Sama halnya dalam lomba menulis puisi di mana ada kriteria penilaian tertentu, lomba menulis cerpen pun demikian. Kamu bisa melihat kriteria penilaian menulis puisi secara umum di sini, dan oleh Hasan Aspahani di sini.
4 Kriteria Penilaian Menulis Cerpen di Lomba Menulis Secara Umum
Menulis cerpen untuk lomba tidak sekedar menghasilkan tulisan yang bagus, tapi juga harus mengikuti syarat dan ketentuan dari penyelenggara, dan tentunya ada penilaian tertentu. Berikut adalah empat kriteria penilaian menulis cerpen di lomba menulis yang bisa kamu jadikan referensi ketika menulis.
Kriteria penilaian pertama: kelengkapan aspek formal cerpen
Aspek formal ini meliputi judul, nama pengarang, dialog, narasi. Berikut penjelasan singkatnya:
Judul
Pastikan kamu menuliskan judul untuk cerpen yang kamu tulis. Sebaiknya kamu membuat judul yang menarik dan relevan dengan tema yang diangkat oleh penyelenggara lomba. Ketika judul yang kamu buat menarik akan memperbesar peluang naskahmu untuk dibaca oleh juri.
Nama pengarang
Pastikan juga namamu sebagai pengarang sudah ada di naskah yang kamu kirim juga, ya! Nama pengarang perlu dicantumkan karena hal ini berhubungan dengan hak cipta atau hak paten dari karya yang dihasilkan agar orang lain tidak mengakui hasil karya tersebut.
Begitu pun dengan kamu sebagai penulisnya berarti telah berani bertanggung jawab bahwa karya yang kamu tulis tidak plagiat karya orang lain.
Dialog
Dialog pada cerpen yang kamu tulis berfungsi agar tulisanmu tidak membosankan sekaligus sebagai media untuk memunculkan watak tokoh dan konflik di dalam cerpen.
Narasi
Narasi inilah yang akan membuat alur cerita. Rangkaian peristiwa yang membentuk jalinan, membentuk cerpen yang utuh.
Kriteria penilaian kedua: kelengkapan unsur intrinsik cerpen
Kriteria penilaian menulis cerpen yang kedua ini mengenai kelengkapan unsur intrinsik. Unsur intrinsik tersebut terdiri dari, fakta cerita, sarana cerita, dan pengembangan tema yang relevan dengan judul.
Fakta cerita
Pastikan cerpen yang kamu tulis terdapat fakta cerita. Fakta cerita dalam suatu cerpen dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Alur
Alur merupakan jalan cerita yang dimunculkan oleh penulis cerpen. Lebih lanjut mengenai alur pada cerpen kamu bisa membacanya di sini.
Tokoh
Tokoh merupakan individu yang terdapat pada cerpen yang kamu tulis dan menjadi sosok yang membuat cerita berjalan atau yang menjalankan cerita. Lebih lanjut penjelasan mengenai tokoh atau penokohan dan bagaimana cara menentukannya kamu bisa membacanya di sini.
Latar/setting
Latar ini terkait dengan tempat, waktu dan situasi yang dimunculkan di dalam sebuah cerpen.
Sarana cerita
Terdiri dari lima bagian, yaitu:
- sudut pandang yang kamu gunakan dalam menulis sebuah cerpen. Materi untuk kamu agar lebih memahami tentang sudut pandang, dapat kamu baca di sini.
- penceritaan yang terkait dengan gaya kamu sebagai penulis dalam bercerita.
- gaya bahasa yang kamu gunakan dalam menggambarkan gagasan-gagasan atau kejadian-kejadian yang ada dalam cerpen yang kamu tulis.
- simbolisme yang kamu gunakan dalam penceritaan cerpen
- ironi (sindiran) yang kamu gunakan dalam cerpen yang kamu tulis.
Pengembangan tema yang relevan dengan judul
Artinya ketika menulis jangan hanya berpatokan pada judul yang menarik saja. Kamu juga harus bisa mengembangkan tema yang diangkat dalam lomba menulis cerpen. Pengembangan tema tersebut harus tetap dalam batas wilayah dan relevan dengan judul cerpen kamu pilih.
Kriteria penilaian ketiga: keterpaduan unsur/struktur cerpen
Kriteria penilaian menulis cerpen yang ketiga ini mengenai kaidah plot, penahapan plot, dimensi tokoh, dan dimensi latar.
Kaidah plot sebuah cerita haruslah logis, memancing rasa ingin tahu pembaca, mengandung kejutan dan tema yang dipilih utuh dari awal hingga akhir cerita.
Sementara penahapan plot terdiri dari 3 bagian, yaitu: tahap awal sebuah cerita merupakan tahap perkenalan, tahap tengah sebuah cerita sering juga disebut tahap pertikaian, tahap akhir adalah tahap peleraian/penyelesaian yang menyajikan kejadian tertentu sebagai akibat dari klimaks.
Selanjutnya, bagian yang ketiga adalah dimensi tokoh yang merupakan gambaran, wujud, bentuk seorang tokoh di dalam cerita cerpen yang kamu tulis. Dimensi tokoh ini ada tiga macam, yaitu: fisiologis (fisik), psikologis (karakter/sifat), dan sosiologis (status sosial).
Bagian yang terakhir adalah dimensi latar. Dimensi latar merupakan gambaran mengenai latar belakang penceritaan. Dimensi latar ini terdiri dari: latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
Pastikan cerpen yang kamu tulis mengandung keterpaduan antara unsur dan struktur cerpen, ya!
Kriteria penilaian keempat: kesesuaian penggunaan bahasa cerpen
Tulisan yang kamu buat haruslah minim terjadinya kesalahan. Harus sesuai juga dengan kaidah EYD.
Apabila kamu menuliskan suatu kata dan kamu masih ragu akan maknanya, kamu bisa menggunakan KBBI online sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan tulis dan kesalahan makna.
Ragam bahasa yang kamu gunakan pun harus sesuai dengan dimensi tokoh dan dimensi latar dalam cerpen yang kamu tulis.
Nah itulah empat kriteria penilaian menulis cerpen di lomba menulis secara umum. Semoga bermanfaat, dan bisa menjadi referensi ketika kamu hendak menulis cerpen untuk lomba menulis.