Karya fiksi seperti novel maupun cerpen banyak sekali jenis genrenya. Ada yang bergenre romance, science fiction, horror, sampai historical atau sejarah.
Semua jenis genre tersebut dalam proses penulisannya diperlukan sebuah riset. Apalagi jika itu adalah genre sejarah, yang mana masa tersebut telah berlalu. Artinya tidak terjadi di hari atau masa si penulis berada.
5 Sumber Riset untuk Menulis Fiksi Sejarah Baik Cerpen maupun Novel
Oleh karena itu proses risetnya memerlukan perhatian lebih. Sehingga diperoleh data dan fakta yang benar atau tidak menyimpang dari sejarah yang ada.
Pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan beberapa sumber riset untuk menulis fiksi sejarah. Sumber riset ini bisa kamu gunakan untuk menulis cerita fiksi baik cerpen maupun novel.
1. Buku Sejarah
Sumber riset untuk menulis fiksi sejarah yang pertama kamu bisa menggunakan buku sejarah. Pastikan kamu telah tahu ya akan menulis fiksi sejarah pada latar waktu tahun berapa. Ini akan memudahkan kamu untuk mencari buku yang sesuai.
Melalui buku sejarah kamu akan tahu gambaran besar kehidupan pada masa tersebut. Hal-hal apa besar apa yang terjadi pada masa tersebut. Semisal kamu mengambil setting waktu tahun 1966, ada peristiwa besar di Indonesia yaitu dikeluarkannya Supersemar. Intinya dalam buku sejarah pasti memuat peristiwa penting yang terjadi di Indonesia.
2. Surat Kabar atau Koran
Sumber riset untuk menulis fiksi sejarah yang kedua adalah koran. Surat kabar adalah media yang yang digunakan sejak lama, bahkan sebelum TV dan internet muncul.
Oleh sebab itu pasti banyak sekali kejadian atau peristiwa yang tersimpan di surat kabar. Tidak harus suatu peristiwa yang besar.
Melalui surat kabar kamu bisa mendapatkan informasi terkait hal-hal berikut ini:
- Gambaran kehidupan sehari-hari pada masa tersebut
- Sumber untuk mengetahui peristiwa penting
- Sumber untuk melihat bagaimana respon masyarakat terkait peristiwa tersebut (misal dari wawancara yang dimuat di koran)
- Apa yang sedang hits pada masa tersebut, semisal terkait dengan cara berpakaian masyarakatnya, model sepatunya, bajunya, sampai dengan model potongan rambut
Detail-detail kecil di atas terkait dengan cara berpakaian juga menjadi penting untuk diketahui ketika menulis fiksi sejarah. Bahkan dengan melihat koran, kamu akan tahu bagaimana gaya bicara atau gaya berkomunikasi masyarakatnya.
Cara untuk memperoleh surat kabar lama juga semakin mudah yaitu dengan memintanya (pasti berbayar) pada media surat kabar yang bersangkutan. Ini bisa menggunakan internet, melalui aplikasi media tersebut dengan cara mendaftar lalu mengunduh file surat kabar tersebut.
Kamu juga bisa mengunjungi perpustakaan. Contohnya di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Atau kamu juga bisa mencarinya dengan mengunjungi Museum Pers Nasional, Solo.
3. Foto
Sumber riset untuk menulis fiksi sejarah yang ketiga yaitu melalui foto. Dengan foto kamu bisa mengetahui gambaran kehidupan masyarakatnya. Mulai dari pakaian, rumah, sampai dengan bagaimana jalan suatu tempat. Untuk memperoleh sumber riset berupa foto kamu bisa mendapatkannya di buku, museum, atau koran.
4. Bertanya kepada Ahli Sejarah
Sumber riset untuk menulis fiksi sejarah yang keempat yaitu ahli sejarah. Kamu bisa langsung mengunjungi mereka, tapi tentunya harus ijin dan membuat janji.
Ahli sejarah tersebut misalnya guru, dosen, atau pakar sejarah. Mereka adalah orang yang ahli dalam sejarah karena menjadi mereka benar-benar terjun untuk mempelajari. Daripada kita tentu mereka lebih baik perihal sejarah.
5. Musik
Musik juga bisa kamu gunakan sebagai sumber riset untuk menulis fiksi sejarah. Melalui musik tersebut kami akan lebih tahu terkait dengan gaya bahasa yang digunakan.
Bahkan dari musik atau lagu kamu bisa mengetahui bagaimana kehidupan masyarakatnya. Seperti lagu-lagu Iwan Fals yang berisikan kritik sosial. Melalui lagu tersebut kita sedikit tahu gambaran kehidupan sosial pada masa tersebut.
Nah, itu dia lima sumber riset untuk menulis fiksi sejarah baik cerpen maupun novel. Sebelum kamu melakukan riset tentukan dulu ya, pada setting tahun berapa kamu ingin menjadikannya sebagai latar cerita fiksimu. Agar prosesmu riset tidak tidak jauh melebar sebelum atau setelah masa tersebut.
