3 Fungsi Parafrase dan Tips untuk Mempermudah Melakukan Parafrase

3 Fungsi Parafrase dan Tips untuk Mempermudah Melakukan Parafrase

Fungsi parafrase, menjadi salah satu pembahasan penting yang perlu kita lakukan. Terutama untuk kamu yang sedang menulis karya tulis non-fiksi. Seperti menulis makalah, karya tulis ilmiah, skripsi, sampai disertasi.

Di mana dalam proses kepenulisan karya non-fiksi tersebut membutuhkan banyak referensi atau rujukan dari berbagai sumber. Sumber yang akurat dapat membuat karya tulis kamu lebih kredibel.

3 Fungsi Parafrase dan Tips untuk Mempermudah Melakukan Parafrase

Nah, dalam mengambil referensi tersebut, proses menulisnya memerlukan parafrase. Untuk lebih lengkapnya mengenai fungsi parafrase dalam kepenulisan karya non-fiksi silakan menyimak uraian di bawah ini.

Fungsi Parafrase dalam Kepenulisan

Berikut adalah tiga fungsi parafrase dalam proses kepenulisan:

1. Membuat gagasan menjadi mudah dipahami

Suatu gagasan yang bersumber dari sumber lain baik dari jurnal, artikel, ataupun YouTube menjadi mudah dipahami dengan melakukan parafrase. Mengapa demikian? Sebab dalam proses parafrase biasanya menggunakan bahasamu sendiri.

Artinya, dari proses kamu memahami suatu informasi tersebut, kamu olah dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti. Walaupun mudah dimengerti tapi kamu juga harus pandai membuatnya tidak menyimpan dari sumber aslinya atau referensi aslinya.

2. Menghindari penggunaan kata yang tidak berguna

Fungsi parafrase yang kedua adalah agar kalimat yang kamu tulis tidak bertele-tele. Jumlah kata yang banyak, hanya akan merusak kalimat yang kamu tulis karena terlalu bertele-tele. Dengan kamu menerapkan parafrase penggunaan kata akan bisa berkurang, dan informasi bisa langsung to the points atau tidak berputar-putar.

3. Menurunkan skor plagiarisme

Dalam penulisan non-fiksi terutama karya tulis ilmiah, skripsi, atau tesis skor plagiasi menjadi sebuah penilaian. Bahkan jika kamu hendak mengikuti sidang skripsi, skor plagiasi skripsimu harus rendah di bawah tujuh persen.

Sebab bila terlalu tinggi bisa dikatakan kamu telah melakukan aktivitas menjiplak karya orang lain, melanggar hak cipta, dan bisa dikategorikan sebagai pencuri. Nah, proses parafrase ini akan membantu kamu menghindari hal tersebut.

Sebagai catatan, walaupun kamu melakukan parafrase terhadap informasi dari sumber lain, kamu wajib mencantumkan sumber atau referensi tersebut. Hal ini bisa dikatakan sebagai bentuk penghargaan terhadap pemilik referensi di daftar pustaka.

Tips agar Mudah Melakukan Parafrase

Dari ketiga fungsi parafrase di atas, dapat kamu lihat bahwa kemampuan kamu dalam mengolah kata sangat diperlukan, bukan? Untuk bisa pandai mengolah kata dan informasi kamu harus bisa memperluas pengetahuan umum.

Kamu juga perlu memperkaya padanan atau sinonim kata. Pengetahuan umum yang luas akan sangat berfungsi dalam proses menyerap isi dari tulisan.

Sementara itu kemampuan dalam memahami sinonim kata akan memudahkan kamu untuk mengolah kata dari sumber referensi menjadi bahasamu sendiri. Salah satu referensi untuk mengetahui sinonim kata dan memperluas kosa kata kamu dapat menggunakan Tesaurus Bahasa Indonesia.

Jadi, seorang penulis juga harus memperkaya padanan kata serta memperluas pengetahuan umum agar dapat mengembangkan isi dari tulisan dengan parafrase. Apabila kamu memiliki kendala waktu untuk melakukan parafrase, kamu bisa menggunakan jasa parafrase.

Salah satu rekomendasi jasa parafrase yang bisa kamu gunakan adalah jasa parafrase turnitin dari Detak Pustaka. Jasa ini menggunakan turnitin sebagai sumber penilaian skor plagiasinya.

Jasa ini juga dikerjakan secara manual oleh pakar yang profesional. Untuk lebih lengkapnya terkait jasa parafrase turnitin ini, bisa kamu cek pada tautan berikut ini.

Tinggalkan Komentar