Jasa percetakan merupakan salah satu jenis jasa yang sangat berguna di bidang kepenulisan maupun produksi massal suatu gambar. Jasa ini pada umumnya akan menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan bisa dalam jumlah banyak jika dibandingkan dengan mencetak sendiri di rumah.
Jasa di industri percetakan ini tidak hanya berguna untuk sektor bisnis. Percetakan juga berguna atau bermanfaat untuk perkantoran pemerintah, sekolah, atau bahkan perorangan. Seperti ketika kamu ingin mencetak photobook misalnya.
Bagaimana Tahapan Proses Percetakan di Jasa Percetakan? Ini Dia 5 langkahnya
Namun, tahukah kamu bagaimana tahapan proses percetakan itu? Bagaimana sih prosesnya hingga akhirnya file yang kamu cetak dapat menjadi buku, brosur, booklet, atau photobook yang berkualitas?
Nah, pada kesempatan ini kami akan membahasnya. Setelah sebelumnya kami telah membahas tentang apa itu percetakan. Semoga ini bisa memberikan kamu wawasan pengetahuan tentang bagaimana sih proses kerja di dunia percetakan.
1. Typesetting
Tahapan proses percetakan yang pertama adalah typesetting atau tata letak penulisan. Proses ini dibantu dengan menggunakan komputer.
Proses ini misalnya terkait dengan:
- Tata letak tulisan
- Corak dan warna tulisan
- Ukuran teks
- Margin
- Spasi
- Dan lain sebagainya
Proses ini juga bisa dikatakan dengan proses layouting. Dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang nyaman untuk pembaca. Misalnya jika yang akan dicetak adalah buku, jadi proses ini dilakukan untuk membuat buku tersebut nyaman untuk dibaca.
Sehingga apa yang ada dalam buku mudah tersampaikan kepada pembaca. Lalu jika yang akan dicetak adalah photobook, berarti bagaimana agar caption atau kutipan kata-kata di photobook tersebut tersaji dengan indah, menarik, elegan, dan lain sebagainya.
2. Image Assembly
Ini adalah tahapan proses percetakan untuk mengatur gambar. Proses ini bertujuan agar antara tulisan dan gambar saling menyatu atau selaras, tidak tumpang tindih. Proses ini bisa dibilang masih mendapatkan sebutan yang sama dengan proses typesetting, yaitu layouting.
Apabila proses typesetting dan image assembly telah selesai, maka keduanya dikombinasikan melalui proses stripping. Proses ini menghasilkan film, film tersebut yang digunakan sebagai media untuk menyalurkan desain pada plat.
Setiap plat akan berisi ilustrasi yang berbeda sesuai dengan ilustrasi di setiap film yang akan dicetak. Namun, film tersebut tidak langsung dibuatkan plat, ya!
Mengapa tidak langsung dibuatkan plat? Sebab untuk menghasilkan hasil cetak terbaik perlu dilakukan uji coba.
Uji coba tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kontras warna, kejelasan gambar dan kecocokan dengan jenis kertas yang akan digunakan. Uji coba tersebut dilakukan dengan menggunakan proof sebagai pengganti plat.
3. Platemaking
Tahapan proses percetakan yang ketiga adalah platemaking atau pembuatan plat. Plat-nya ini berbentuk lembaran plat sebagai cetakan desain untuk printing presses. Biasanya plat terbuat dari bahan yang keras misalnya karet, logam, ataupun plastik.
4. Printing Presses
Proses selanjutnya setelah setiap film memiliki plat-nya masing-masing adalah melakukan printing presses. Yaitu pemasangan plat pada printing presses atau mesin pencetak.
Pada proses printing presses, tinta akan membasahi plat. Setelah plat dibasahi dengan tinta maka proses selanjutnya ialah diarahkan untuk mencetak film pada media yang diinginkan misalnya kertas.
Prosesnya ini dilakukan secara otomatis menggunakan mesin cetak, sehingga dijamin tepat dan presisi. Dipastikan juga akan bisa menghasilkan cetakan dalam jumlah besar.
5. Penjilidan
Hasil cetak biasanya berupa lembaran panjang. Jadi belum berupa lembaran per halaman naskah atau gambar.
Pada proses ini pihak percetakan akan menyatukan hasil cetakan sesuai kelompoknya masing-masing. Di mana selanjutnya kelompok tersebut dijadikan satu dengan kelompok lain menjadi satu kesatuan buku yang utuh misalnya.
Setelah saling menyatu, proses selanjutnya yang bisa dilakukan adalah stapling (penjepretan), pengeleman punggung media (binding), penjahitan dan sebagainya. Hingga akhirnya dihasilkan satu kesatuan karya utuh.
Nah, itulah lima tahapan proses percetakan. Jadi selain menulis itu butuh proses, dalam mencetak tulisan menjadi buku juga diperlukan proses. Maka dari itu jangan lelah untuk terus berproses dan menjadi lebih baik lagi, ya!