Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang Perlu Kamu Pahami

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang Perlu Kamu Pahami

Jika kamu seorang mahasiswa, tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan skripsi, tesis, dan disertasi, kan? Ketiganya merupakan jenis karya ilmiah yang perlu diselesaikan oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar keilmuan tertentu.

Namun, meski sama-sama karya ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi ini tentunya memiliki perbedaan dari berbagai aspek. Mulai dari tujuan penulisan, tingkat kedalaman pembahasan, bobot penulisan, dan masih banyak lagi lainnya.

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang Perlu Kamu Pahami

Nah, dalam artikel kali ini akan kita bahas satu per satu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi yang perlu kamu pahami. Bagi kamu mahasiswa akhir, memahami hal ini tentunya sangat penting, lho. Yuk, baca informasinya lebih lanjut berikut ini!

Pengertian Skripsi

Sebelum membahas perbedaan skripsi, tesis dan disertasi, ada baiknya kamu pahami dahulu apa itu skripsi, tesis, dan disertasi. Skripsi adalah tugas akhir yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa yang menempuh pendidikan jenjang S1 di Indonesia.

Dalam KBBI, dijelaskan bahwa skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya.

Skripsi ini juga merupakan syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana sesuai bidang keilmuan yang diambil oleh mahasiswa. Tujuan pengerjaan skripsi ialah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan metode penelitian dan pemecahan masalah dengan benar.

Sementara itu menurut Prof. Eko Handayanto, skripsi adalah tugas akhir yang perlu diselesaikan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan program sarjana (S1). Pengerjaan skripsi juga bersifat tidak terlalu rumit karena merupakan tugas atau proyek latihan penelitian menggunakan metode yang benar.

Itu artinya, pengerjaan skripsi tidak boleh asal-asalan atau menggunakan data dan informasi yang palsu. Baik skripsi, tesis, maupun disertasi memiliki sistematika penulisan yang harus diikuti. Mahasiswa juga perlu terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data dan informasi yang akurat berkaitan dengan topik penelitiannya.

Sebab, setiap skripsi yang sudah selesai dikerjakan akan diujikan dihadapan dosen pembimbing dan penguji dalam sidang skripsi nantinya. Maka, penting untuk memastikan skripsi yang kamu susun dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pengertian Tesis

Tesis merupakan tugas akhir penelitian yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan jenjang magister atau S2. Yang mana, kedalaman ilmu pengetahuan yang dibahas di dalam tesis ini lebih mendalam dibandingkan skripsi.

Sistematika penulisan tesis ini masih sama dengan skripsi. Tesis juga ditulis berdasarkan teori atau pernyataan dan hasil studi secara sistematis. Hanya saja, peran dosen pembimbing dalam penyusunan tesis cenderung lebih sedikit jika dibandingkan penyusunan skripsi.

Sama halnya dengan skripsi, pengambilan data pada tesis juga bisa menggunakan beragam metode. Data yang diperoleh juga perlu diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis data untuk mendapatkan kesimpulan penelitiannya.

Pengertian Disertasi

Setelah memahami apa itu skripsi dan tesis, selanjutnya kamu juga perlu paham apa itu disertasi sebelum membahas perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, pasti kamu sudah bisa menebak apa itu disertasi, bukan?

Betul sekali. Jika skripsi adalah tugas akhir yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dan tesis diperuntukkan bagi mahasiswa S2, maka disertasi adalah tugas akhir berupa penelitian yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan jenjang doktor atau S3.

Dengan demikian, disertasi ini wajib diselesaikan sebagai syarat kelulusan mahasiswa dari program pendidikan S3. Disertasi juga wajib menghasilkan keilmuan yang baru atau belum pernah ada sebelumnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesulitan pengerjaan disertasi jauh lebih tinggi dibandingkan skripsi dan tesis. Dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa S1 masih banyak membutuhkan bimbingan dosen karena baru pertama kali terjun ke dunia penelitian.

Begitu pun dengan mahasiswa S2 yang perlu mengembangkan kemampuan penelitiannya meskipun pembimbing tidak berperan lebih besar daripada ketika penyusunan skripsi.

Nah, di jenjang pendidikan S3 lah mahasiswa perlu membuktikan bahwa mereka harus benar-benar bisa melakukan penelitian secara mandiri dan memperoleh penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan.

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Nah, setelah memahami pengertian skripsi, tesis, dan disertasi, berikut ini dibahas lebih lengkap perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi yang perlu kamu pahami:

1. Dilihat dari aspek peruntukannya

Perbedaan pertama dapat dilihat dari peruntukkan skripsi, tesis, dan disertasi. Yang mana, skripsi dikerjakan oleh mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan jenjang S1 sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana.

Sementara itu, tesis diperuntukkan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan jenjang S2 sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar magister.

Kemudian, disertasi diperuntukkan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan jenjang S3 sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar doktor.

2. Peranan penulis

Perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi juga dapat dilihat dari aspek peranan penulis dalam mengerjakannya. Yang mana, penyusunan skripsi membutuhkan peran penulis sebanyak 60%, sementara 40% dipegang oleh pembimbing.

Hal ini berbeda dengan tesis dan disertasi yang mana penulis memiliki peranan lebih besar. Pada tesis, penulis berperan 80%, sedangkan pembimbing 20%.

Sementara itu, penulis memegang peranan sebesar 90%, sedangkan pembimbing hanya 10% pada penyusunan disertasi. Ini artinya, hampir keseluruhan proses penulisan dilakukan secara mandiri oleh penulis.

3. Bobot penulisan

Aspek berikutnya yang membedakan antara skripsi, tesis, dan disertasi ialah bobot penulisannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, bisa kamu lihat penjelasannya di bawah ini:

  • Skripsi: Bobot penulisan rendah – sedang
  • Tesis: Bobot penulisan sedang – tinggi karena pembahasan dilakukan secara lebih mendalam dan menyeluruh.
  • Disertasi: Bobot penulisan tinggi karena diwajibkan memperoleh penemuan atau ilmu pengetahuan baru.

4. Tema yang diangkat

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang Perlu Kamu Pahami

Perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi juga bisa dilihat dari aspek tema yang diangkat. Berikut penjelasannya lebih lanjut:

  • Skripsi: Diangkat dari pengalaman empiris, baik yang bersifat mendalam maupun tidak.
  • Tesis: Diangkat dari pengalaman teoritis, empiris, dan bersifat mendalam.
  • Disertasi: Diangkat dari kajian teoritis yang diperkuat data empiris serta bersifat lebih mendalam dibandingkan skripsi dan tesis.

5. Penyampaian

Aspek yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi juga bisa dilihat dari cara penyampaiannya. Skripsi disampaikan secara deskriptif, sementara tesis disamping disampaikan secara deskriptif juga disampaikan secara analitis. Kemudian, disertasi sendiri lebih dominan disampaikan secara analitis karena pembahasannya lebih mendalam.

6. Rumusan masalah

Aspek yang membedakan antara skripsi, tesis, dan disertasi selanjutnya yaitu rumusan masalah. Yang mana, rumusan masalah pada skripsi umumnya lebih sedikit dibandingkan rumusan masalah pada tesis dan disertasi.

Skripsi memiliki sekitar 1 sampai 2 rumusan masalah. Tesis memiliki minimal 3 rumusan masalah, sedangkan disertasi memiliki lebih dari 3 rumusan masalah.

7. Metode atau uji statistik

Metode atau uji statistik yang digunakan juga menjadi salah satu aspek yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi. Berikut perbedaan ketiganya dari segi metode atau uji statistik yang digunakan:

  • Skripsi: Beberapa uji statistik yang bisa digunakan antara lain uji deskriptif, kualitatif, statistik parametrik, nonparametrik, uji hipotesis asosiatif, uji korelasi, uji regresi, uji beda, uji chi square.
  • Tesis: Uji kualitatif lanjut, uji korelasi ganda, regresi ganda, dan path analysis atau pun SEM.
  • Disertasi: Metode yang digunakan lebih kompleks dan berbobot.

8. Bentuk analisis

Perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi juga dapat dilihat dari segi bentuk analisisnya. Bentuk analisis skripsi cenderung lebih rendah hingga sedang. Sementara tesis berada direntang sedang sampai tinggi dan disertasi memiliki bentuk analisis yang tinggi.

9. Keaslian penelitian

Aspek pembeda berikutnya dari skripsi, tesis, dan disertasi ialah keaslian penelitiannya. Yang mana pada skripsi, keaslian penelitian bisa direplikasi dari penelitian orang lain. Namun, kasus yang diambil tidak boleh sama.

Sementara itu, keaslian penelitian pada tesis harus mengutamakan keaslian penelitian dari penulis itu sendiri sehingga harus belum ada yang pernah meneliti perihal tersebut sebelumnya.

Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan keaslian penelitian disertasi. Disertasi juga diwajibkan asli dan tidak boleh memplagiat atau meniru penelitian yang sudah ada sebelumnya.

10. Penguji

Berikutnya, penguji untuk skripsi, tesis, dan disertasi juga memiliki perbedaan. Skripsi diuji oleh dosen dengan gelar minimal magister atau S2, sedangkan tesis diuji oleh minimal doktor atau magister yang sudah berpengalaman.

Kemudian, untuk pengujian disertasi harus dilakukan oleh penguji yang memiliki gelar minimal profesor dan doktor yang sudah berpengalaman.

11. Hasil penemuan

Dari aspek hasil penemuannya, skripsi, tesis, dan disertasi juga tentunya memiliki perbedaan. Yang mana, penyusunan skripsi tidak harus membuahkan penemuan baru. Sementara tesis diutamakan mengambil tema penelitian yang bisa menghasilkan penemuan baru. Begitu pula disertasi yang diwajibkan mampu menghasilkan teori atau ilmu pengetahuan baru.

12. Jumlah rujukan atau sumber referensi

Untuk skripsi, jumlah rujukan yang digunakan minimal 20 item. Sementara untuk tesis berjumlah minimal 40 dan disertasi menggunakan minimal 60 sumber rujukan atau daftar pustaka.

13. Publikasi yang digunakan

Aspek pembeda antara skripsi, tesis, dan disertasi selanjutnya adalah jenis publikasi yang digunakan. Pada skripsi, publikasi yang digunakan bisa dari kampus internal maupun nasional.

Berbeda dengan tesis yang perlu publikasi minimal dari sumber publikasi nasional, sementara disertasi harus dari sumber publikasi nasional dan internasional.

14. Metode atau program pengolahan data

Terakhir, perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi bisa dilihat dari segi metode atau program pengolahan data yang digunakan. Pengolahan data yang pada skripsi bisa menggunakan metode kualitatif, secara manual, atau menggunakan program komputer seperti Microsoft Office Excel dan SPSS.

Sementara itu, pengolahan data tesis bisa menggunakan kualitatif lanjutan, SPSS, Eview, Lisrel, atau pun Amos. Kemudian, pengolahan data disertasi juga bisa menggunakan kualitatif lanjutan, Eview, SPSS, Amos, Lisrel, dan lain sebagainya.

Nah, itulah beragam perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi yang perlu kamu pahami. Dilihat dari berbagai aspek mulai dari peruntukannya, bobot penulisan, kedalaman pembahasan, hingga publikasi yang digunakan dan masih banyak aspek lainnya yang membedakan antara skripsi, tesis, dan disertasi. Semoga pembahasan di atas bermanfaat dan bisa kamu pahami, ya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn