak orisinil. Gunakan secara efektif untuk meminimalisir dugaan plagiasi.
Memperhatikan konteks supaya kutipan yang kamu pilih tidak sesuai dengan konteks. Jangan menaruh kutipan yang tidak relevan tanpa mempertimbangkan hubungan dengan isi tulisan.
Apa Itu Kutipan Langsung?
Kutipan langsung yaitu penulisannya dengan mengambil teks secara persis dari sumber referensi tanpa ada perubahan satu kata pun. Biasanya, cara penggunaannya yaitu saat terdapat data atau pernyataan penting yang tidak dapat diubah makna aslinya.
Menulis kutipan langsung berarti harus memperhatikan setiap kata, tanda baca, dan format. Hal ini berkaitan dengan makna pada sumber aslinya.
Bagaimana cara mengutip sebuah kalimat secara langsung? Perhatikan langkah-langkah penggunaannya seperti berikut.
Menuliskan sumber dengan jelas dengan cara mencantumkan sumber yang kamu kutip. Penulisan sumber dapat menggunaakan catatan kaki atau menulis sumber pada bagian akhir.
Menggunakan tanda petik sebelum dan sesudah kalimat. Jika ada lebih dari 4o kata, maka gunakan blok kutipan terpisah dari teks utama tanpa menggunakan tanda petik.
Konsisten dengan format yang kamu gunakan, seperti format APA, MLA, atau Chicago. Pastikan kamu mengikuti aturan yang berlaku.
Untuk memperjelas mengenai penggunaan kutipan langsung, berikut ada beberapa contoh yang dapat kamu pelajari.
Contohnya pertama yaitu ada kalimat dari Nelson Mandela yang penulisannya sama persis seperti perkataannya. Tidak ada perbedaan kata maupun struktur pada kalimat tersebut.
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia.” (Nelson Mandela, 1990)
Gunakan penulisan seperti ini untuk menulis artikel ilmiah:
“Pendidikan adalah proses pembelajaran yang berlangsung sepanjang hayat,” kata Dewey (1996, hlm. 45).
Lalu, kapan kira-kira waktu yang tepat untuk mengutip kalimat dari sumber secara langsung? Kamu dapat melakukannya ketika:
- Kamu mengutip pernyataan terkenal dan sangat penting yang tidak boleh diubah.
- Kamu ingin mempertahankan gaya bahasa atau istilah tertentu yang ada pada sumber asli.
- Pernyataan tersebut sulit untuk diubah tanpa menghilangkan maknanya.
Apa Itu Kutipan Tidak Langsung?
Kutipan tidak langsung berarti penulisannya tidak sama persis dari sumber asli. Caranya dengan menulis kembali menggunakan kalimat lain tanpa menghilangkan makna inti dari sumber.
Kamu dapat melakukan parafrase supaya penulisannya berbeda dari sumber asli. Meskipun isi dan maknanya sama, gaya penulisan dan penyampaian bisa jadi berbeda.
Berikut ini langkah-langkah mengutip sumber secara tidak langsung:
Menyusun ulang kalimat dengan benar supaya kalimat yang kamu tulis tidak terlalu mirip dengan sumber asli.
Wajib menyertakan sumber supaya orang-orang tidak mempertanyakan tulisan kamu. Selain itu, menyertakan sumber juga sebagai bentuk penghargaan terhadap penulis asli.
Jangan mengubah makna untuk menghindari pertanyaan dari pembaca. Jika kamu mengubah makna, bisa jadi tulisan kamu tidak kredibel.
Untuk mempermudah kamu menerapkan kutipan tidak langsung pada tulisan, berikut ini contoh-contoh yang bisa kamu pelajari.
Menurut Nelson Mandela, pendidikan adalah alat yang sangat kuat untuk menciptakan perubahan dalam dunia. (Mandela, 1990)
Contoh tersebut adalah kalimat dari Nelson Mandela yang penulisannya tidak sama persis dengan sumber aslinya. Meski begitu, maknanya sama.
Untuk menulis artikel ilmiah, gunakan penulisan seperti ini
Menurut Dewey (1996), pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran yang berlangsung seumur hidup.
Menulis rujukan secara tidak langsung dapat kamu lakukan ketika:
- Jika kamu ingin menjelaskan sebuah konsep dengan gaya bahasa yang berbeda dari penulis aslinya.
- Ketika pernyataan asli terlalu panjang atau sulit dipahami.
- Ketika kamu ingin mengintegrasikan kalimat dari sumber ke dalam tulisan tanpa mengurangi alur cerita atau struktur teks.
Tips Membuat Rujukan yang Baik
Menulis artikel dengan merujuk pada sumber berarti menuntut kamu untuk memahami konteks dan tujuan penulisan. Jangan sampai kamu mengutip tanpa memahami tujuan kamu menulis, serta sumber yang kamu rujuk.
Berikut ini beberapa tips supaya kamu dapat menggunakannya secara tepat sasaran:
Gunakan secara selektif supaya artikel kamu tetap orisinil. Kutipan berfungsi sebagai pendukung, bukan untuk mengganti argumen.
Pahami sumber yang kamu gunakan sebelum kamu menulis, pastikan kamu paham dengan konteksnya tersebut. Jangan asal mengambil tanpa memahami karya asli.
Sesuaikan dengan gaya penulisan supaya tulisan kamu rapi dan sesuai dengan kaidah penulisan yang ada. Biasakan untuk konsisten, misalnya menggunakan gaya harvard saja atau MLA saja.
Jangan memodifikasi kalimat dari sumber untuk menjaga integritas tulisan. Hal ini berlaku jika kamu mengutip kalimat sama persis dengan sumbernya.
Secara umum, kutipan langsung dan tidak langsung memuliki perbedaan utama pada format penulisan. Jika kamu ingin mengutip sumber secara langsung tanpa mengubah sama sekali, gunakan tanda petik (“…”).
Tetapi jika kamu ingin menulis ulang kalimat tanpa mengubah makna dari sumber aslinya. itu berarti kamu mengutip secara tidak langsung. Teknik parafrase jadi pembeda antara istilah kutipan langsung dan tidak langsung.
Dalam menulis sebuah karya yang memerlukan dukungan argumen, akan lebih baik jika kamu mengutip kalimat dari sumber dan menulis ulang dengan bahasa sendiri. Itu akan lebih efektif daripada kamu menulis sama persis seperti sumber.
Berbeda halnya ketika kamu ingin menjabarkan definisi. Untuk meminimalisir kesalahan, kamu dapat mengutip secara langsung dengan mencantumkan kalimat asli dari sumbernya.
Memahami perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung adalah hal penting bagi penulis, terutama dalam penulisan karya ilmiah. Dengan memanfaatkan pemahaman tersebut, kamu dapat mengoptimalkan karya kamu.