Simak 6 Tahapan Alur Cerpen yang Perlu Kamu Pahami dalam Membuat CerpenĀ 

Simak 6 Tahapan Alur Cerpen yang Perlu Kamu Pahami

Alur merupakan salah satu unsur intrinsik yang berisi rangkaian kejadian di dalam cerpen. Untuk membuat alur cerpen yang menarik perhatian pembaca dan logis, kamu perlu memahami jenis-jenis dan tahapan alur cerpen yang tepat.

Alur cerita mempunyai peranan yang sangat penting bagi sebuah cerpen. Sebab,Ā alur ceritalah yang akan menggerakkan cerita, mengembangkan karakter, menyampaikan pesan cerita, hingga membangun emosi atau ketegangan sehingga mampu memengaruhi pengalaman pembaca.

Simak 6 Tahapan Alur Cerpen yang Perlu Kamu Pahami dalam Membuat Cerpen

Mengingat pentingnya peran alur cerita tersebut, pemahaman seputar alur cerpen mulai dari pengertian, jenis, hingga tahapan alur cerpen tentu perlu kamu miliki agar cerpen yang kamu buat mampu memikat perhatian pembaca sehingga mereka betah mengikuti ceritamu hingga akhir.

Baiklah, artikel kali ini akan memberikan informasi yang semoga cukup untuk menambah pemahamanmu mengenai alur cerpen tersebut. Yuk, langsung saja simak ulasan berikut ini!

Apa Itu Alur?

Alur merupakan serangkaian peristiwa atau kejadian yang saling berhubungan dan tersusun secara kronologis (berurutan) hingga membentuk cerita secara keseluruhan. Alur inilah yang akan membawa cerita dari awal hingga akhir melalui tahapan-tahapan tertentu.

6 Tahapan Alur Cerpen

Berikut ini enam tahapan alur cerpen yang penting untuk kamu pahami dalam membuat cerpen:

1. Pengenalan

Tahap pertama alur cerpen ialah pengenalan. Sama halnya saat kita hendak memasuki lingkungan baru, tentu yang pertama kali kita lakukan adalah memperkenalkan diri, bukan?

Nah, sama halnya seperti alur cerpen. Pengenalan adalah tahapan utama dalam alur cerpen agar pembaca mengetahui cerita apa yang ingin kamu sampaikan, siapa saja tokoh yang terlibat beserta perwatakannya, latar tempat, waktu, suasana dalam cerita dan lain sebagainya.

2. Kemunculan konflik

Setelah mengenalkan tokoh, karakter, hingga latar cerpen, tahap berikutnya adalah memunculkan konflik. Pada tahap ini, konflik bisa muncul baik berupa konflik internal maupun konflik eksternal.

Konflik internal berarti konflik yang terjadi pada tokoh dengan dirinya sendiri. Biasanya berupa pergolakan batin maupun gejolak perasaan dan pikiran tokoh dalam menyikapi sesuatu yang terjadi di dalam cerita. Misalnya, perasaan bimbang yang harus dihadapi oleh tokoh saat harus menentukan tujuan hidupnya.

Sementara itu, konflik eksternal berkaitan dengan faktor dari luar diri tokoh dalam cerita. Misalnya, berupa permasalahan atau pertentangan seorang tokoh dengan tokoh yang lainnya di dalam cerita maupun lingkungan sekitar.

3. Konflik meningkat (komplikasi)

Pada tahapan alur cerpen yang ketiga ini, konflik akan mengalami peningkatan dengan semakin banyaknya insiden yang terjadi. Selain itu, pada tahap ini juga muncul konflik pendukung untuk menguatkan konflik utama dan alur cerita.

4. Konflik memuncak (klimaks)

Tahapan alur cerpen berikutnya adalah saat konflik memuncak atau disebut sebagai klimaks. Pada fase ini, terjadi puncak dari ketegangan konflik sejak awal cerita.

Sebagai contoh, seorang tokoh harus berani mengambil keputusan atau pilihan besar dalam hidupnya. Tahap klimaks ini sering kali mampu menjadi titik balik kehidupan seorang tokoh menjadi lebih baik.

5. Pemecahan konflik (resolusi)

Pada tahap resolusi, konflik atau ketegangan mulai mereda dan menemukan penyelesaiannya. Teka-teki dan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di dalam cerita pun akan terungkap pada tahap ini.

Selain itu, tahap resolusi juga bisa menggambarkan kondisi tokoh utama yang mulai menerima dan mengatasi konsekuensi dari klimaks. Dengan kata lain, tokoh akhirnya menemukan solusi setelah melalui pergulatan pikiran dan hati yang panjang.

Misalnya, tokoh akhirnya berhasil memantapkan hati untuk menentukan jalan hidupnya setelah belajar dari pengalaman hidup orang lain, meminta pendapat orang-orang terdekat, maupun merenungi diri sendiri perihal tujuan hidupnya.

6. Akhir

Pada tahapan alur cerpen bagian akhir ini, semua konflik telah terpecahkan sehingga cerita pun selesai atau tamat. Cerita bisa diakhiri dengan sad ending, happy ending, maupun open ending. Akhir cerita tersebut tergantung jenis cerpen dan pesan yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca.

Jenis-Jenis Alur Cerita

Simak 6 Tahapan Alur Cerpen yang Perlu Kamu Pahami

Selain memahami tahapan alur cerpen, jenis-jenis alur cerita juga tentunya perlu kamu pahami dalam membuat cerpen agar alur cerita yang kamu buat mampu mengembangkan cerita dengan baik. Nah, berikut ini jenis-jenis alur cerita:

1. Alur maju

Alur maju disebut juga sebagai alur progresif, yang mana puncak cerita akan terjadi di bagian akhir cerita. Dengan kata lain, penyusunan jalan cerita dilakukan dari awal hingga akhir cerita secara teratur.

Sebagai contoh, perjalanan hidup seorang tokoh mulai dari masa kanak-kanak hingga menjadi seorang manusia dewasa dengan segala problematikanya. Kemudian, Ia bisa sukses setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan. Lalu, pada akhirnya Ia menua dan meninggal dunia.

2. Alur mundur

Alur mundur disebut pula dengan istilah regresif yang memiliki makna berkebalikan dengan progresif. Artinya, alur mundur menceritakan masa lalu tokoh yang ada di dalam cerita.

Pada alur cerita mundur, konflik akan disampaikan di bagian awal cerita. Setelah itu, cerita akan mengarah ke belakang atau masa lalu tokoh di dalam cerita, hingga akhirnya menuju ke masa kini.

Misalnya, seseorang yang sudah sukses menjadi direktur di sebuah perusahaan. Kemudian, ia melakukan kilas balik atau menceritakan kembali perjuangan karirnya dari nol sampai pada akhirnya berhasil menjadi seorang direktur seperti saat ini.

3. Alur maju mundur (campuran)

Pada alur maju mundur atau campuran, bagian awal cerita dimulai dengan titik puncak (klimaks) cerita. Setelah itu, cerita berlanjut ke masa lalu, hingga menuju saat ini atau bagian paling akhir.

Sederhananya, pada alur maju mundur cerita akan dimulai dari bagian tengah (klimaks) terlebih dahulu, setelah itu menuju ke bagian awal (masa lalu) dan barulah akhir cerita (masa kini).

Selama cerita masih berlangsung dan saat cerita kembali ke bagian awal, karakter tokoh akan mengenalkan karakter tokoh lainnya dalam cerita.

4. Alur klimaks

Alur klimaks merupakan alur cerita yang susunannya berbentuk menanjak. Dalam artian, penyusunan cerita dimulai dari peristiwa yang biasa saja, lalu semakin meningkat menuju peristiwa penting dan lebih menegangkan di akhir.

5. Alur anti klimaks

Alur anti klimaks merupakan kebalikan dari alur klimaks. Susunan cerita dalam alur anti klimaks ini berbentuk menurun. Dengan kata lain, cerita dimulai dari peristiwa yang penting dan menegangkan terlebih dahulu. Barulah setelah itu cerita akan semakin berkurang ketegangannya dan berakhir pada peristiwa yang biasa saja.

6. Alur flashback (sorot balik)

Pernahkah kamu berpikir bahwa alur mundur sama dengan alur flashback? Jika iya, maka perlu kamu ketahui bahwa ternyata alur mundur dan alur flashback itu sebenarnya berbeda, lho.

Pada alur flashback, penulis akan mengajak pembaca untuk mengetahui bagian akhir ceritanya terlebih dahulu, baru kemudian menuju ke awal cerita.

Jadi, pada alur flashback ini penulis memulai cerita dari adegan puncak (klimaks) terlebih dahulu. Setelah itu, cerita akan mengarah kembali ke bagian awal cerita, hingga pada akhirnya menuju akhir cerita kembali.

Secara singkatnya, tahapannya dalam alur flashback ini meliputi bagian klimaks – anti klimaks – bagian akhir – perumitan – bagian awal.

7. Alur cerita kronologis

Terakhir terdapat alur cerita kronologis. Sesuai namanya, jalan cerita pada alur cerita kronologis disusun sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Dengan begitu, dalam alur cerita ini biasanya ada perhitungan detik, menit, jam hingga hari sebagai penunjuk waktu tertentu.

Nah, itulah tahapan alur cerpen dan jenis-jenis alur cerita yang perlu kamu pahami dalam membuat cerpen. Dengan memahami seputar alur cerpen ini, semoga bisa membantumu dalam membuat alur cerita yang bisa menjadi penggerak cerpenmu dengan baik!