Bagi mahasiswa, penelitian merupakan salah satu kegiatan yang perlu mereka lalui. Baik dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan, maupun penyusunan tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar pendidikan di bidang keilmuan yang dipelajarinya.
Salah satu komponen dalam melakukan penelitian ialah paradigma penelitian. Yang mana, paradigma penelitian ini berperan penting sebagai acuan dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Memahami Apa Itu Paradigma Penelitian, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Dalam artian, paradigma penelitian ini digunakan sebagai panduan atau alat bantu bagi peneliti untuk menentukan pendekatan yang tepat dalam meneliti sebuah permasalahan.
Nah, untuk memperdalam pengetahuanmu, artikel kali ini akan membahas apa itu paradigma penelitian, jenis-jenis, tujuan, pilar, dan contohnya lebih lanjut. Simak hingga akhir, ya!
Pengertian Penelitian
Sebelum membahas apa itu paradigma penelitian, ada baiknya kamu perlu memahami terlebih dahulu definisi dari penelitian untuk memudahkanmu memahami lebih lanjut perihal paradigma penelitian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara objektif dan sistematis untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sementara itu, menurut Soetrisno Hadi menjelaskan bahwa pengertian penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran atau pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
Kemudian, menurut Ninit Alfianika dalam buku ajarnya yang berjudul Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa pengertian penelitian adalah kegiatan yang dilakukan dengan maksud mencari kebenaran atau memecahkan masalah yang ada.
Sederhananya, berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan menggunakan metode ilmiah.
Apa Itu Paradigma Penelitian?
Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk memandang suatu permasalahan penelitian dalam kacamata teori atau ilmu pengetahuan.
Kerangka berpikir tersebut kemudian akan mengarahkan peneliti menuju konsep teori yang akan digunakan, pendekatan, teknik, metode, hingga langkah-langkah analisis penelitian.
Pengertian Paradigma Penelitian Menurut Para Ahli
Setelah mengetahui apa itu paradigma penelitian secara umum, para ahli juga turut memberikan pandangannya mengenai apa itu paradigma penelitian. Berikut ini beberapa pengertian paradigma menurut para ahli:
1. Menurut Kuhn (1962)
Kuhn mendefinisikan paradigma penelitian sebagai seperangkat keyakinan dan persetujuan bersama antara ilmuwan satu dengan ilmuwan lainnya tentang bagaimana sebuah masalah harus dipahami dan ditangani.
2. Menurut Prof. Kasiran
Menurut Prof. Kasiran, paradigma penelitian adalah acuan longgar dalam penelitian yang berupa asumsi, dalil, aksioma, postulat, atau konsep yang akan digunakan sebagai petunjuk penelitian.
3. Guba dan Lincoln (1988)
Menurut Guba dan Lincoln, paradigma penelitian adalah cara peneliti untuk bisa memahami permasalahan tertentu dengan kriteria untuk dapat menguji agar penyelesaian masalah ditemukan.
Jenis-Jenis Paradigma Penelitian
Selain memahami apa itu paradigma penelitian, berbagai macam atau jenis paradigma penelitian juga perlu kamu pahami jika hendak melakukan penelitian. Nah, berikut ini jenis-jenis paradigma penelitian:
1. Paradigma kuantitatif
Paradigma kuantitatif merupakan jenis paradigma penelitian yang tidak mempercayai keberadaan unsur teologi dan metafisika. Yang mana, paradigma ini dilandasi oleh filsafat positivisme.
Dalam paradigma kuantitatif juga menganggap hanya ilmu pengetahuanlah yang merupakan pengetahuan valid. Pengetahuan yang dimaksud ialah pengalaman pribadi yang dirasakan oleh indera, lalu diolah oleh pikiran.
Paradigma kuantitatif mengandung asumsi yang berdasarkan fakta dan proses berpikir peneliti mengenai sebuah fenomena atau permasalahan tertentu. Dengan kata lain, sumber ilmu dalam paradigma kuantitatif ini berasal dari pemikiran rasional data empiris.
Variabel penelitian yang digunakan dalam paradigma kuantitatif juga berkemungkinan mengalami perubahan sesuai situasi dan kondisi. Artinya, variabel penelitian pada paradigma kuantitatif tergantung pada tujuan dari penelitian.
2. Paradigma kualitatif
Paradigma kualitatif merupakan salah jenis paradigma penelitian yang menganut aliran humanistik. Artinya, paradigma kualitatif menjadikan manusia sebagai subjek dalam penelitian.
Dalam paradigma kualitatif ini mempercayai bahwa manusia menentukan perilaku dirinya dan juga peristiwa atau perubahan sosial yang terjadi. Dengan kata lain, manusia memiliki kontrol untuk menentukan pilihan mereka sendiri.
Teori yang mendasari paradigma kualitatif ini ialah Teori Sosiologi oleh Max Weber sebagai pengembangan dari Filsafat Fenomenologis milik Edmund Husserl.
Perlu kamu ketahui, dalam paradigma kualitatif juga berfokus pada melihat terjadinya peristiwa dan penyebabnya, sehingga tidak terbatas pada pengujian hipotesis.
3. Paradigma positivisme
Paradigma positivisme merupakan jenis paradigma penelitian yang mempercayai bahwa penelitian didasari oleh hukum dan prosedur baku dan tunggal.
Paradigma positivisme juga mempercayai bahwa ada kebenaran atau realitas tunggal dari sebuah pandangan atau peristiwa yang terjadi, serta menggunakan pendekatan kuantitatif.
4. Paradigma konstruktivisme
Bertolak belakang dengan paradigma positivisme, dalam paradigma konstruktivisme ini mempercayai bahwa tidak ada kebenaran atau realitas yang bersifat tunggal.
Dalam artian, kebenaran tersebut harus diinterpretasikan atau dikaji sehingga memperoleh hasil yang berbeda-beda alias bersifat tidak tunggal, serta menggunakan pendekatan kualitatif.
5. Paradigma pragmatis
Paradigma pragmatis merupakan jenis paradigma penelitian yang menggunakan perpaduan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
Kebenaran atau realitas yang dipercayai oleh paradigma pragmatis ini juga dapat diperdebatkan dan ditafsirkan.
6. Paradigma subjektivisme
Paradigma subjektivisme merupakan jenis paradigma penelitian yang memiliki keyakinan bahwa kepercayaan peneliti merupakan sebuah kenyataan atau realitas.
Dengan kata lain, pengetahuan yang dimaksud di dalam paradigma subjektivisme ini merupakan perwujudan dari sudut pandang peneliti sehingga bersifat subjektif.
7. Paradigma kritis
Paradigma kritis merupakan jenis paradigma penelitian yang mempercayai bahwa realitas merupakan sistem yang sudah dibangun, sehingga berada di bawah kekuasaan atau kendali pihak yang berkuasa.
Paradigma kritis ini tidak terjadi begitu saja atau secara alami, melainkan sebelumnya memang sudah dirancang untuk membentuk realitas tersebut.
Pilar Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian didukung oleh empat pilar yang menjadi dasar dalam penelitian, yakni epistemologi, ontologi, metodologi, dan aksiologi. Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini kami paparkan penjelasannya:
1. Epistemologi
Epistemologi merupakan studi yang membahas tentang pengetahuan. Termasuk dalam hal ini ialah bagaimana cara memperoleh pengetahuan tersebut dan memvalidasi kebenarannya.
Pilar paradigma penelitian epistemologi ini juga membantu peneliti dalam menentukan pendekatan penelitian yang tepat untuk digunakan dalam penelitiannya.
2. Ontologi
Ontologi merupakan studi yang membahas mengenai hakikat kebenaran atau realitas. Pilar ini berusaha menjawab apakah ada realitas tunggal, jamak, ataukah tidak ada sama sekali.
3. Metodologi
Pilar metodologi menjelaskan bagaimana seseorang melakukan penyelidikan terhadap suatu lingkungan dan membenarkan pengetahuan yang didapatkannya.
Pilar paradigma penelitian metodologi ini juga membantu peneliti dalam mengarahkan rencana pengumpulan dan analisis data secara spesifik.
4. Aksiologi
Aksiologi merupakan pilar paradigma penelitian yang menjelaskan mengenai sebuah nilai dalam penelitian.
Tujuan Paradigma Penelitian
Menentukan paradigma dalam penelitian sangat penting bagi seorang peneliti untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
1. Sebagai landasan penelitian
Paradigma penelitian menjadi landasan atau pondasi dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini, paradigma penelitian membantu menentukan rencana penelitian agar dapat dibuat dengan tepat.
2. Sebagai panduan dalam melakukan penelitian
Paradigma penelitian juga berperan penting dalam memberikan panduan yang jelas untuk menyelidiki topik penelitian. Dengan demikian, jalannya penelitian menjadi lebih jelas, kualitas metode dan analisis penelitian pun meningkat.
3. Memahami perspektif peneliti
Adanya paradigma penelitian juga membantu peneliti untuk memahami pengaruh perspektif atau sudut pandang mereka terhadap hasil penelitian.
Contoh Paradigma Penelitian
Jika kamu hendak melakukan penelitian, memahami apa itu paradigma penelitian dan jenis-jenisnya saja tentu tidak cukup. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini kami sajikan sebuah contoh paradigma penelitian:
Sebagai contoh, peneliti ingin menggali persepsi dan makna kepuasan kerja dari perspektif karyawan sebuah perusahaan. Peneliti kemudian melakukan penelitian dengan judul, “Makna Kepuasan Kerja Bagi Karyawan di Perusahaan A”.
Persepsi karyawan kemudian diambil oleh peneliti melalui wawancara mendalam dan observasi berdasarkan dengan Teori Motivasi Maslow, serta realitas atau konstruksi yang berbeda-beda pada setiap individu.
Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti memilih menggunakan pendekatan kualitatif sebagai paradigma penelitiannya. Hal ini dikarenakan sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti.
Di mana, penelitian kualitatif bersifat memberikan gambaran secara lebih lengkap dan mendalam mengenai sebuah fenomena sosial.
Selain itu tidak seperti pada penelitian kuantitatif yang mematok minimal 30 subjek penelitian agar dapat dilakukan analisis statistik, pada penelitian kualitatif ini tidak terdapat patokan berapa minimal jumlah subjek penelitian. Namun, lebih mengarah kepada kasus-kasus tertentu. (Tahir, 2011:61)
Nah, itulah tadi uraian informasi mengenai apa itu paradigma penelitian, mulai dari pengertiannya secara umum dan menurut para ahli, jenis-jenis, tujuan, pilar, hingga contohnya.
Jika kamu termasuk kalangan akademisi baik dosen maupun mahasiswa, memahami perihal paradigma penelitian merupakan langkah penting sebagai panduan yang akan mengarahkan penelitianmu agar bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.