Tips membangun konflik internal novel adalah hal penting yang perlu diperhatikan penulis. Hal ini bukan berarti menyatakan bahwa konflik ekternal tidak penting, ya!
Kedua konflik ini penting, hanya saja konflik internal yang baik akan bisa menggerakkan hati pembaca. Karena umumnya konflik internal itu menjadi sebuah alasan mengapa segala peristiwa berubah menjadi cerita.
Apa Saja Tips Membangun Konflik Internal Novel yang Menarik? Ini Dia 4 Caranya
Pada artikel kali ini kami akan membahas tips membangun konflik internal novel. Berikut adalah uraiannya, selamat menyimak dan semoga bisa bermanfaat!
1. Ketahuilah Keinginan dari Tokoh Protagonismu
Untuk membangun konflik internal novel yang pertama adalah dengan memberi pertanyaan ini: bagaimana protagonis tidak puas dengan hidupnya yang sekarang? Umumnya ini adalah kondisi atau situasi di mana protagonis merasa tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Namun dia bingung harus melakukan apa.
Perasaan bingung ini disebabkan karena belum menemukan alasan yang cukup kuat untuk melakukan tindakan. Dengan mengajukan pertanyaan ini dan menjawabnya, kamu bisa menciptakan atau mengungkapkan keinginan apa yang ingin dicapai oleh tokoh protagonis novelmu.
2. Tentukan Apa Kebahagiaan Sejati Tokoh Protagonismu
Kebahagiaan sejati atau dalam penulisan novel disebut dengan tujuan internal. Tujuan internal ini akan membentuk Cerita B. Cerita B terkait sangat rumit, terkait dengan apa yang sebenarnya harus dipelajari oleh si tokoh novel untuk mencapai suatu hal.
Pada umumnya tujuan internal ini harus sudah diketahui oleh penulis sejak awal proses penulisan novel. Di bagian cerita yang mana kamu akan menunjukkannya nanti, itu terserah kamu.
Intinya penempatannya harus di momen yang tepat boleh di awal, tengah, atau bahkan di ending cerita. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tujuan internal, dapat kamu baca di sini.
3. Ciptakan Rasa Takut
Rasa takut ini yang akan mempengaruhi protagonis dalam bertindak. Apakah mereka akan tetap diam di tempat karena rasa takutnya tersebut. Atau dia jadi berani melawan rasa takutnya tersebut.
Rasa takut ini penting, sebab tanpa adanya rasa takut perjalanan tokohmu akan mulus-mulus saja. Jalan yang mulus ini akan membuat pembaca novel yang kamu tulis bosan.
Kamu juga harus menciptakan jawaban yang logis, mengapa rasa takut ini begitu mengganggu mereka. Dengan demikian akan membantu pembaca masuk ke dalam pikiran tokoh dan membuat mereka merasakan apa yang dirasakan tokoh tersebut. Dengan kamu berhasil memikat pembaca, pada saat inilah pencarian konflik internalmu terselesaikan.
4. Solusi akan Rasa Takut Tersebut
Solusi ini penting, sebab bila tidak ada solusi protagonis hanya akan berlarut-larut dalam kesedihan. Plot cerita tidak bergerak dong kalau seperti itu?
Walaupun solusi tersebut masih abstrak di awal dan akan berkembang dan terlihat jelas di akhir, tapi menyusunnya dengan baik perlu untuk kamu lakukan. Intinya adalah protagonismu menginginkan sesuatu walaupun ada rasa takut dan dia tetap berjalan (dengan sebuah rencana). Pada akhirnya dia harus keluar dari zona nyamannya agar tercipta sebuah cerita.
Perlu kamu catat, tanpa adanya konflik internal, pembaca hanya melihat atau membaca bagaimana tokoh tersebut menghadapi rintangan. Bagaimana tokoh tersebut bertahan terhadap ujian yang ada hingga nanti mencapai ending. Bukankah itu membosankan dan kurang memikat hati pembaca?
Namun pastikan kedua konflik tersebut tetap berkesinambungan dan perhatian juga logika dalam sebuah cerita. Tanpa logika yang masuk akal pembaca akan sulit menikmati cerita novelmu.