Menerbitkan buku menjadi momen yang membahagiakan sekaligus mendebarkan bagi seorang penulis. Terlebih lagi jika momen penerbitan buku untuk pertama kalinya. Banyak keraguan dan ketakutan yang dirasakan oleh penulis untuk memulai penerbitan buku pertamanya.
Takut naskahnya ditolak penerbit, takut tulisannya dicemooh, takut tidak ada yang membaca, takut dengan biaya penerbitan yang mahal, dan ketakutan-ketakutan lainnya bersarang di dalam benak penulis yang pada akhirnya membuat dirinya mundur.
Daftar isi
ToggleTips Mengatasi Rasa Takut untuk Menerbitkan Buku Bagi Penulis Pemula
Rasa takut merupakan bagian alami dalam perjalanan karier seorang penulis. Namun, jika berlebihan dan tidak dikelola dengan tepat, rasa takut bisa menghambat perkembangan penulis.
Untuk itu dalam artikel kali ini akan dibahas tips mengatasi rasa takut untuk menerbitkan buku yang diharapkan dapat membantu setiap penulis untuk yakin akan kemampuannya dalam menulis buku.
Artikel yang sesuai:
1. Ubah Persepsi Tentang Penolakan dan Kritikan
Tips mengatasi ketakutan untuk menerbitkan buku yang pertama adalah mengubah pandangan tentang penolakan dan kritikan terhadap karyamu. Penolakan bukanlah pertanda bahwa naskahmu buruk. Bisa jadi, kamu hanya belum menemukan penerbit yang tepat untuk bukumu.
Begitupula dengan kritikan pedas yang mungkin datang dari berbagai sudut seolah memojokkanmu. Kritikan juga sering kali dianggap sebagai ancaman yang menakutkan bagi penulis pemula.
Padahal jika dilihat dari sudut pandang yang positif, kritikan justru bisa menjadi bahan evaluasi untuk pertumbuhan karya dan penulisnya ke arah yang lebih baik.
Maka, penting agar kamu mengubah persepsi terhadap penolakan dan kritikan ke arah yang positif agar rasa takut dalam menerbitkan buku bisa kamu atasi.
2. Pahami Bahwa Tidak Ada Buku yang Sempurna
Mengejar kesempurnaan naskah merupakan salah satu kesalahan fatal penulis pemula. Sebab, tidak ada buku yang benar-benar sempurna meski ditulis oleh penulis terkenal sekalipun.
Apalagi jika buku yang diterbitkan adalah buku pertama. Terdapat kekurangan atau cela di dalamnya merupakan hal yang wajar dan dapat dijadikan pembelajaran untuk penerbitan buku selanjutnya agar lebih baik lagi.
Dengan demikian, jadikan momen menerbitkan buku sebagai ajang untuk memperoleh pembelajaran berharga. Bukan semata-mata untuk membuktikan eksistensi diri sebagai penulis tanpa kekurangan.
3. Pahami Proses Penerbitan Buku
Rasa takut untuk menerbitkan buku juga bisa muncul karena ketidaktahuanmu mengenai proses penerbitan buku dari awal sampai buku berhasil terbit.
Dengan mengetahui tahapan penerbitan buku mulai dari penulisan naskah, editing, pembuatan desain cover dan layout, produksi, hingga distribusi buku memungkinkanmu paham bagaimana penerbit buku bekerja, memperkirakan durasi penerbitan, dan memantau progresnya.
Tidak hanya itu, mengenal jenis-jenis penerbit buku juga perlu, yakni penerbit mayor, penerbit indie, dan self publishing agar kamu bisa memilih jenis penerbit yang sesuai kebutuhan dan tujuan penerbitan bukumu.
4. Tidak Berfokus pada Hasil
Tips mengatasi rasa takut untuk menerbitkan buku selanjutnya yaitu dengan tidak berfokus pada hasil, melainkan pada proses.
Yang namanya hasil tentu tidak bisa kita kendalikan. Fokus memikirkan bagaimana hasil nantinya hanya akan membuat rasa takut, ragu, dan khawatir terus bersemayam dalam diri.
Maka, pahami bahwa hasil bukanlah penentu bagus tidaknya karyamu. Menulis merupakan proses yang panjang, penuh eksplorasi dan juga tantangan.
Nikmatilah proses menulis tanpa perlu terpaku pada hasil akhir nantinya. Setiap kata yang kamu tulis merupakan kemajuan yang berarti dan patut kamu hargai.
5. Bergabung dengan Komunitas Menulis
Ketakutan untuk menerbitkan buku juga bisa terlahir karena kamu merasa berjalan sendirian. Tidak ada rekan sesama penulis yang memberikan dukungan sering kali membuat langkah untuk memulai penerbitan buku menjadi lebih berat.
Untuk itu, bergabung dengan komunitas menulis memungkinkanmu memperoleh dukungan, motivasi, dan informasi dari sesama penulis yang telah berpengalaman menerbitkan buku.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan sudut pandang baru dan masukan untuk meningkatkan kualitas karyamu sebelum diterbitkan. Dengan begitu, kamu bisa lebih percaya diri dan rasa takut terhadap penolakan naskahmu bisa teratasi.
6. Terbuka terhadap Kritikan
Memutuskan untuk terjun ke dunia kepenulisan dan menerbitkan buku berarti bahwa penulis harus sudah siap terhadap kritikan yang bisa datang dari segala arah. Entah kritikan yang membangun maupun sebaliknya.
Kritikan yang membangun biasanya datang dari pembaca yang bijak. Pembaca yang menginginkan penulis mengalami kemajuan dan perkembangan dalam menulis.
Sebaliknya, kritikan negatif pun bisa datang menghantam penulis. Kritikan yang berusaha menjatuhkan mental penulis yang biasanya dilontarkan oleh pembaca-pembaca nakal.
Namun bukan berarti, kamu perlu tutup mata dan telinga sepenuhnya terhadap kritikan negatif. Ada kalanya, terdapat pelajaran positif yang dapat kamu ambil sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas karyamu di masa mendatang.
Maka dalam hal ini, memilah dan memilih kritikan yang ada juga perlu. Jangan terlalu dipedulikan jika kritikan tersebut terasa tidak relevan dengan karyamu. Namun, jika benar adanya, maka kamu bisa pertimbangkan sebagai bahan perbaikan untuk karyamu.
Terbuka terhadap berbagai kritikan tidak hanya mampu mengatasi ketakutanmu dalam menerbitkan buku, melainkan juga sebagai tanda bahwa kamu merupakan penulis yang bijak dan profesional.
7. Bangun Kepercayaan Diri
Tips mengatasi rasa takut menerbitkan buku lainnya adalah membangun kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan pondasi penting untuk mengatasi rasa takut akan penolakan dan kritikan atau penilaian orang lain.
Membangun kepercayaan diri bisa dilakukan dengan mengingat kembali tujuanmu menerbitkan buku. Apakah untuk berbagi pengalaman, gagasan dan informasi tertentu, ingin membantu orang lain, ataukah tujuan lainnya?
Tujuan tersebut sudah sepatutnya menjadi pedoman utama bagi penulis dalam memulai penerbitan bukunya. Bukan atas dasar ketakutan terhadap penilaian buruk dari orang lain.
Setiap buku tentu memiliki pembacanya masing-masing. Buku yang kamu tulis tidak harus dibaca dan disukai oleh semua orang agar dianggap sukses.
8. Pantang Menyerah
Terakhir, pantang menyerah juga menjadi salah satu cara mengatasi rasa takut untuk menerbitkan buku karena penolakan dari penerbit maupun kritikan dari pembaca.
Keberhasilan tentu tidak datang secara instan. Membutuhkan waktu dan ketekunan hingga kesuksesan itu datang menghampirimu.
Maka dari itu, penting agar kamu tidak mudah menyerah terhadap penolakan naskahmu. Penulis yang saat ini sudah terkenal dan profesional pun pernah mengalami momen di mana naskahnya berkali-kali ditolak oleh penerbit dan mendapatkan kritikan tajam dari pembaca.
Untuk itu, jangan pernah anggap penolakan dari penerbit dan kritikan merupakan akhir dari segalanya. Jadikan momentum tersebut untuk terus belajar dan mengembangkan kualitas tulisanmu.
Yakinlah, suatu saat nanti ketekunan dan sikap pantang menyerah akan membawamu menuju keberhasilan.
Menerbitkan buku merupakan proses yang panjang dan penuh tantangan. Rasa takut untuk menerbitkan buku juga adalah hal yang wajar dimiliki oleh penulis pemula yang baru pertama kali menerbitkan buku.
Oleh sebab itu, dengan menerapkan delapan tips mengatasi rasa takut untuk menerbitkan buku seperti yang telah disebutkan di atas, semoga kamu semakin yakin dan berani mengambil langkah untuk menerbitkan buku pertamamu, ya.
Agar penerbitan buku pertamamu berjalan lancar, pilihlah jasa penerbitan buku profesional dan terpercaya. Dengan begitu, kamu akan sepenuhnya didampingi oleh penerbit mulai dari tahapan editing naskah, desain cover dan layout, pengurusan ISBN, pencetakan, hingga distribusi buku.
Dengan adanya pendampingan dari tim profesional penerbit, proses penerbitan bukumu juga bisa berlangsung jelas dan terarah. Jadi, tidak perlu takut lagi untuk memulai perjalanan penerbitan bukumu, ya. Selamat berkarya!





