Memahami Fiksi Ilmiah dalam Cerita dan 2 Unsur Perbedaannya

Memahmi Fiksi Ilmiah dalam Cerita dan 2 Unsu Perbedaanya

Apakah kamu sudah pernah membaca karya sastra genre fiksi ilmiah dalam cerita? Mungkin kamu pernah membaca genre satu ini tapi masih bingung apakah karya sastra tersebut tergolong realisme magis atau fantasi. Karena ketiganya bisa saling berkaitan, tetapi berbeda satu dan lainnya.

Beberapa film fiksi ilmiah yang terkenal contohnya seperti Avatar, Transformer, Matrix dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan untuk novel fiksi ilmiah yang terkenal di indonesia contohnya Hujan dari Tere Liye. Hujan adalah novel seri fiksi ilmiah yang menceritakan perjuangan hidup Lail di dunia masa depan, saat manusia bisa digantikan dengan teknologi.

Memahami Fiksi Ilmiah dalam Cerita dan 2 Unsur Perbedaannya

Apakah kamu tertarik mengulik lebih dalam tentang apa itu karya sastra science fictions? Berikut ini kami telah merangkum beberapa hal penting tentang genre tersebut mulai dari definisi, contoh dan ciri-ciri khusus yang membedakan dengan genre fantasi dan realisme magis.

Pengertian Fiksi Ilmiah

Agar kamu bisa memahami tentang jenis genre sastra yang satu ini, kamu harus tau definisi atau pengertiannya. Fiksi ilmiah atau cerkan ilmiah atau dalam bahasa inggris disebut science fiction adalah salah satu jenis karya sastra fiksi yang berisi pandangan spekulatif terhadap perkembangan sains atau ilmu pengetahuan terhadap manusia di masa depan.

Subgenre fiksi ilmiah

Ada beberapa sub genre dalam karya sastra ilmiah. Dan sub genre tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori sebagai berikut :

1. Berdasarkan materi sains

Terdapat beberapa jenis sub genre dalam fiksi ilmiah berdasarkan materi sains yang dikisahkan dalam sebuah cerita. sub genre tersebut antara lain:

  1. Soft Sains fiction: sub genre satu ini lebih mengarah pada kehidupan sosial dark sains seperti antropologi, psikologi,sosiologi.
  2. Hard sains fiction: sub genre fiksi ilmiah yang memasukkan teori dalam ilmu-ilmu pengetahuan alam seperti fisika, kimia, astronomi, matematika dan sebagainya.
2. Sub genre fiksi ilmiah berdasarkan setting atau latar yang digunakan

jika dilihat dari penggunaan latar atau setting cerita ada beberapa sub genre fiksi ilmiah, antara lain sebagai berikut:

  1. Apokaliptik : sub genre dalam fiksi ilmiah yang mengambil latar setelah kiamat yang fokus ceritanya tentang kehancuran atau peradaban manusia.
  2. Near Future : biasanya cerita ini memilih menggunakan latar waktu yang tidak jauh dari saat cerita tersebut ditulis.
  3. Historical Science Fictions: cerita ini memilih latar sejarah atau masa lampau dan sama sekali tidak mengubah sejarah pada mas itu.
  4. Space Opera: cerita yang menggunakan latar luar angkasa di dalamnya dan makhluk ekstraterestrial.
  5. Dying earth: cerita ini mengambil latar saat dunia benar-benar akan hancur dan tidak ada lagi kemungkinan untuk adanya peradaban baru.
  6. Steampunk: memilih menggunakan latar sejarah yang hanya berfokus pada revolusi industri pada abad ke-19.
3. Sub genre fiksi ilmiah berdasar teknologi yang digunakan

jika berdasarkan jenis teknologi yang digunakan ada beberapa sub genre sebagai berikut:

  1. Steampunk: menggunakan mesin uap dengan teknologi masa depan.
  2. Cyberpunk: menggabungkan organisme dengan teknologi komputer
  3. Biopunk: menggunakan teknologi yang berfokus pada pengembangan rekayasa genetika dengan teknologi komputer.
4. Berdasarkan peran makhluk yang diambil

Sedangkan dalam penokohannya, sub genre ini tergolong dalam beberapa jenis sebagai berikut:

  1. Ghotic Science Fictions: menggabungkan fiksi gotik dengan ilmu teknologi dengan cara menjelaskan makhluk gotik secara ilmiah.
  2. Alien: cerita yang menggunakan peran makhluk luar angkasa di dalamnya.
  3. Zombie apocalypse: cerita ini berfokus pada zombie yang mengakibatkan kehancuran dunia.
5. Sub genre fiksi ilmiah dengan tema tatanan dunia

Sedangkan jika berdasarkan tema tatanan dunia yang dikisahkan dalam cerita genre ini

  1. Utopia: cerita ini menggambarkan dunia yang sempurna atau dunia impian yang tanpa ada masalah di dalamnya.
  2. Distopia atau false utopia: menggambarkan pemerintahan sempurna tapi di dalamnya menyimpan masalah yang sangat besar.
  3. Lost world: sebuah penjelajahan ke dalam dunia yang telah lama menghilang.
  4. Parallel world: menjelaskan dunia paralel yang berjalan bersamaan dengan dunia nyata.

Dengan banyaknya sub genre tersebut bukan berarti kamu hanya bisa menulis cerita dengan tema-tema tersebut. Karena genre ini hari ini sudah berkembang ke dalam berbagai jenis genre lain yang menarik seperti horor fiksi ilmiah, romance dan sebagainya.

Perbedaan Fiksi Ilmiah dengan Fantasi dan Realisme Magis

Ada beberapa perbedaan yang sangat mencolok antara fiksi ilmiah dan fantasi maupun realisme magis, berikut ini beberapa poin yang membedakan ketiganya.

1. Latar atau setting cerita

Para fiksi ilmiah latar cerita biasanya menggunakan latar seperti dalam dunia nyata dan atau menggabungkan dunia spekulatif yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan pada cerita fantasi latar yang digunakan adalah dunia rekaan atau dunia khayalan buatan penulis yang sama sekali tidak pernah ada dalam kenyataan.

Sedangkan dalam genre realisme magis semua cerita terjadi pada latar seperti dalam kehidupan sehari-hari. Namun disisipi dengan unsur mistis atau magis di dalamnya.

2. Tokoh dalam cerita

Pada fiksi ilmiah biasanya penulis menggunakan gabungan tokoh manusia dan berbagai tokoh makhluk asing atau ghotik hasil mutasi genetik buatan manusia. Sedangkan pada cerita fantasi hanya menggunakan tokoh atau karakter khayalan. Sedangkan pada genre realisme magis tokoh yang digunakan adalah tokoh manusia dan tokoh mitologi yang biasanya dipercayai masyarakat tertentu.

Demikian artikel tentang science fictions dalam cerita baik cerpen maupun novel ini. Semoga bisa memberikan pemahaman lebih tentang genre satu ini dan kamu bisa mempraktekkannya saat kamu ingin menulis cerita dalam event perlombaan menulis atau saat menerbitkan buku pribadi.

Tinggalkan Komentar