Penjelasan SKS Terbaru dalam Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023

Penjelasan SKS Terbaru dalam Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023

Sebagai mahasiswa baru, kamu tentu perlu mengetahui banyak hal tentang dunia perkuliahan untuk memudahkan kamu beradaptasi, mulai dari sistem belajar, sistem penilaian, hingga istilah-istilah baru yang belum pernah kamu dengar.

Istilah Satuan Kredit Semester atau SKS bisa jadi hal yang baru untuk kamu. Hal ini tidak cukup hanya dengan mengetahui istilahnya saja, melainkan kamu harus memahami penjelasan SKS terbaru dengan lebih intens berdasarkan peraturan terbaru yang berlaku.

Penjelasan SKS Terbaru dalam Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023

Seperti yang kita tahu, peraturan mengenai SKS telah mengalami revisi. Jika sebelumnya dalam permendikbud nomor 3 tahun 2020 SKS terdiri atas 50 menit tatap muka, 60 menit penugasan terstruktur, dan 60 menit kegiatan mandiri, peraturan terbaru menyatakan hal yang berbeda.

Aturan terbaru mengenai SKS terdapat dalam permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 dan penjelasan selengkapnya akan kita bahas dalam uraian di bawah ini. Namun sebelum itu, kamu perlu memahami lebih dulu tentang apa itu SKS dan fungsinya. Maka dari itu, simak sampai tuntas supaya kamu semakin paham, ya!

Apa Itu SKS?

SKS (Satuan Kredit Semester) merupakan suatu takaran waktu kegiatan belajar untuk mahasiswa dalam satu semester. Dalam perkuliahan, SKS memegang peranan penting sebagai sarana menentukan perkembangan akademis mahasiswa.

Fungsi SKS

Untuk mengetahui seberapa penting peranan SKS dalam perkuliahan, kamu perlu tahu beberapa fungsinya dari uraian berikut ini.

1. Mengukur kualitas pembelajaran

Kendati SKS terdiri dari angka sebagai jumlah beban pembelajaran, ia juga dapat mengukur mutu suatu pembelajaran. Dalam kasus tertentu, banyaknya SKS yang mahasiswa ambil menunjukkan seberapa dalam dan seberapa jauh pemahaman materi dan konsep suatu mata kuliah yang dilewati.

2. Menilai intensitas perkuliahan

SKS memiliki peranan penting dalam menilai intensitas perkuliahan karena hal ini dapat mengukur sejauh mana komitmen mahasiswa terlibat dalam pembelajaran dan pengerjaan tugas.

3. Sebagai panduan beban studi

Bagi mahasiswa, beban studi berupa SKS akan sangat membantu dalam proses pembelajaran di bangku kuliah. Dengan jumlah beban studi yang telah ditentukan, mahasiswa dapat menentukan berapa lama waktu yang mereka dedikasikan untuk belajar.

4. Sebagai dasar evaluasi pencapaian akademis

Tidak hanya mengevaluasi intensitas perkuliahan, SKS juga dapat mengevaluasi pencapaian akademis seorang mahasiswa. Terdapat mata kuliah tertentu yang memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas cukup tinggi sehingga hal ini dapat menunjukkan seberapa mampu mahasiswa menjalaninya hingga rampung dengan mencapai nilai tertentu.

Standar 1 SKS

Dalam peraturan terbaru tahun lalu, standar 1 SKS tidak lagi berdurasi 170 menit dalam satu pertemuan, melainkan 45 jam dalam satu semester dengan pembagian disesuaikan pada aturan di masing-masing perguruan tinggi. Hal ini sebagai terobosan dalam penyederhanaan standar kompetensi di perguruan tinggi.

Penyaluran SKS juga sesuai dengan karakteristik mata kuliah dengan tidak melulu melewati kegiatan di dalam kelas. Dalam hal ini, perguruan tinggi memiliki hal penyaluran SKS sesuai kebutuhan. Singkatnya, penerapan mengenai SKS akan sedikit berbeda di setiap perguruan tinggi.

Lama Beban Belajar Setiap Program Pendidikan

Menurut aturan yang berlaku, setiap program pendidikan memiliki lama beban belajar yang berbeda. Beban belajar ini juga sesuai dengan masa tempuh kurikulumnya. Penjelasannya dapat kamu simak pada uraian di bawah ini.

  • Diploma satu memiliki beban belajar paling sedikit 36 SKS dengan kurikulum 2 semester.
  • Pada diploma dua, SKS yang harus diambil paling sedikit 72 SKS dalam 4 semester.
  • Beban belajar untuk diploma tiga memiliki 108 SKS dengan masa tempuh kurikulum 6 semester.
  • Untuk program sarjana dan sarjana terapan, beban belajar paling sedikit dapat mahasiswa ambil sebanyak 144 SKS dengan masa tempuh kurikulum selama 8 semester.
  • Program magister dan magister terapan dapat mengambil sebanyak 54 hingga 72 SKS dengan masa tempuh 3 atau 4 semester.
  • Sementara itu, beban belajar untuk program doktor dan doktor terapan ditentukan oleh perguruan tinggi dengan masa tempuh kurikulum 6 semester, di mana 2 semester untuk pembelajaran, dan 4 semester untuk penelitian.
  • Untuk program profesi, beban belajar yang diambil paling sedikit 35 SKS dengan masa tempuh kurikulum 2 semester.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merencanakan SKS

Penjelasan SKS Terbaru dalam Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023

Dalam perkuliahan, memperhatikan jumlah SKS itu penting karena hal ini dapat membuat kamu lulus tepat waktu. Namun, jumlah SKS yang ingin kamu ambil perlu direncanakan agar penerapannya sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan kamu sehingga hasil akhirnya dapat dicapai sesuai harapan. Ketahui tipsnya di bawah ini, yuk!

1. Dahulukan mata kuliah wajib

Mata kuliah wajib merupakan satuan pembelajaran yang harus kamu ambil dalam satu semester. Karena wajib, ia akan sangat menentukan nilai akademis kamu nanti. Kendati ada beberapa mata kuliah yang sulit dan kurang sesuai dengan ketertarikanmu, kamu tetap harus merampungkannya.

2. Evaluasi rancangan studi kamu

Mengevaluasi rancangan studi ini berlaku untuk mahasiswa yang telah melewati beberapa semester. Meskipun kamu termasuk mahasiswa baru, tetapi strategi merencanakan studi kamu selama satu semester perlu kamu terapkan supaya lebih terstruktur, sesuai tujuan dan pengalaman, serta dapat meraih hasil maksimal.

3. Hitung beban studi yang akan kamu ambil

Pengambilan SKS perlu berdasarkan kemampuan supaya kamu tidak kewalahan. Kamu tanyakan pada diri sendiri lebih dulu apakah dengan mengambil jumlah SKS tertentu dapat kamu rampungkan dengan baik atau malah sangat menyita waktu.

4. Pahami ketentuan program studi dan syarat mata kuliah

Biasanya, masing-masing jurusan  memiliki ketentuan jumlah SKS yang berbeda. Maka dari itu, ada baiknya jika kamu memahami syarat dan ketentuan tersebut lebih dulu. Selain itu, kamu perlu memastikan bahwa mata kuliah yang kamu ambil di semester ini sesuai dengan syarat mata kuliah yang lebih tinggi setelahnya.

5. Minta pendapat pada pembimbing akademik

Setiap mahasiswa memiliki pembimbing akademik yang dapat memberi arahan dan masukan selama berkuliah. Sebuah langkah baik jika kamu dapat mengkonsultasikan rencana SKS kamu supaya langkah yang kamu ambil sesuai dengan tujuan akademis yang ingin kamu capai.

6. Kenali mana yang mata kuliah wajib dan mana yang pilihan

Biasanya, mahasiswa baru belum menemui mata kuliah pilihan di semester awal. Keberadaan mata kuliah ini dapat kamu temukan di semester tertentu. Untuk itu, ketika merencanakan SKS nantinya, kamu perlu mengetahui mana mata kuliah yang wajib kamu tempuh dan mana yang menjadi opsi. Jangan sampai yang wajib tidak kamu maksimalkan dengan baik.

Mata kuliah pilihan yang kamu ambil bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan dan minat kamu. Meskipun padat dan berat, jika kamu mampu mengelola waktu dengan baik, semuanya akan terlewati dengan semestinya.

Demikianlah penjelasan SKS terbaru berdasarkan Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023. Uraian tentang SKS biasanya kerap mengalami berbagai revisi setiap beberapa tahun. Maka, pemahaman mengenai SKS maupun hal lain perlu tetap diperbaharui.

Semoga uraian di atas dapat membantu kamu dalam memahami lebih jauh seputar SKS agar kamu dapat beradaptasi di dunia perkuliahan dan tujuan akademis kamu tercapai sesuai harapan.