Salah satu poin penting yang perlu kamu perhatikan dalam menulis cerpen adalah bagian akhir atau ending ceritanya. Agar cerpen kamu berakhir mengesankan, cobalah serangkaian tips membuat ending cerpen yang akan kami bagikan pada artikel kali ini.
Ending cerpen yang baik tidak harus selalu berakhir bahagia. Akan tetapi, ending cerpen yang baik mampu memberikan pemahaman secara utuh kepada pembaca atas pesan yang hendak kamu sampaikan dalam cerpen.
9 Tips Membuat Ending Cerpen yang Mengesankan
Sebagai penulis, kamu tentu bebas menentukan akan seperti apa ending cerpenmu nantinya, selama tidak membuat plot cerpen menjadi terasa aneh atau tidak natural. Dengan begitu, pembaca masih bisa merasakan kenikmatan saat membacanya.
Lalu, apa saja tips membuat ending cerpen yang mengesankan dan mampu meninggalkan dampak yang kuat bagi pembaca? Langsung saja, artikel kali ini akan menyajikan informasinya untuk kamu. Yuk, simak sampai akhir!
Apa Itu Cerpen?
Cerpen atau cerita pendek merupakan jenis karya sastra fiksi yang ditulis dengan singkat, padat dan jelas. Umumnya, cerpen tidak berisi lebih dari 10000 kata sehingga bisa selesai dibaca sekali duduk. Selain itu, konflik yang terjadi dalam cerpen juga tidak sekompleks konflik di dalam novel.
9 Tips Membuat Ending Cerpen
Nah, kalau saat ini kamu sedang bingung menentukan bagaimana ending cerpen yang bisa mengesankan pembaca, yuk coba terapkan sembilan tips berikut ini:
1. Hindari klise
Pertama, hindarilah klise dalam membuat ending cerpen. Cobalah beranikan diri untuk mengakhiri cerita dengan sesuatu yang unik atau anti-mainstream dan tidak mudah ditebak tetapi tetap memperhatikan tema cerpen.
Sebab, membuat ending yang mudah ditebak bisa membuat pembaca merasa bosan dan kecewa. Dengan demikian, pembaca akan mudah melupakan cerpen yang kamu tulis karena tidak ditutup dengan ending yang berkesan dan memuaskan.
2. Perhatikan konsistensi ending cerpen dengan jenis cerpen
Berikutnya, pastikan ending cerpen konsisten atau tidak ke luar dari jenis cerpen yang kamu tulis. Sebab, hal tersebut bisa menimbulkan kesan aneh dan tidak logis bagi para pembaca.
Misalnya saja ketika kamu menulis jenis cerpen komedi. Maka, akhirilah cerita dengan sesuatu yang lucu atau mengandung humor. Lain halnya ketika kamu menulis jenis cerpen romansa. Kamu bisa mengakhiri ceritanya dengan happy ending maupun sad ending.
3. Memenuhi prinsip kausalitas
Agar pembaca bisa menerima sebuah cerita dengan baik, sebab akibat dari awal dan akhir adegan dalam setiap cerita perlu menjadi perhatian. Artinya, akhir yang terjadi dalam cerpen bisa mencerminkan apa yang dilakukan oleh tokoh dalam cerita.
4. Kaitkan ending dengan konflik dalam cerpen
Tips selanjutnya, pastikan kamu membuat ending cerpen yang menyesuaikan dengan konflik. Dengan kata lain, hindarilah membuat ending yang melenceng dari konflik agar terkesan realistis.
5. Akhiri dengan sentuhan emosi yang kuat
Ending yang mengesankan seringkali yang mampu menyentuh sisi emosional pembaca. Untuk itu, kamu bisa menulis akhir cerita yang membuat pembaca merasa sedih, terharu atau bahagia secara mendalam.
Misalnya, ending cerita yang menggambarkan tokoh utama akhirnya bisa berdamai dengan masa lalu atau menyadari hal penting dalam hidupnya. Ending tersebut bisa membuat pembaca merasakan emosi yang sama dengan tokoh utama di dalam cerita.
7. Banyak membaca cerpen
Membaca banyak cerpen bisa menjadi referensi atau memberikan gambaran yang lebih jelas untuk membuat ending cerpen yang mengesankan. Kamu bisa mengamati berbagai cara yang digunakan penulis lain untuk mengakhiri cerita mereka dengan baik.
8. Terus berlatih
Terus berlatih tentu akan membuat kemampuan kamu dalam membuat ending cerita semakin terasah. Dengan begitu, kamu bisa membuat ending cerpen yang kuat dan mengesankan sehingga mampu membekas di hati para pembaca.
9. Meminta masukan
Terakhir, agar cerpenmu berakhir mengesankan, tips membuat ending cerpen yang tak kalah pentingnya adalah meminta masukan. Meminta masukan dari orang lain merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas tulisanmu.
Kamu bisa meminta pendapat dari penulis lain atau orang-orang yang suka membaca cerpen untuk mengetahui apakah ending cerita yang kamu buat sudah mengesankan bagi mereka atau kah belum. Jika belum, catat hal-hal apa saja sekiranya perlu diperbaiki. Kemudian, take action untuk segera memperbaiki ending ceritamu.
Jenis-Jenis Ending Cerita
Setelah memahami tips membuat ending cerpen yang kuat dan mengesankan pembaca, ada baiknya kamu juga memahami jenis-jenis ending cerita. Dengan begitu, kamu bisa mengakhiri cerpen kamu dengan ending yang tepat. Nah, berikut jenis-jenis ending cerita:
1. Happy ending
Happy ending merupakan jenis ending cerita yang biasanya disukai oleh pembaca, khususnya jika cerita tersebut mengangkat kisah percintaan. Sesuai dengan namanya, ending cerita ini akan diakhiri dengan kebahagiaan tokoh utamanya setelah melalui berbagai penderitaan.
Sementara itu, tokoh jahat atau antagonis akan memperoleh karma atas perbuatan jahat yang dia lakukan. Dengan begitu, pembaca akan merasakan kesan mendalam dan kepuasan ketika membaca cerpenmu.
2. Sad ending
Kebalikan dari happy ending, sad ending berarti cerita diakhiri dengan hal-hal yang menyedihkan atau tidak menyenangkan. Meskipun sad ending ini tidak menyenangkan, masih cukup banyak penulis yang menggunakannya dan membuat pembaca ikut merasakan kesedihan di dalam cerita.
3. Surprise ending
Surprise ending berarti ending cerita yang mengejutkan. Artinya, jenis ending ini akan membuat pembaca terkejut karena tidak pernah terpikirkan sebelumnya di benak pembaca.
Hal ini dikarenakan penulis yang berusaha menggiring pembaca untuk menuju ending tertentu. Namun pada akhirnya, ending yang terjadi justru berbeda jauh atau bahkan berbanding terbalik dengan apa yang dibayangkan oleh para pembaca. Dengan kata lain, ending ini disebut plot twist.
4. Question ending
Question sendiri berarti pertanyaan. Sesuai dengan artinya tersebut, jenis ending cerita ini mampu menimbulkan pertanyaan dan mengundang rasa penasaran pembaca.
Biasanya, question ending lebih banyak diterapkan untuk strategi marketing. Seperti halnya pada buku-buku thriller, berseri, maupun yang terdapat episode selanjutnya.
Dengan akhir yang menimbulkan rasa penasaran tersebut, pembaca tentu akan semakin tertarik untuk menantikan buku lanjutannya. Jenis ending ini juga tidak hanya berlaku pada cerpen saja, tetapi juga bisa sinetron maupun film.
5. Dialogue ending
Dialogue ending berarti ending cerita diakhiri dengan dialog antara tokoh utama dengan tokoh lainnya di dalam cerpen. Dalam artian, penulis sengaja mengemas kesimpulan melalui tokoh utama dalam cerpen.
Dengan demikian, dialog yang diucapkan oleh tokoh tersebut merupakan bentuk penegasan dari akhir cerita dan mengandung pesan moral.
6. Reflection ending
Sebuah cerpen dikatakan menggunakan reflection ending jika di dalam ending tersebut menceritakan pencapaian tokoh utamanya secara menyeluruh. Jenis ending ini diceritakan dengan detail dan transparan sehingga tidak lagi membuat pembaca merasa penasaran ketika ceritanya tamat.
7. Open ending
Apakah kamu pernah merasakan emosi yang menggebu-gebu atau geregetan setelah membaca ending sebuah cerita? Jika iya, maka besar kemungkinannya cerita tersebut menggunakan open ending.
Hal tersebut dikarenakan open ending sengaja dibuat oleh penulis dengan banyak hal yang masih mengganjal sehingga memicu emosi pembaca.
Open ending atau akhir cerita yang terbuka ini juga familiar dengan sebutan ending yang menggantung. Dalam artian, penulis memberikan kesempatan kepada pembaca supaya bisa mengartikan sendiri maksud atau makna ending tersebut.
Penulis yang pandai mengemas ending cerita dengan open ending ini, bisa berhasil membuat para pembaca merasa terpikirkan terus menerus dan kesal bahkan sampai berhari-hari, lho.
8. Close ending
Jenis ending cerita selanjutnya ialah close ending. Kebalikan dari open ending, close ending berarti ending cerita diserahkan sepenuhnya kepada penulis. Penulis bebas menentukan akhir cerita sesuai dengan keinginannya.
Dengan demikian, close ending ini bersifat objektif dari sisi penulis, sehingga mau tidak mau pembaca harus menerima ending cerita yang dibuat oleh penulis.
Lain halnya dengan open ending yang bersifat subjektif, pembaca bisa menafsirkan ending ceritanya dengan bebas sesuai keinginan masing-masing. Hal ini tentu bisa menciptakan ending cerita yang berbeda-beda dari satu pembaca dengan pembaca lainnya.
9. Circular ending
Circular ending merupakan ending yang menggunakan pengulangan alur cerita. Jadi, pembaca akan diajak oleh penulis untuk mengetahui ending ceritanya terlebih dahulu sebelum diajak mencari tahu dan mengikuti ulang perjalanan hidup seorang tokoh mulai dari pengenalan, konflik, klimaks, hingga mencapai solusi.
Nah, itulah tips membuat ending cerpen yang mengesankan di hati para pembaca beserta jenis-jenis ending cerita yang perlu kamu pahami. Semoga bermanfaat dan menambah wawasanmu, ya!