Apakah kamu sedang mengulik, belajar atau dalam proses menulis skripsi, lalu kamu ingin tahu lebih banyak tentang bagian skripsi yaitu tinjauan pustaka? Jika ya, kamu telah menuju artikel yang tepat!
Pembahasan yang akan disajikan dalam artikel kali ini ialah seputar tinjauan pustaka. Mulai dari pengertian, manfaat, fungsi sampai dengan contoh. Harapannya setelah kita belajar tentang tinjaun pustaka yang terangkum di artikel ini kita jadi lebih mudah jika hendak membuatnya.
Mengenal Pengertian Tinjauan Pustaka, Fungsi, Panduan Membuat dan Contohnya
Jika kita semakin handal dalam membuatnya proses penelitian sampai dengan proses menulis skripsi pun jadi semakin mudah. Baiklah, tanpa berlama-lama lagi mari simak pembahasan bagian skripsi di bab kedua ini yakni Tinjauan Pustaka sebagai berikut ini:
Pengertian Tinjauan Pustaka
Di sub bab pertama ini mari fokus untuk mengenal pengertian dari tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka berasal dari dua kata yakni kata tinjauan dan pustaka .
Tinjauan yang berarti hasil dari tindakan meninjau dan pustaka adalah buku, literatur atau lainnya. Dengan demikian, secara harfiah, pengertian dari tinjauan pustaka adalah melakukan peninjauan ulang terhadap pustaka terkait yang sudah ada sebelumnya.
Tinjauan pustaka juga bisa didefinisikan sebagai proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi topik dari penelitian yang telah dilakukan. Penyusunan tinjauan pustaka ini dilakukan untuk menegaskan batas-batas logis penelitian juga sebagai pedoman peneliti untuk melihat kembali apa yang relevan dan tidak relevan bagi penelitiannya.
Lalu, menurut Wibowo dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan, menyebutkan tinjauan pustaka sebagai proses memahami dan menganalisis substansi/konten (teori dan metodologi) dari kepustakaan yang dilakukan secara kritis tentang topik tertentu.
Fungsi Tinjauan Pustaka
Kita telah tahu apa definisi dari tinjauan pustaka. Sekarang mari belajar lebih spesifik lagi yakni terkait dengan fungsinya. Fungsi mendasar dari tinjauan pustaka ialah untuk membantu memverifikasi masalah penelitian serta menunjukkan kepada peneliti tentang urgensi rumusan masalah atau hipotesis yang akan dibahas.
Nah, untuk lebih rincinya berikut ialah fungsi dari tinjauan pustaka:
- Untuk mengkaji sejarah atau latar belakang permasalahan.
- Untuk membantu peneliti dalam mendalami teori yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
- Menghindari terjadinya duplikasi penelitian karena peneliti jadi tahu sampai sejauh mana topik yang diangkat dalam penelitiannya telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
- Membantu peneliti dalam membuat rumusan masalah
- Membantu mencari teori/konsep/generalisasi yang dapat digunakan sebagai landasan atau kerangka teori bagi penelitian yang dilakukan
- Membantu menemukan metodologi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
- Memudahkan untuk membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada
Manfaat Tinjauan Pustaka
Berikut ini ialah beberapa manfaat dari tinjauan pustaka:
- Bisa menunjukkan berapa lama waktu yang sudah ditekuni oleh peneliti mengenai topik yang diambilnya.
- Sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya orang lain dan bentuk penghargaan kepada peneliti sebelumnya, oleh karena itu ada yang namanya sitasi.
- Menunjukkan dan membekali peneliti untuk benar-benar menguasai tema penelitian secara komprehensif mengenai teori yang digunakan sebagai referensi dalam penelitiannya.
- Memberikan contoh tentang rancangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dalam mencari jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.
Jenis Informasi dan Sumber Pustaka
Ada beberapa jenis informasi yang sebaiknya dikutip ke dalam tinjauan pustaka. Polit, Beck & Hungler dalam Brink & Walt (2009) membaginya kedalam lima jenis informasi yang dapat dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka yaitu:
1. Fakta-fakta, data statistik, dan hasil penelitian
Jenis informasi ini merupakan kategori yang paling penting dalam kajian pustaka. Melalui fakta-fakta maupun data hasil penelitian sebelumnya maka peneliti bisa terbantu dalam mengkonseptualisasikan dan mendesain penelitian baru.
2. Teori dan interpretasinya
Jenis informasi ini bertujuan untuk menelusuri isu-isu yang relevan secara lebih luas dan lebih terkonsep. Dengan demikian akan memudahkan peneliti untuk menghasilkan konteks
yang terkonseptual dari masalah penelitian.
3. Metode dan prosedur
Kajian pustaka jenis ini memuat informasi yang berhubungan dengan metode yang digunakan dalam penelitian yang sedang peneliti angkat. Intinya kajian informasinya berkaitan dengan bagaimana cara peneliti dalam memperoleh data. Dalam menelusuri metode penelitian, maka empat hal berikut sebaiknya ditanyakan:
- Jenis pendekatan apa yang sudah dilakukan oleh peneliti lain?
- Bagaimana peneliti lain tersebut mengoperasionalkan dan
mengukur variabel-variabel yang dipilih? - Bagaimana peneliti lain tersebut mengontrol situasi penelitian
sehingga untuk menghasilkan interpretasi yang baik? - Jenis uji statistik pada yang digunakan untuk menganalisis data?
4. Opini/pendapat, keyakinan/kepercayaan atau sudut pandang
Informasi jenis ini perlu dipahami oleh peneliti sebagai sebuah opini atau sikap dari penulis bersifat subyektif dan hanya memperlihatkan sudut pandang dari satu atau beberapa individu. Jadi ketika kita menggunakannya bukan dijadikan landasan, tapi sebatas informasi dan sebagai pemantik dalam pencarian ide atau gagasan.
5. Anekdot, pendapat dan kisah-kisah tentang kejadian atau kondisi
Jenis informasi ini sifat hampir sama dengan jenis yang keempat di atas. Fungsi dari jenis informasi ini ialah untuk memperluas pemahaman peneliti. Jenis informasi ini sangat cocok untuk kita yang masih awal-awal dalam mengkaji topik yang akan kita teliti.
Kriteria dalam Penulisan Tinjauan Pustaka
Berikut ini alah daftar beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penulisan daftar pustaka:
1. Kemutakhiran (recency)
Berkaitan dengan up to date-nya bahan atau sumber pustaka yang digunakan oleh peneliti. Kriteria tinjauan pustaka yang terbaik ialah yang paling terbaru, sebab perkembangan riset dan ilmu pengetahuan itu begitu cepat. Jangang sampai tinjaun pustaka yang kita buat sudah ketinggalan zaman.
2. Relevansi
Kita perlu memastikan bahwa referensi yang kita gunakan relevan dengan topik penelitian yang kita angkat. Tinjauan pustaka harus berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian dan topik penelitian yang diteliti.
3. Bobot ilmiah
Sumber kepustakaan harus berasal dari sumber terpercaya dan memiliki bobot ilmiah. Sumber yang terpercaya ini salah satunya yaitu berasal dari orang-orang yang ahli sesuai dengan topik penelitian yang kita lakukan.
4. Aspek penelitian
Mampu menjelaskan dengan tepat hal yang menjadi aspek dari penelitian yang dilakukan, mampu menjelaskan konteks penelitian, serta mampu mengembangkan argumentasi yang kuat dan saling berkaitan secara rasional.
5. Padat
Mampu menuliskan tinjauan pustaka secara padat dan kaya sehingga nantinya dapat meningkatkan literasi, bahan rujukan dan pedoman untuk memudahkan melakukan tahapan penelitian selanjutnya.
Panduan Membuat Tinjauan Pustaka
Berikut ini ialah panduan dalam membuat tinjauan pustaka:
1. Mencatat teori yang akan dicari
Cara membuat tinjaun pustaka yang pertama yaitu mencatat teori yang akan dicari. Proses ini biasanya akan terus berkembang, maksudnya ialah seiring berjalannya waktu daftar teori yang akan kita cari akan bertambah. Oleh karena itu penting sekali untuk membuat batasan-batasan poin-poin yang akan kita cari.
2. Melakukan ikhtisar referensi
Setelah poin-poin teori kita dapatkan, maka selanjutnya kita perlu memahami dengan seksama teori-teori tersebut, Pemahaman yang baik dapat memudahkan kita dalam menyerap intisari dari rujukan yang kita peroleh. Lalu lebih lanjut akan memudahkan kita dalam proses penulisannya nanti.
3. Proses sintesis dan membandingkan
Pada proses mencatat teori atau bahan dari hasil bacaan kan itu jumlahnya banyak meskipun kita telah memberikan batasan. Nah, penting bagi kita untuk membandingkan seluruh bacaan atau literatur tersebut dan mengklasifikasikannya ke dalam topik yang relevan.
Proses sintesis dan membandingkan ini akan memandu kita untuk mulai melakukan analisi pustaka. Namun, bukan analisis yang spesifik melainkan analisis secara umum. Yakni dengan memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil agar terlihat hubungan yang jelas di antara bagian-bagian tersebut.
4. Analisis terhadap referensi
Apabila analisis umum telah dilakukan, maka selanjutnya kita perlu melakukan evaluasi pustaka atau bacaan secara lebih kritis. Nah, pada proses ini kita harus bisa menjelaskan gap atau celah yang ada antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang kita buat. Pada tahap ini kalian dituntut untuk dapat menggunakan argumentasi serta bukti-bukti pendukung yang kuat.
Contoh Tinjauan Pustaka
Untuk contoh tinjauan pustaka sebenarnya bisa dengan mudah kita dapatkan di perpustakaan dengan mengunjungi rak skripsi. Nah, untuk contoh sendiri di artikel ini hanya bagian awalnya saja ya, yaitu sebagai berikut: