Mengenal Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen

Mengenal Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen

Cerpen merupakan jenis karya sastra berbentuk prosa yang terdiri dari beberapa unsur intrinsik maupun ekstrinsik. Untuk penjelasan lengkapnya kamu bisa baca di sini. Tokoh dan penokohan adalah salah satu unsur intrinsik dari cerpen. Tokoh dan penokohan memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan alur.

Mengenal Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen

Kira-kira apa yang dimaksud dengan tokoh? Lalu bagaimana perbedaannya dengan penokohan? Melalui pembahasan kali ini semoga kamu dapat mengetahui tentang tokoh dan penokohan yang dapat kamu gunakaan untuk menulis cerpenmu nanti.

Tokoh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tokoh adalah orang yang terkemuka dan kenamaan, misalnya dalam bidang politik atau kebudayaan. Arti lainnya adalah pemegang peran dalam roman atau drama. Nurgiyanto berpendapat bahwa tokoh memiliki peran berdasarkan tingkat kepentingan di dalam cerita.

Tokoh didefinisikan sebagai individu ciptaan penulis yang menjadi pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh tidak selalu menceritakan seorang manusia, tetapi bisa juga seekor hewan bahkan sebuah benda atau karakter lainnya yang dapat berperan sesuai jalannya cerita.

Tokoh dapat dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan kehadirannya dan berdasarkan sifatnya.

1. Jenis Tokoh Berdasarkan Kehadirannya

Selaras dengan pendapat Nurgiyanto, tokoh berdasarkan kehadirannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah pelaku yang berpengaruh paling besar dibandingkan tokoh lainnya. Tokoh utama mempunyai andil untuk mengubah alur, membuat konflik hingga menyelesaikan permasalahan yang diceritakan.

Sedangkan tokoh pembantu atau tokoh tambahan adalah tokoh yang keberadaannya tidak terlalu diperhatikan dibandingkan tokoh utama. Walaupun peran dari tokoh pembantu tidak terlalu mempengaruhi jalannya cerita, tokoh pembantu ini masih memberikan warna pada cerita.

2. Jenis Tokoh Berdasarkan Sifatnya

Tokoh berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Tokoh protagonis biasanya menampilkan sesuatu sesuai dengan harapan pembaca. Bisa jadi seorang pembela kebenaran.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang berkelakuan buruk atau menentang tokoh protagonis. Tokoh antagonis ini sering digambarkan sebagai sosok yang dibenci para pembaca. Terakhir ada tokoh tritagonis, tokoh penengah ini tidak memihak pihak protagonis maupun antagonis.

Agar lebih jelas, kamu bisa membaca contoh tokoh dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A Navis berikut:

Tokoh dalam cerpen ini yaitu kakek, aku, Ajo Sidi, Haji Saleh, istri tokoh aku, dan istri Ajo Sidi. Kakek adalah tokoh utama (protagonis) yang diceritakan sebagai orang tua penjaga surau yang taat menjalankan ajaran agama. Ajo Sidi menjadi tokoh antagonis di dalam cerita ini. Aji Sidi sebenarnya berwatak baik, namun ia sering kali menyindir orang lain menggunakan cerita perumpamaan.

Penokohan

Jika tokoh hanya memperhatikan peran dan sifat individu, penokohan ini bersifat lebih deskriptif. Penokohan adalah penggambaran secara detail tentang seorang tokoh yang tampil dalam cerita. Menurut Nurgiyantoro, penokohan adalah seseorang atau sekelompok orang yang menjadi pelaku dalam karya fiksi. Keberadaan tokoh membuat peristiwa bisa menjalani suatu cerita yang memilki gambaran yang jelas.

Penokohan dalam cerita bisa dilihat melalui bagaimana cara penulis menggambarkan seorang tokoh, bisa secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Untuk menggambarkan suatu tokoh bisa melalui tindakan, ucapan, dan pikiran tokoh, tempat tokoh berada, kesan tokoh lain terhadap dirinya dan deskripsi langsung secara naratif oleh penulis. Singkatnya, penokohan adalah teknik yang digunakan penulis untuk menceritakan tokoh dalam ceritanya.

Teknik tersebut terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Teknik analitik

Teknik analitik adalah cara penulis menggambarkan secara langsung tokohnya. Contohnya, seorang tokoh menyebut tokoh utama adalah seorang pria yang baik hati dan sabar. Hal itu menjelaskan sifat tokoh utamanya.

2. Teknik Dramatik

Teknik dramatik ini lebih kompleks. Penulis harus menggambarkan tokoh melalui berbagai sudut pandang. Ini disebabkan penulis menggambarkan tokoh secara tidak langsung. Penggambaran sifatnya bisa dilakukan melalui penggambaran fisik, dialog antar tokoh, ataupun narasi.

Setiap metode penokohan memiliki keistimewaan masing-masing. Kamu bisa menggabungkan berbagai metode penokohan dan karakter tokoh yang bervariasi agar tokoh yang kamu ciptakan semakin kuat dan menarik pembaca. Semoga bermanfaat! Jangan lupa juga kamu bisa mengikuti event di Halo Penulis ya!

Tinggalkan Komentar