Penipuan Berkedok Lomba Menulis Cerpen, Ini 5 Ciri-Cirinya

Penipuan Berkedok Lomba Menulis Cerpen, Ini 5 Ciri-Cirinya

Jika kamu sedang mengawali karir di bidang kepenulisan fiksi. Maka lomba menulis cerpen dapat kamu jadikan sebagai salah satu opsi untuk meningkatkan kualitas tulisanmu. Karena banyak manfaat yang bisa kamu peroleh jika mengikuti lomba menulis cerpen. Namun kamu perlu berhati-hati dalam memilih lomba menulis cerpen.

Jangan sampai kamu terjebak di dalam penipuan berkedok lomba menulis cerpen. Kamu perlu check dan recheck setiap informasi mengenai lomba menulis tersebut. Karena saat ini informasi bisa kita dapat dengan mudah melalui internet.

Penipuan Berkedok Lomba Menulis Cerpen, Ini 5 Ciri-Cirinya

Untuk itu kamu perlu mengetahui ciri-ciri penipuan berkedok lomba menulis cerpen itu apa saja.

1. Mewajibkan kamu untuk membeli buku hasil lomba menulis tanpa proses seleksi

Lebih baik kamu menghindari jenis lomba penulisan yang mewajibkan kamu untuk membeli buku hasil perlombaan dan tanpa adanya proses seleksi. Tanpa proses seleksi di sini artinya semua karya yang dikirim diterima semua. Lalu karya tersebut diterbitkan sendiri oleh penyelenggara. Bukankah lebih baik mencetak buku sendiri kalau konsepnya seperti itu?

Namun, apabila karya yang dipilih berdasarkan proses seleksi maka tidak ada salahnya jika kamu membeli buku hasil lomba menulis cerpen tersebut. Hal tersebut dapat kamu gunakan sebagai bentuk apresiasi atas karya yang berhasil kamu ciptakan. Bukankah suatu kebanggaan juga jika kamu memiliki buku hasil lomba di mana karyamu juga terpilih?

2. Wajib dan banyak tag akun media sosial teman untuk mengikuti lomba menulis

Salah satu ciri lain dari penipuan berkedok lomba menulis, ialah apabila kamu diminta untuk meng-tag teman kamu di kolom komentar media sosial penyelenggara. Apabila 3-5 akun mungkin masih bisa dianggap wajar.

Namun bagaimana kalau sampai 20 – 40 akun? Tentu menjadi hal yang aneh, ribet, dan spam bukan? Maka kamu perlu berpikir ulang untuk ikut lomba cerpen tersebut atau tidak.

3. Berbayar

Ini bersifat opsional karena ada juga lomba menulis cerpen online yang memungut biaya pendaftaran tapi tidak termasuk lomba menulis abal-abal. Maka dari itu ketika mereka mematok biaya tertentu kamu perlu memperhitungkan antara biaya lomba dan hadiah yang ditawarkan sebanding atau tidak?

Jika nilai hadiah sangat sedikit dan tidak sebanding dengan biaya administrasi maka kamu perlu berpikir ulang untuk ikut atau tidak. Takutnya penyelenggara hanya ingin mendapatkan untung yang besar saja dengan modus lomba menulis saja.

Daripada lomba menulis berbayar lebih baik yang gratis saja. Namun kamu tetap perlu untuk check dan recheck penyelenggara lomba tersebut.

4. Reputasi penyelenggara yang tidak jelas

Sekarang ini memang banyak sekali lomba menulis cerpen online dan gratis. Dalam mengirimkan karya kamu tinggal mengirimnya dalam bentuk softfile.

Namun sekali lagi kamu perlu berhati-hati, lihatlah bagaimana track record penyelenggaranya. Takutnya karya yang kamu kirim disalahgunakan seperti dijual atau dimodifikasi tanpa meminta dan melibatkan kamu sebagai penulis.

Untuk melihat kredibilitas penyelenggara bisa kamu lihat dari bagaimana cara mereka mempublikasikan informasi lomba menulis. Jangan memilih lomba yang share informasi hanya di media sosia saja. Pastikan untuk penyelenggara memiliki situs web resmi dan informasi lomba diumumkan di situs web resmi serta seluruh akun media sosial mereka.

5. Meminta tebusan uang untuk pemenang lomba menulis

Kamu menang tapi justru diminta untuk membayar uang dengan jumlah tertentu. Kamu patut curiga bila menjumpai lomba menulis cerpen yang seperti ini. Bisa saja itu adalah penipuan berkedok lomba menulis cerpen.

Bahkan ada juga kasus di mana jumlah pemenang juara satunya lebih dari satu bahkan sepuluh orang, dan setiap orang diwajibkan membayar. Wah, berapa banyak uang yang didapat penyelenggara? Kamu bukannya untung karena menjadi juara di lomba menulis tersebut tapi justru dirugikan.

Itulah lima ciri -ciri dari penipuan berkedok lomba menulis cerpen. Kamu perlu mewaspadainya, karena bisa saja kamu tidak hanya dirugikan secara materil tapi juga kerugian karya intelektualitas. Jadi hati-hatilah jika memilih lomba menulis cerpen, jangan terjebak penipuan yang berkedok lomba menulis.

Tinggalkan Komentar