Mengenal Apa Itu Senandika? Ciri-ciri dan Contohnya

Mengenal Apa Itu Senandika? Ciri-ciri dan Contohnya

Senandika atau solilokui merupakan sebuah jenis karya sastra yang mencurahkan ungkapan hati dan jiwa manusia. Meskipun belum sepenuhnya dikenal oleh banyak orang, jenis karya sastra ini memiliki daya tarik dan keunikan yang patut kita jelajahi.

Mengenal Apa Itu Senandika? Ciri-ciri dan Contohnya

Lalu, apa itu senandika? Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu senandika, ciri-ciri, dan juga contohnya.

Apa Itu Senandika?

Senandika adalah wacana dari seorang tokoh dalam karya sastra yang menyampaikan firasat, perasaan, atau konflik batin secara mendalam. Meski sering diasosiasikan dengan drama, jenis sastra ini berkembang ke dalam berbagai bentuk, termasuk tulisan, dan bukan hanya terbatas pada monolog dalam drama.

Ciri-ciri

Senandika, sebagai bentuk karya sastra yang unik, memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dari jenis sastra lainnya. Berikut adalah ciri-cirinya:

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Ciri-ciri yang pertama, jenis sastra ini selalu menggunakan sudut pandang orang pertama. Karena senandika menyuguhkan konflik batin sang penulis.

Penulis senandika selalu menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu “aku”, tidak peduli yang ditulis itu dirinya sendiri maupun orang lain. Hal ini memberikan kesan bahwa pengarang adalah tokoh utama, padahal sebenarnya belum tentu demikian.

2. Bukan Tulisan Panjang

Kemudian, ciri yang mencolok dari jenis sastra ini yaitu bukan merupakan sebuah tulisan yang panjang. Biasanya penulis hanya menulis sekitar 300-500 kata dalam satu judul.

Selain itu, jumlah paragrafnya juga tidak lebih dari lima paragraf, dan jumlah kalimat dalam satu paragraf hanya berkisar dari 3 sampai 5 kalimat. Hal ini tidak lepas dari bahasanya yang tegas dan lugas yang digunakan dalam karya ini.

3. Permainan Diksi

Selanjutnya, Senandika selalu memanjakan pembaca dengan permainan diksinya. Setiap kata dipilih secara cermat yang membentuk harmoni dalam menggambarkan kompleksitas perasaan dalam jenis sastra ini.

Meski tak selalu menggunakan bahasa puitis atau metafora, jenis sastra ini tetap memperindah tulisannya. Melalui pemilihan kata yang sederhana, karya ini memiliki daya ungkap yang luar biasa.

4. Menyentuh Perasaan

Terakhir, ciri paling khas dari jenis sastra ini adalah kemampuannya menyentuh perasaan pembaca atau pendengar. Dengan kecermatan dalam menyampaikan isi hati dan kesungguhan dalam setiap kata, senandika mampu menciptakan ikatan emosional yang kuat.

Tak hanya berfokus pada kisah sedih, jenis sastra ini mampu menghadirkan berbagai nuansa perasaan. Hal ini menjadikannya sarana yang mampu mengkomunikasikan kompleksitas emosi manusia dengan mendalam.

Contoh Senandika

Berikut adalah contoh kutipan senandika dengan judul “Kalau Saja Aku Mampu” dari buku Garis Waktu

Kalau saja aku mampu, sudah kukejar langkahmu agar kita dapat berjalan berdampingan. Kalau saja aku mampu, sudah kuhiasi hari-harimu dengan penuh senyuman. Kalau saja aku mampu, sudah kutemani dirimu saat dirundung kesedihan. Kalau saja aku mampu, sudah kupastikan bahwa aku pantas untuk kau sandingkan.

Kalau saja aku mampu, sudah kubalikkan waktu agar saat itu tak jadi mengenalmu. Kalau saja aku mampu, sudah kuarungi hariku tanpa harus memikirkanmu. Kalau saja aku mampu, sudah kutarik jiwaku yang ingin berada di sebelahmu. Kalau saja aku mampu, sudah kuminta hatiku agar berhenti merasakanmu.

Tapi, aku mampu untuk memandangimu dari kejauhan tanpa pernah berhenti mendoakan. Aku juga mampu menjadi rumah untukmu, menunggumu yang tak tahu arah pulang. Sungguh aku mampu merindukanmu tanpa tahu waktu, tanpa sedikitpun alasan. Untukmu, aku mampu. Karena kau pantas dengan semua pengorbanan.

Kesimpulan

Dengan melibatkan pembaca dalam perjalanan emosionalnya, senandika bukan hanya sekedar jenis karya sastra. Tetapi juga memungkinkan penulis untuk berbicara langsung dari hati, dan menghadirkan keindahan kata-kata yang menggugah perasaan.

1 komentar untuk “Mengenal Apa Itu Senandika? Ciri-ciri dan Contohnya”

Tinggalkan Komentar