Apa Itu Responden Penelitian? Ini Dia Pengertian, Jenis, dan Contoh

Apa Itu Responden Penelitian? Ini Dia Pengertian, Jenis, dan Contoh

Responden penelitian merupakan salah satu hal penting yang perlu kamu tentukan sebelum melakukan penelitian. Pasalnya, melalui respondenlah kamu bisa menggali informasi mengenai topik atau permasalahan penelitian yang kamu angkat.

Namun, sudahkah kamu tahu apa itu responden penelitian? Apakah dalam melakukan penelitian wajib ada responden? Jawabannya adalah iya. Jika tanpa responden, maka mustahil kamu bisa mendapatkan hasil penelitian yang akurat.

Apa Itu Responden Penelitian? Ini Dia Pengertian, Jenis, dan Contoh

Nah, sebenarnya apa itu responden penelitian? Pada artikel kali ini kami akan membahas pengertian, jenis, hingga contoh responden penelitian. Simak hingga akhir agar tidak ada informasi penting yang kamu lewatkan, ya!

Apa Itu Responden Penelitian?

Secara umum, responden penelitian adalah orang-orang yang dimintai oleh peneliti untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan terkait dengan topik penelitian yang ia ajukan di dalam kuesioner.

Kuesioner penelitian dapat berbentuk tertulis secara fisik (kertas), lisan, hingga secara digital atau online dan dibagikan kepada responden penelitian yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Pengertian Responden Penelitian Menurut Para Ahli

Para ahli juga memberikan pandangannya masing-masing mengenai apa itu responden penelitian. Berikut ini beberapa ahli yang menyatakan pendapatnya:

1. Arikunto

Menurut Arikunto (2006) pengertian responden ialah subjek atau orang yang dimintai jawaban terkait persepsi atau fakta mengenai topik penelitian tertentu.

2. Amirin

Amirin juga menyatakan pendapatnya mengenai pengertian responden. Menurutnya, responden adalah subjek penelitian yang berperan sebagai sumber melalui jawabannya sesuai daftar pertanyaan pada kuesioner yang ditentukan oleh peneliti.

3. Kerlinger

Menurut Kerlinger, responden penelitian adalah subjek penelitian yang memiliki peranan memberikan respons atas pertanyaan yang peneliti berikan.

4. Suharsimi Arikunto

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa responden adalah seseorang yang mampu menjawab pertanyaan dari peneliti, baik dalam bentuk tertulis, kuesioner, maupun lisan.

Jenis Kategori Sampling atau Responden

Terdapat dua jenis kategori pengambilan sampel atau responden yang umumnya digunakan oleh para peneliti, antara lain:

Probability sampling

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama atau sebesar 50 banding 50 untuk dipilih atau tidak dipilih sebagai responden penelitian.

Teknik pengambilan sampel ini memungkinkanmu mendapatkan responden yang sangat representatif. Meski demikian, kamu juga mungkin akan mengalami kesulitan dalam menerapkannya jika jumlah populasi terlalu besar.

Pengambilan sampel dengan probability sampling dibagi kembali menjadi beberapa teknik. Yakni teknik simple random sampling, cluster sampling, stratified random, hingga systematic sampling. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

1. Simple random sampling

Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak melalui pengundian atau pendekatan bilangan acak. Teknik pengambilan sampel ini memiliki kelebihan bisa mengurangi bias atau kecenderungan berpihak pada anggota populasi tertentu dan mengetahui adanya kesalahan baku dalam penelitian.

Meski demikian, teknik simple random sampling juga memiliki kekurangan. Yakni, jaminan yang rendah bahwa sampel yang dipilih representatif atau bisa mewakili seluruh populasi.

2. Systematic random sampling

Systematic random sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana sampel awal ditetapkan secara acak, lalu sampel selanjutnya ditetapkan secara sistematis berdasarkan pola tertentu. Misalnya, orang yang mendapatkan nomor undian dengan kelipatan bilangan tertentu dijadikan sebagai sampel penelitian.

Teknik pengambilan sampel dengan systematic random sampling ini juga memiliki kelebihannya tersendiri. Yakni, lebih cepat dan mudah dilaksanakan karena tanpa perlu kerangka sampel.

3. Stratified random sampling

Stratified random sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan mengelompokkan anggota populasi ke dalam kelompok-kelompok dengan tingkatan tertentu.

Misalnya, penelitian mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemilihan umum. Dalam penelitian tersebut, responden dikelompokkan berdasarkan usia dari yang paling rendah hingga paling tinggi.

4. Clustered random sampling

Clustered random sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan wilayah kelompok populasi tertentu. Artinya, responden penelitian akan dipilih sesuai dengan daerah tempat tinggal atau domisili anggota populasi.

Non probability sampling

Selain probability samping, dikenal pula teknik pengambilan sampel non probability sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel sesuai dengan subjektivitas peneliti atau keahlian yang dimiliki peneliti.

Teknik pengambilan sampel non probability sampling terbagi menjadi empat macam, antara lain:

1. Purposive sampling

Purposive sampling adalah pengambilan sampel sesuai pertimbangan dari peneliti terkait dengan sampel mana yang paling cocok, bermanfaat, dan bisa mewakili keseluruhan populasi (representatif).

2. Snowball sampling

Snowball sampling atau dikenal pula teknik pengambilan sampel bola salju adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan sampel sebelumnya.

Dengan kata lain, peneliti akan meminta informasi dari sampel pertama untuk bisa mendapatkan sampel kedua. Kemudian, sampel kedua akan diwawancarai untuk mendapatkan sampel ketiga dan begitu seterusnya sampai kebutuhan sampel penelitian terpenuhi.

3. Quota sampling

Quota sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara peneliti menetapkan jumlah sampel yang diperlukan terlebih dahulu.

Misalnya, peneliti hendak melakukan penelitian mengenai kepuasan pelayanan di sebuah bank. Penelitian akan dilakukan selama satu minggu dengan menetapkan jumlah responden sebanyak 70 orang.

Ini artinya, jumlah sampel penelitian yang perlu dicari oleh peneliti per hari minimal ialah 10 orang agar selama satu minggu penelitian bisa mendapatkan 70 responden.

4. Accidental sampling

Accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara tiba-tiba atau tanpa disengaja. Peneliti akan menjadikan orang-orang yang kebetulan ditemuinya sebagai sampel penelitian.

Sebagai contoh, peneliti ingin melakukan penelitian terhadap pelanggan produk fashion di Toko A. Maka, peneliti cukup menunggu di depan Toko A untuk menemui setiap pelanggan yang datang dan melakukan transaksi di toko tersebut pada saat itu. Kemudian, peneliti bisa menjadikan mereka sebagai sampel penelitian.

Karakteristik Responden

Apa Itu Responden Penelitian? Ini Dia Pengertian, Jenis, dan Contoh

Dalam melakukan penelitian, pemilihan responden tentunya memiliki karakteristiknya tersendiri sesuai dengan yang peneliti tentukan. Tujuannya ialah agar hasil penelitian nantinya akurat dan mampu merepresentasikan keseluruhan populasi. Berikut ini beberapa karakteristik responden yang umumnya ditetapkan:

  • Karakteristik responden berdasarkan usia
  • Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
  • Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
  • Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan
  • Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal atau domisili

Jumlah Responden Penelitian

Penentuan jumlah responden penelitian bisa tergantung dari metode penelitian yang digunakan. Jika kamu menggunakan metode penelitian kualitatif, maka tidak dianjurkan mengambil banyak responden penelitian.

Sebab, banyaknya responden dalam penelitian kualitatif tidak menjamin validitas, akurasi, dan keberhasilan penelitian kualitatif yang lebih tinggi (Poerwandari, 2011). Untuk itulah, disarankan menggunakan jumlah responden yang sedikit jika kamu menjalankan penelitian kualitatif.

Sementara itu menurut Roscoe (1975), terdapat acuan umum dalam menentukan jumlah responden penelitian, yaitu:

  • Jika ukuran sampel berjumlah lebih dari 30 dan kurang dari 500, maka sudah sepatutnya digunakan dalam penelitian.
  • Jika responden terbagi menjadi beberapa kelompok, misalnya laki-laki/perempuan, junior/senior, maka setiap kelompok atau kategori terdiri dari minimal 30 responden.
  • Jika menggunakan penelitian yang bersifat eksperimental sederhana dengan kelompok kontrol, maka responden yang digunakan bisa lebih sedikit, yakni 10 sampai 20 responden saja.
  • Untuk penelitian yang menggunakan multivariate, maka sebaiknya jumlah responden 10 kali lebih besar dari jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.

Contoh Responden Penelitian

Mengetahui apa itu responden penelitian saja tentunya tidak cukup untuk memberikanmu pemahaman yang mendalam mengenai responden penelitian. Untuk itu, berikut ini kami berikan juga contoh responden penelitian:

Responden dalam Penelitian Tentang Kepuasan Pelanggan

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah kinerja pegawai memengaruhi kepuasan konsumen produk A. Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat peneliti tentukan populasinya ialah semua pembeli produk A.

Karena pembeli produk A sangat banyak, maka peneliti mengambil batasan dengan menentukan sampel penelitian sebanyak 60 responden saja. Maka dari itu, peneliti harus menentukan responden yang memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Laki-laki atau perempuan
  • Berusia di atas 20 tahun
  • Membeli produk A dalam waktu satu bulan terakhir

Responden dalam Penelitian Tentang Intensitas Bermain Gadget terhadap Prestasi Akademik Siswa di SMA Negeri 1

Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa populasi penelitian ialah seluruh siswa SMA Negeri 1. Untuk mengambil sampel penelitian, diperlukan kriteria responden sebagai berikut:

  • Laki-laki atau perempuan
  • Aktif menggunakan gadget
  • Siswa aktif SMA Negeri 1

Responden dalam Penelitian Tentang Pengaruh Intensitas Penggunaan Gadget Terhadap Kesehatan Mata Siswa di SD Negeri 3

Dalam penelitian tersebut, bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara intensitas penggunaan gadget terhadap kesehatan mata siswa di SD Negeri 3. Untuk itulah, populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa di SD Negeri 3.

Namun karena jumlahnya terlalu banyak, maka dibatasi jumlah responden penelitian yang memenuhi kriteria di bawah ini:

  • Siswa aktif di SD Negeri 3
  • Aktif menggunakan gadget
  • Laki-laki atau perempuan

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai apa itu responden penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis karakteristik responden, jumlah responden, hingga contoh responden penelitian.

Menentukan responden atau sampel penelitian ini merupakan langkah krusial untuk mencapai keberhasilan penelitian, yang mana agar hasil penelitian tersebut mampu merepresentasikan seluruh populasi.

Tidak hanya itu, ketepatan dalam menentukan jumlah responden penelitian juga dapat memengaruhi akurasi dan validasi hasil penelitian nantinya. Untuk itulah, penting agar kamu mengetahui hal-hal di atas agar tujuan penelitianmu bisa tercapai. Semoga artikel ini bermanfaat!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn